70 memilih kelas V menjadi subjek penelitian dijelaskan dalam deskripsi subjek
penelitian.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu kepala sekolah, koordinator pramuka, guru kelas V, serta pembina pramuka. Alasan
peneliti memilih kepala sekolah sebagai subjek penelitian yaitu karena kepala sekolah merupakan pihak yang berwenang menentukan suatu kebijakan sekolah.
Selanjutnya alasan peneliti memilih koordinator pramuka adalah karena koordinator pramuka merupakan pihak yang mempunyai peran dalam
penyelenggaraan pendidikan pramuka di SD Negeri Siyono III. Koordinator pramuka mempunyai wewenang dalam mengatur dan mengawasi pelaksanaan
pendidikan kepramukaan yang diwujudkan melalui ekstrakurikuler pramuka. Selain itu koordinator pramuka juga bertugas mengelola anggaran sekolah yang
disediakan untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan kepramukaan. Subjek penelitian yang lain yaitu guru kelas V. Hal tersebut dikarenakan
penelitian lebih difokuskan pada kelas V karena kelas V adalah satu-satunya pramuka golongan penggalang yang masih mengikuti kegiatan kepramukaan.
Kelas VI dan kelas V sejatinya merupakan pramuka golongan penggalang yang duduk di bangku sekolah dasar. Namun untuk kelas VI sendiri hanya mengikuti
pramuka pada semester ganjil. Alasan lain yang membuat peneliti memilih kelas V adalah dilihat dari segi karakteristik siswa kelas V yaitu usia 11 tahun, telah
mengalami perkembangan fisik, kognitif, dan emosional yang lebih baik dari pada tahapan sebelumnya. Perkembangan fisik pada tahap ini cenderung lebih stabil
71 dan tenang. Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar
berbagai keterampilan. perkembangan kognitif pada masa ini berada dalam tahap operasional konkret dimana konsep yang semula samar-samar dan tidak jelas
sekarang lebih konkret, mampu memecahkan masalah-maslah yang aktual, mampu berpikir logis. Berkurang rasa egonya, dan dapat menerima pandangan
orang lain. Anak juga belajar mengendalikan ungkapan-ungkapan emosi yang kurang baik seperti amarah, menyakiti perasaan teman, ketakutan dan sebagainya.
Dari sisi lain, usia Pramuka Penggalang merupakan saat terjadinya perubahan pola berfikir yang ekstrim saat anak-anak menjadi remaja. Mereka
menjadi tidak mudah menurut dan lebih mudah percaya dengan teman sebaya. Oleh karena itu pembinaan dan penanaman disiplin sejak dini melalui kegiatan
kepramukaan merupakan hal yang penting. Dengan begitu anak memiliki kontrol perilaku yang baik. Selanjutnya, alasan peneliti memilih pembina pramuka
sebagai subjek penelitian yaitu karena pembina pramuka merupakan pihak yang terlibat langsung dalam penanaman disiplin. Pembina sebagai pihak yang
memberikan pendidikan kepramukaan, diharapkan mampu mengenalkan, dan menanamkan ilmu-ilmu dan karakter positif dari pendidikan kepramukaan,
terutama adalah disiplin.
C. Hasil Penelitian