13
c. Manfaat Pasar Modal
Manfaat pasar modal Darmadji Fakhruddin, 2001: 2 adalah: 1. menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal, 2. memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan
upaya diversifikasi, 3. menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara,
4. penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah,
5. penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang sehat,
6. menciptakan lapangan kerjaprofesi yang menarik, 7. memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan
mempunyai prospek, 8. alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko
yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi,
9. membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial,
10. pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan manajemen profesional,
11. sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten.
Manfaat pasar modal bagi investor juga diungkapkan oleh Martono dan Harjito 2005 : 361 sebagai berikut:
a. memperoleh dividen bagi yang memiliki saham dan mendapatkan bunga bagi yang memiliki obligasi,
b. mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham RUPS bagi pemegang saham dan mempunyai hak suara dalam rapat umum
pemegang obligasi RUPO bagi pemegang obligasi, c. dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi,
d. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk mengurangi risiko.
3. Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat – surat berharga yang sering disebut dengan efek, yang umum diperjualbelikan melalui pasar
14
modal. Pengertian efek menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal “Efek adalah setiap surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap rights, waran, opsi, atau setiap derivatif dari efek, atau setiap instrumen
yang ditetapkan sebagai efek.” Untuk memudahkan dalam membahas instrumen pasar modal, pengertian surat berharga pasar modal dirinci sebagai berikut:
1. Saham Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas PT
atau yang biasa disebut emiten. Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Ada dua macam jenis pemilikan saham yaitu saham atas
nama dan saham atas unjuk. Sekarang ini, saham yang diperdagangkan di Indonesia adalah saham atas nama, yaitu saham yang nama pemilik tertera di atas
saham tersebut. 2. Obligasi
Obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obligasi
telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian. Obligasi ini dapat
diterbitkan baik oleh badan usaha milik negara BUMN, swasta, pemerintah pusat atau daerah BUMD.
3. Derivatif dari Efek a. RightKlaim.
Right menunjukkan bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli
15
saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan, sebelum saham-saham tersebut ditawarkan keepada pihak lain. Jika pemegang saham tidak
bermaksud untuk menggunakan haknya membeli saham, maka bukti right yang dimiliki dapat diperjualbelikan di bursa.
b. Waran. Menurut peraturan Bapepam, waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan atau
lebih. Waran memiliki karakteristik opsi yang hampir sama dengan Sertifikat Bukti Right SBR, dengan perbedaan utama pada jangka waktu.
SBR merupakan instrumen jangka pendek yaitu kurang dari enam bulan, sedangkan waran adalah jangka panjang yang umumnya antara enam bulan
hingga lima tahun. c. Obligasi Konvertibel.
Obligasi konvertibel adalah obligasi yang setelah jangka waktu tertentu dan selama masa tertentu, dengan perbandingan danatau harga tertentu, dapat
ditukarkan menjadi saham dari perusahaan emiten. d. Saham dividen.
Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham dividen. Jika perusahaan tidak membagi dividen tunai,
perusahaan dapat memberikan saham baru bagi pemegang saham. Dalam kasus ini, bila perusahaan tidak membagi dividen tunai dan dividen tidak
realisir oleh pemegang saham berarti kerugian riil bagi pemegang saham tersebut. Alasan perusahaan membagi saham dividen adalah karena
16
perusahaan ingin menambah laba yang bersangkutan di dalam perusahaan untuk digunakan sebagai modal kerja.
e. Saham Bonus. Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada pemegang
saham lama. Pembagian saham bonus untuk memperkecil harga saham yang bersangkutan, yang akan menyebabkan dilusi penurunan harga karena
pertambahan saham baru tanpa memasukkan uang baru dalam perusahaan. Dengan harga saham diperkecil, maka pasar lebih luas. Karena lebih banyak
investor mampu menjangkau harga yang relatif murah. f. Sertifikasi ADRCDR.
American Depository Receipts ADR atau Continental Depository Receipts CDR adalah suatu resi tanda terima yang memberikan bukti bahwa
saham perusahaan asing, disimpan sebagai titipan atau berada di bawah penguasaan suatu bank Amerika. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
transaksi dan mempercepat pengalihan penerimaan manfaat dari suatu efek asing di Amerika.
g. Sertifikat Reksa Dana. Menurut UU No.81995 Tentang Pasar Modal, “Reksa Dana adalah wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal.” Selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio oleh manajer investasi. Jadi,
sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana untuk
diinvestasikan baik di pasar modal atau pasar uang. Ada dua jenis reksa dana, yaitu reksa dana open end terbuka, sertifikat ini bisa dijual kembali
17
kepada manajer investasi, dan reksa dana close end tertutup. Sertifikat ini tidak bisa dijual kembali kepada manajer investasi tetapi dijual di pasar
sekunder.
B. ANALISIS RASIO KEUANGAN
1. Pengertian dan Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Menurut Munawir 2004: 37, “Analisis rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.” Gibson 1992 : 766 memberikan pengertian analisis rasio sebagai “Suatu analisis yang
menghubungkan komponen data keuangan yang satu dengan yang lainnya dari laporan keuangan yang berguna sebagai tolak ukur untuk menilai kondisi
keuangan dan prestasi suatu perusahaan.” Manfaat analisis rasio keuangan sangat penting. Rasio keuangan dapat
digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat
dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut.
Membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat membantu
mengidentifikasi adanya penyimpangan. Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer
perusahaan, analis kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga