Sejarah Gerakan Pramuka Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

11 dan naskah-naskah buku. Bukan Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan memberi pertolongan Kwarnas, 1983: 21. Yudha M. Saputra 1998: 174 menjelaskan bahwa kegiatan kepramukaan mampu mendidik siswa dalam membentuk kepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya kecerdasan dan keterampilannya, kuat dan sehat fisiknya. Sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar, kegiatan kepramukaan ini dirasa tepat diberikan untuk siswa. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa Gerakan Pramuka sebagi sebuah organisasi telah memberikan pendidikan yang sangat bermanfaat bagi peserta didiknya. Melalui kegiatan kepramukaan peserta didik telah mendapatkan bekal yang sangat berharga untuk menjadi generasi muda yang tangguh. Kegiatan kepramukaan yang banyak dilaksanakan di alam terbuka mendidik siswa sekolah dasar untuk lebih dekat dengan alam dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap lingkungannya. Selain itu pendidikan kepramukaan mengembangkan segala potensi peserta didik, baik jasmani, maupun rohani.

1. Sejarah Gerakan Pramuka

Gagasan Robert Baden Powell mengenai pendidikan luar sekolah yang berupaya memberikan pengalaman dan latihan-latihan yang diperlukan bagi seorang Pandu. Kemudian gagasan ini tersebar luas ke berbagai negara hingga sampai ke Indonesia. Para pemimpin pergerakan nasional Indonesia saat itu 12 juga membentuk kepanduan dengan tujuan agar manusia Indonesia menjadi kader penerus mereka dalam memperjuangkan bangsa. Gerakan Pramuka resmi berdiri pada tanggal 14 Agustus 1961. Sejarah gerakan kepanduan ini merupakan sumber pemikiran dan pembelajaran dalam kegiatan kepramukaan. Sejalan dengan pendapat di atas, Fajar S. Suharto dan Syahdewa tt: 155-156 mengatakan bahwa usaha kepanduankepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, serta merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Karena itu riwayat kepramukaan di Indonesia perlu dipelajari dan dihayati supaya pramuka Indonesia mengetahui. a. Proses pembentukan dan perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia. b. Kedudukan Gerakan Pramuka dalam hubungannya dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. c. Kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian, mempelajari sejarah atau riwayat kepramukaan di Indonesia dapat memberikan manfaat berupa tambahan pemahaman tentang Gerakan Pramuka. Pramuka Indonesia dapat mengetahui bagaimana Gerakan Pramuka pada mulanya dibentuk, bagaimana perkembangan yang dialami oleh organisasi tersebut, dan bagaimana kontribusi yang dilakukan Gerakan Pramuka dalam upaya membantu perjuangan bangsa Indonesia.

2. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Organisasi Gerakan Pramuka terhimpun dan terorganisasi mulai dari gugus-gugus depan Gudep, kemudian dihimpun dalam rating-rating, cabang- 13 cabang, daerah-daerah dan akhirnya terhimpun dalam perkumpulan Gerakan Pramuka yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan struktur organisasi Gerakan Pramuka berikut. Gambar 1. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Sumber : www.pamukanet.org Kepemimpinan dan bimbingan Gerakan Pramuka bermula dari Presiden. Kepala Negara RI sebagai Pramuka Tertinggi di tingkat nasional sampai Gugus Depan, kemudian terdapat para pemimpin Kwartir Nasional, Kwartir 14 Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting dan Pembina Gugus Depan. Demikian halnya majelis pembimbingnya, mulai dari pusat hingga daerah di lingkungannya masing-masing, Kepala Daerah bertindak sebagai Ketua Majelis Pembimbing yang senantiasa siap memberikan bimbingannya, baik bantuan moril, materil, maupun finansial.

3. Tujuan dan Tugas Pokok Gerakan Pramuka

Dokumen yang terkait

PERAN SERTA ORANG TUA DAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ISLAMI ANAK DI PAUD TUNAS CENDEKIA SIYONO PLAYEN GUNUNGKIDUL

0 2 77

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH Pendidikan Kepramukaan Sebagai Media Pembentukan Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 1 16

PENDAHULUAN Pendidikan Kepramukaan Sebagai Media Pembentukan Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 2 7

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO Pendidikan Kepramukaan Sebagai Media Pembentukan Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS IV SD NEGERI SIYONO III PLAYEN GUNUNGKIDUL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CATATAN HARIAN.

0 6 312

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SD NEGERI SIYONO III KELURAHAN SIYONO, KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE 10 AGUSTUS 2015 s.d 12 SEPTEMBER 2015.

0 1 35

PENANAMAN SIKAP TOLERANSI DI KELAS V SD N SIYONO III KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 9 339

PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN METODE BERMAIN KELAS V SEKOLAH DASAR SIYONO 1 PLAYEN GUNUNGKIDUL.

0 4 121

LAPORAN PPL LOKASI SD NEGERI SIYONO III KELURAHAN SIYONO KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE 10 AGUSTUS 2015 - 12 SEPTEMBER 2015.

0 0 34

KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI I PARANGTRITIS: STUDI KASUS.

0 8 155