Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

5 Diskusi kelas a Peserta didik mulai mendiskusikan tugas yang sudah diberikan oleh guru sesuai hasil undian. fase 3 b Setelah peserta didik selesai mendiskusikan tugasnya, selanjutnya salah satu kelompok atau perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan guru mengecek hasil diskusi peserta didik. fase 4 c Peserta didik yang lain menjadi audince, saling bertanya jawab dan seluruh peserta didik mengerjakan sama apa yang dipresentasikan oleh peserta didik tersebut. fase 4 6 Guru dan peserta didik menyimpulkan akhir diskusi. fase 4 7 Selama proses diskusi, aktivitas peserta didik dinilai oleh guru, dan kemudian diberi penghargaan sesuai prestasinya. Penghargaan dari guru berupa bingkisan dan diumumkan setelah proses belajar mengajar selesai. fase 6 8 Guru memberi evaluasi fase 5 Peserta didik mengerjakan lembar tugas secara individu. Pada tahap ini setiap peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan tugas secara kelompok tetapi dikerjakan secara individu. Lembar tugasnya yaitu: peserta didik membuat pola blazer dengan skala 1:4 serta membuat rancangan bahan dan harga. c. Penutup 1 Mengulang kembali meteri yang telah diajarkan dan membuat kesimpulan 2 Mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. 3 Guru mengumumkan hasil skor tertinggi dan memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi. 7. Memilih sampel dari semua populasi kelas busana dengan cara mengundi semua populasi secara random. 8. Setelah sampel terpilih diberikan perlakuan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Divisions STAD dalam pembelajaran membuat pola blazer secara konstruksi sebagai kelas intervensi dan kelas non intervensi tanpa perlakuan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Divisions STAD . 9. Setelah diberikan perlakuan, kemudian guru mengamati unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa di dalam praktek di kelas intervensi dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Divisions STAD dan melakukan pengamatan unjuk kerja di kelas non intervensi tanpa perlakuan penerapan Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Divisions STAD sampai pada tahap akhir proses pembelajaran, ini merupakan data yang digunakan untuk penelitian. 10. Selain data hasil unjuk kerja juga menggunakan data berupa observasi dan angket pendapat siswa tentang penerapan penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Divisions STAD pada pembelajaran membuat pola blazer.

H. Validitas dan Realibilitas instrumen

1. Uji validitas Menurut sukardi 2003: 122 validitas adalah: derajat yang menunjukan suatu tes mengukur apa yang dihendak di ukur, Sedangkan menurut Sugiyono 2007: 348 instrumen valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi . Validitas isi merupakan derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur Sukardi, 2003 : 123. Untuk menguji validitas isi dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts . Dalam hal ini para ahli mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi Sukardi, 2003 : 123. Penelitian ini dilakukan dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing tentang instrument yang telah disusun dan meminta pertimbangan dari para ahli judgment experts untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah butir-butir tersebut telah mewakili apa yang hendak diukur. Ahli judgment experts instrumen dalam penelitian ini adalah ibu Sri Widarwati, M. Pd, Dra. Nanie Asri Yulianti, Sri Wisdiati M. Pd dosen Jurusan Pendidikan Teknik Busana, Sisca Rahmadonna, M. Pd dosen Teknologi Pendidikan, Dra. Siti Fauziah Mardiana, M. Pd guru mata pelajaran Tata Busana di SMK N 1 Sewon. Setelah pengujian dari ahli selesai maka diteruskan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli kemudian diujicobakan pada sampel dari mana populasi itu diambil. Jumlah anggota yang digunakan adalah 36 orang. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen, penghitungan ini dilakukan dengan bantuan computer SPSS for windows 13. Setelah dilakukan perhitungan dari total item 25 ditemukan ada 3 item yang gugur, sisa 22 item yang digunakan untuk pengambilan data penelitian. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. 2. Uji Reliabilitas Menurut Susan Stainback Sugiyono, 2008: 364 reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Uji reabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Antar-Rater yaitu instrumen dikonsultasikan kepada ahli materi dan ahli model pembelajaran Uji reliabilitas yang akan melakukan ratings, Prosedur ini ditempuh dengan tujuan untuk menguji apakah penilai atau rater mampu memberikan penilaian yang sama dengan rater lain. Jika ternyata penilaiannya sama atau konsisten antara rater yang satu dengan rater yang lainnya, maka kedua rater ini layak untuk dipakai. a Unjuk kerja Untuk uji reliabilitas instrumen unjuk kerja menggunakan antar reter, yaitu kesepakatan antar pengamat Ahmad Rohani, 2008: 5. Oleh karena itu kriteria penilaian untuk para ahli dalam penelitian ini disusun dengan cara pengelompokkan skor interval nilai. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas lembar penilaian unjuk kerja ini berbentuk checklist dengan skala penilaian yaitu ya = 1, dan tidak = 0, dimana jumlah itemnya adalah 4 Setelah diperoleh hasil pengukuran dari tabulasi skor langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah kelas interval, yakni 2, karena membutuhkan jawaban yang pasti dengan menggunakan skala Guttman . 2. Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan skor minimum. 3. Menentukan panjang kelas p, yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas. 4. Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar. Dengan demikian dalam penelitian ini mengukur penilaian unjuk kerja dengan menentukan kelayakan dari lembar unjuk kerja tersebut, yaitu diperlukan jumlah butir valid dengan nilai terendah diperoleh skor maksimum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 9 Kriteria Kualitas Lembar Penilaian Unjuk Kerja Kriteria Kualitas Lembar Penilaian Unjuk Kerja Kategori Penilaian Interval Nilai Layak Smin+P ≤ S ≤ Smax Tidak Layak Smin ≤ S ≤ Smin+P-1 Adapun hasil uji validitas dan reabilitas kualitas lembar penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut : Tabel. 10 Rangkuman hasil uji validitas dan reabilitas kualitas penilaian unjuk kerja Berdasarkan hasil tersebut, maka lembar penilaian unjuk kerja dinyatakan layak valid dan andal reliabel digunakan untuk pengambilan data. Hasil selengkapnya dilihat pada lampiran 3. b Angket Dengan uji reliabilitas instrumen maka akan diketahui taraf keajegan suatu instrumen dalam mengukur apa yang hendak diukur. Perhitungan reliabilitas dilakukan pada butir-butir instrumen yang sudah mewakili validitas. Uji reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan yang berhubungan dengan kepercayaan alat ukur. Kelas Kategori Penilaian Interval Nilai Persentase 1 Layak Smin+P ≤ S ≤ Smax 2 ≤ S ≤ 4 100 2 Tidak Layak Smin ≤ S ≤ Smin+P-1 0 ≤ S ≤ 1 Jumlah 100

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB SISWA.

0 0 56

EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN ALTERNATIF MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN KELAS XI SMK YPKK 1 SLEMAN.

0 2 155

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

0 0 7