Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP kriteria untuk uji kompetensi keahlian praktek dikatakan baik yaitu apabila adanya
keberhasilan mencapai kriteria tertentu yaitu: Adanya ketercapaian ketuntasan belajar peserta didik pada setiap mata diklat yang telah
ditempuhnya yang ditunjukkan oleh lebih 75 peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar pada setiap mata diklat yang ditempuh.
Adanya prestasi belajar peserta didik yang ditunjukkan oleh lebih dari 75 peserta didik yang meningkat hasil belajarnya. Adanya ketercapaian
standar kompetensi keahlian oleh peserta didik dari program produktif kejuruan yaitu minimal mencapai nilai 7,0 atau 7,0 yang dicapai oleh lebih
dari 75 peserta didik. Berdasarkan nilai kriteria standar BSNP kompetensi keberhasilan
membuat pola blazer peserta didik SMK N I Sewon Bantul untuk kelas
non intervensi,
ketuntasan kompetensi membuat pola blazer peserta didik yaitu sebesar 9 orang 25 masih dibawah standar ketuntasan yaitu nilai
kompetensi kurang dari 7.0, sedangkan hasil penelitian, kompetensi membuat pola blazer pada kelas
intervensi
dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning
tipe
Student Teams Achievement Divisions
STAD nilai yang diperoleh sudah dikatakan 100 dinyatakan tuntas yaitu nilai terbesar 9,5 dan nilai terendah 7,0.
Kelas
non intervensi
lebih banyak tingkat persentase ketidak tuntasan karena di kelas
non intervensi
menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional ini kurang memberikan hasil yang maksimal,
peserta didik merasa jenuh, motivasi peserta didik menjadi rendah dan nilai yang diporoleh kurang maksimal, selain itu pembelajaran
konvensional membuat peserta didik hanya duduk, diam, mendengar, mencatat dan menghapal.
Kelas intervensi dapat mencapai 100 tingkat ketuntasan pencapaian kompetensi membuat pola blazer karena pembelajaran menggunakan
model pembelajaran
cooperative learning
tipe STAD
sebagai pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk bekerja dalam
kelompok-kelompok untuk mengerjakan tugas atau mencari penyelesaian terhadap suatu masalah guna mencapai tujuan bersama. Adapun
langkahnya: peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, peserta didik mengerjakan tugas kelompok pembuatan pola blazer secara diskusi,
perwakilan dari kelompok mempersentasikan hasil diskusinya, setelah itu peserta didik mengerjakan tugas individu, dan pada akhir proses
pembelajaran ada
reward
untuk peserta didik dengan menghitung poin kemajuan pesrta didik. Proses pembelajaran inilah yang membuat siswa
aktif, lebih termotivasi dan dalam proses pembelajaran perta didik lebih dapat memahami materi pembuatan pola blazer.