Perbedaan Keterampilan Operasi Hitung Perkalian antara Penggunaan

26

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan keterampilan operasi hitung perkalian antara kelas yang diajar dengan menggunakan alat peraga kartu domino perkalian dan permainan tali pas

F. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini digunakan tiga macam variabel, yaitu keterampilan operasi hitung perkalian, alat peraga permainan tali pas, dan kartu domino perkalian. 1. Keterampilan operasi hitung perkalian adalah kemampuan atau kecakapan siswa dalam melakukan operasi perkalian bilangan satu angka dengan bilangan satu angka yang hasilnya bilangan dua angka. 2. Alat peraga permainan tali pas adalah alat peraga yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian, dengan cara menghubungkan deretan angka terkali di bagian atas dengan hasil kali di bagian bawah. 3. Kartu domino perkalian adalah alat peraga matematika yang termasuk ke dalam kartu matematika yang berfungsi untuk membantu berlatih melakukan pengoperasian perkalian dengan cara mencocokkan separuh bagian domino 27 yang berupa soal perkalian dengan jawabannya yang berada di separuh bagian kartu domino yang lain. 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu konkretempiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Pendekatan ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik Sugiyono, 2009: 7. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Sugiyono 2009: 72, metode penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen quasi. Menurut Sugiyono 2009: 77, desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Terdapat dua macam kelompok dalam penelitian, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Keduanya tidak diambil secara acak, melainkan mengambil kelompok yang telah terbentuk secara alami, seperti siswa dalam sebuah kelas. Desain ini menggunakan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono 2009: 79 desain tersebut digambarkan sebagai berikut: