53
F. Pertanyaan Penelitian
Untuk mendapatkan informasi dari responden, maka peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan sebagai berikut.
1. Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan pada siswa kelas V di SD N
Siyono III. a.
Bagaimanakah perencanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka? b.
Bagaimanakah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka? c.
Bagaimanakah evaluasi kegiatan ekstrakurikuler pramuka? 2.
Proses kegiatan kepramukaan dalam menumbuhkembangkan disiplin siswa.
a. Bagaimanakah kedisiplinan siswa di dalam kelas?
b. Bagaimanakah kedisiplinan siswa di luar kelas?
c. Bagaimanakah kedisiplinan siswa di dalam kegiatan kepramukaan?
d. Bagaimanakah
cara pendidikan
kepramukaan untuk
menumbuhkembangkan disiplin siswa? e.
Kegiatan apa sajakah yang mendidik siswa untuk memiliki sikap disiplin?
f. Metode apakah yang digunakan untuk menumbuhkembangkan
kedisiplinan siswa? g.
Adakah strategi khusus yang digunakan untuk menumbuhkembangkan kedisiplinan siswa?
3. Faktor penghambat dan pendukung pendidikan kepramukaan untuk
menumbuhkembangkan kedisiplinan siswa melalui kegiatan kepramukaan.
54 a.
Apa saja
faktor-faktor yang
mendukung proses
menumbuhkembangkan kedisiplinan siswa? b.
Apa saja
faktor-faktor yang
menghambat proses
menumbuhkembangkan kedisiplinan siswa? c.
Adakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam proses menumbuhkembangkan kedisiplinan siswa?
55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan menjadi dua macam penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 60 berpendapat penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok. Sejalan dengan pendapat tersebut, Mahmud 2011: 89 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam
melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Karena orientasinya demikian, sifatnya mendasar dan naturalistis atau
bersifat kealamian, serta dilakukan di lapangan. Dengan pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat menganalisis peran pendidikan kepramukaan dalam
menumbuhkembangkan kedisiplinan siswa kelas V di SD N Siyono III secara mendalam berdasarkan keadaan nyata yang ditemui di lapangan. Pendekatan
kualitatif dalam penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk analisis deskriptif. Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 72 penelitian deskriptif adalah suatu
bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Penelitian ini mengkaji bentuk
aktifitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain. Oleh karena data yang terkumpul dalam penelitian ini
berbentuk kata-kata,
maka dalam
penyajiannya peneliti
bermaksud
56 mendeskripsikan dan menggambarkan peran pendidikan kepramukaan dalam
menumbuhkembangkan disiplin siswa kelas V di SD N Siyono III secara deskriptif.
Metode penelitian yang digunakan berdasarkan teori metode penelitian kasus menurut Suharsimi Arikunto 2002: 120.
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala
tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sempit. Tetapi ditinjau dari sifat
penelitian, penelitian kasus lebih mendalam.
Fokus dalam
penelitian ini
berusaha untuk
mengetahui dan
mendeskripsikan secara detail dan mendalam bagaimana disiplin ditanamkan melalui pendidikan kepramukaan. Hal yang diteliti dalam penelitian ini berkaitan
dengan perencanaan,
pelaksanaan serta
evaluasi program
pendidikan kepramukaan yang menggambarkan secara rinci bagaimana disiplin ditanamkan
melalui pendidikan kepramukaan.
B. Sumber Data Penelitian