Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua Tunggal

anak secara berlarut-larut. Sudah barang tentu rasa kesepian, kekecewa, kebingungan, rasa bersalah dari ibu atau bapak yang ditinggal mati menjadi problem yang perlu dipecahkan oleh keluarga

c. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua Tunggal

Dalam mengasuh anaknya orang tua dipengaruhi oleh budaya yang ada dilingkungannya. Di samping itu, orang tua juga diwarnai oleh sikap- sikap tertentu dalam mengasuh, membimbing, dan mengarahkan putra- putrinya. Karena setiap keluarga, terutama orang tua yang memiliki norma dan alasan tertentu dalam menerapkan suatu perlakuan tertentu kepada anaknya. Menurut Mussen 1994: 35-42 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu sebagai berikut: a Lingkungan Tempat Tinggal Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi cara orang tua dalam menerapkan pola asuh. Hal ini bila suatu keluarga tinggal di kota besar, maka orang tua kemungkinan akan banyak mengontrol anak karena merasa khawatir, misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian. Hal ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal, maka orang tuakemungkinan tidak begitu khawatir jika anaknya pergi kemana-mana sendirian. b Kultur Budaya Budaya disuatu lingkungan keluarga menetap akan mempengaruhi pola asuh orang tua. Hal ini dapat dilihat dari 33 pendapat Mussen, bahwa banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-anak mereka untuk mempertanyakan tindakan orang tua dalam mengambil keputusan. Di Asia, perilaku seperti itu dianggap tidak sopan dan tidak pada tempatnya. c Status Sosial Ekonomi Keluarga dari kelas sosial yang berbeda mempunyai pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat dan dapat diterima, sebagai contoh: ibu dari kelas menengah ke bawah lebih peka dan menentang ketidaksopanan anak dibanding ibu dari kelas menengah. Begitu juga dengan orang tua dari kelas buruh lebih menghargai penyesuaian dengan kebiasaan masyarakat disekitarnya, sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada penyesuaian dengan aturan perilaku yang sudah disepakati bersama si anak. d Pendidikan Orang tua yang memiliki pendidikan yang memadai akan sangat mempengaruhi kepekaan terhadap anak dan pengasuhaannya, seperti kemampuan komunikasi yang berhubungan dengan cara yang tepat dengan bagaimana sebaiknya mengasuh anaknya cenderung akan mengembangkan pola pengasuhan yang sesuai dengan diri anak. Namun sebaliknya, pada orang tua yang memiliki pendidikan kurang memadai atau rendah 34 kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertukar pikiran dengan anaknya sangat kurang mungkin untuk menerapkan pola pengasuhan sesuai dengan kondisi anaknya.

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sri Utami 2011 yaitu Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di TK ABA Masjid Perak Kotagede Yogyakarta. Penelitian tersebut memberi gambaran tentang pola asuh orang tua pada anak di TK cendrung mengikuti pola asuh demokratis sebesar 58,6, pola asuh authoritarian sebanyak 32,8, dan permisif 8,6. Aspek asah, asih, asuh yang ditunjukkan pada hasil analisis untuk pola asuh authoritarian aspek asah dari butir 1-6 memperoleh total nilai 2154 78, aspek asih total nilai 2462 78, sedangkan aspek asuh memperoleh total nilai 750 80, sedangkan pola asuh permisif aspek asah memperoleh total nilai 2042 73 . Aspek asuh memperoleh total nilai 2186 67, aspek asih 698 75. Pola asuh demokratis aspek asah memperoleh total poin 2176 78, aspek asuh memperoleh total poin2598 78, dan aspek asih 747 80. Artinya orang tua dalam memperhatikan aspek asah, asih, dan asuh harus seimbang.

C. Kerangka Berpikir

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dalam suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan Khairuddin 2006: 4-5. Anak merupakan bagian yang terpenting dalam kelangsungan hidup manusia, karena anak sebagai generasi penerus keturunan dalam suatu keluarga. Sejak lahir anak telah diperkenalkan 35