Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
48 operasi hitung perkalian yang tepat. Tanpa sadar, siswa yang lebih pandai
membantu siswa yang kurang pandai. Temuan ini sesuai dengan pendapat Slavin Nur Asma, 2006: 11 yang menyatakan pembelajaran kooperatif mengandung
pengertian bahwa belajar bersama saling menyumbang pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun
kelompok. Hal yang demikian juga sesuai dengan pendapat Muschla dan Muschla 2009: 16 yang menyatakan bahwa diskusi dapat membantu siswa lebih
memahami tugas yang mereka dapatkan dan membantu memperbaiki pemahaman matematika siswa.
Kegiatan pembelajaran yang menggunakan alat peraga permainan tali pas juga mampu meningkatkan keterampilan operasi hitung siswa, namun peningkatan
keterampilan operasi hitung perkaliannya tidak setinggi kelas yang menggunakan kartu domino perkalian. Hal tersebut dikarenakan pada bagian belakang
permainan tali pas terdapat jawaban yang digunakan untuk mencocokkan hasil kerja siswa, sehingga siswa tidak berminat untuk menghitung sendiri jawaban
perkalian yang dicari. Hal yang demikian menyebabkan keterampilan operasi hitung perkalian siswa tidak terasah secara maksimal dan pembelajaran menjadi
tidak efektif dan berkesan. Hal ini sesuai dengan pendapat Pitadjeng 2006: 69 yang menyatakan bahwa minat berpengaruh sangat besar terhadap belajar siswa.
Jika siswa tidak berminat pada suatu kegiatan matematika, maka ia akan malas untuk mempelajarinya. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Ngainun Naim
2009: 177 yang menyatakan bahwa jika siswa berkesan dengan pembelajaran
49 yang berlangsung maka minat dan kehendak siswa untuk menguasai materi akan
maksimal. Hal yang demikian juga sesuai dengan pendapat Moh. Uzer Usman 2006: 27 yang menyatakan bahwa minat merupakan salah satu faktor penting
dalam menciptakan kondisi belajar yang efektif. Selain itu, pembelajaran yang menggunakan permainan tali pas terasa
membosankan. Hal ini dikarenakan setiap kelompok hanya mendapat satu alat peraga permainan tali pas dan penggunaannya adalah secara bergantian. Siswa
yang merasa jenuh menunggu giliran untuk menggunakan alat peraga mulai bermain sendiri, sehingga tidak semua siswa berdiskusi dalam mencari jawaban
operasi hitung perkalian. Hal yang demikian menyebabkan siswa menjadi kurang aktif, baik secara individu maupun kelompok. Temuan ini sesuai dengan pendapat
Darmansyah 2010: 6 yang menyatakan bahwa susasana belajar yang membosankan dapat memunculkan perilaku seperti mengantuk, hilang motivasi,
berbicara dengan teman, dan bermain. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Pitadjeng 2006: 68 yang menyatakan bahwa perhatian siswa akan hilang jika ia
merasa bosan.
50