14
mempunyai  cukup  uang  menjadi  mereka  yang  secara  aktual  membeli barang  itu.  Hal  ini  umumnya  terjadi  pada  barang  berkelas.Dalam
belenggu ini promosi yang dilakukan penjual dapat mempercepatproses perubahan dari permintaan absolut menjadi permintaan efektif.  Bahkan
gejala ini tidak terbatas pada pembelian barang tetapi juga nampak pada pilihan  lokasi  tempat  berbelanja.  Seseorang  yang  sedang  naik  status
dari  segi  pendapatan  cenderung  akan  berpindah  dari  pasar  tradisional yang  terkenal  kumuh  ke  pasar  modern,  seperti  Mall  dan  Supermarket.
Hal  ini  sebetulnya  lebih  sebagai  gengsistatus  sosial.  Gejala  seperti  ini pilihan  komoditas  dan  tempat  berbelanja  di  tunjukan  secara  jelas  oleh
James  Duesenberry ,“sebagai  demonstration  effect  yang  akan  dibahas
lebih lanjut pada sub bab berikutnya .”
9
2.2. Segmentasi Pasar
Pada  dasarnya  setiap  orang  mempunyai  kebutuhan  dan  keinginan yangberbeda-beda  satu  dengan  yang  lain.  Tapi  umumnya  mereka
menginginkan  produk  dan  jasa  yang  dapat  memuaskan  kebutuhannya dengan  harga  yang  bersaing  dan  juga  sesuai  dengan  kemampuannya.
Dengan kondisi seperti ini,pengusaha membutuhkan   segmen  pasar  yang tepat guna membidik konsumen yang tepat dan
menghasilkan laba. Dalam  perekonomian  umumnya  suatu  perusahaan  tidak  dapat
melayani seluruh pelanggan. Sehingga perusahaan harus memilih bagian
9
Mangkoesoebroto,  Guritno,  Algifari,  1998,  Teori  Ekonomi  Makro  Edisi  ke  Tiga,  STIE YKPN, Jogjakarta, hal. 70
15
pasar  yang  paling  efektif  untuk  dimasuki.  Adapun  pengertian  segmentasi pasar yakni “segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi danmengalisis
para  pembeli  di  pasar  produk  dengan  karakteristik  tanggapan  yang  hampir sama.”
10
Sejalan  dengan  itu    Philip  Kotler  dan  Gary  Amstrong mengemukakan  bahwa,  “Dengan  membagi  pasar  menjadi  kelompok-
kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik, atauperilaku  berbeda yang memungkinkan memerlukan
produk atau bauran pasaran tersendiri.”
11
Dengan  jumlah  penduduk  yang  terus  meningkat  dan  tingkat pendapatanyang  berbeda-beda  di  masyarakat  Indonesia,  maka  salah  satu
segmen  pasar  yang  dapat  dilakukan  adalah  berdasarkan  kelas sosialekonomi  masyarakat.  Hal  ini  senada  dengan  Setiadi  yang
mengungkapkan  bahwa  “kelas  sosial  merupakan  salah  satu  segmentasi pasar  yang  berdasarkan  variabel  psikografi.”
12
-Berkaitan  dengan segmentasi  pasar  maka  akan  berhubungan  erat  dengan  lokasi  tempat
tinggal  kelas  menengah.  Hal  ini  akan  dibahas  lebih  rinci  dalam  sub  bab selanjutnya.
2.3. Kelas Menengah
Kelas  sosial  seseorang  masyarakat  sangat  dipengaruhi  oleh pendapatan.  Seiring    dengan  bertumbuhnya  pendapatan  yang  dimiliki,
maka  terdapat    pergeseran  suatu  kelas  sosial  masyarakat.  Kelas  social
10
Setiadi, Nugroho J., SE., MM, 2003,  Perilaku  Konsumen, Prenada Media,  Jakarta,  hal
11
Bob  Sabran  ,2008,  Prinsip-Prinsip  Pemasaran  edisi  12,  jilid  1,    diterjemahkan  Kotler Philip dan Garry Amstrong, Erlangga, Jakarta hal. 225
12
Setiadi, Nugroho J., SE., MM, 2003,  Perilaku  Konsumen, Prenada Media,  Jakarta,  hal 6
16
begitu penting karena setiap kelas sosial mencerminkan pendapatan  yang dimiliki.  Sehingga  setiap  kelas  sosial  ciri  khas  tersendiri  dalam
hubungannyapemenuhan  kebutuhan nya,  “kelas  sosial  mengacu  pada
pengelompokan  orang  yang  sama  dalam  periku  mereka  berdasarkan  posisi ekonomi
mereka didalam pasar.”
13
Sedangkan menurut Leon  Schiffman  dan Leslie Lazar kanuk, “Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota
masyarakat  ke  dalam  suatu  hierarki  status  kelas  berbeda,  sehingga  para anggota setiap kelas secara relatif
mempunyai  status  yang  sama  dan para  anggota  kelas  lainnya  mempunyai  status  yang  lebih  tinggi  atau  lebih
rendah.”
14
Sehingga dalam  suatu  masyarakat  pada  umumnya  akan
terdapat suatu kelas sosial yang berbeda-beda.
Untuk  menanggapi  perbedaan  kelas  sosial,  banyak  perusahaan menangkap  peluang  untuk  menghasilkan  produk  atau  jasa  yang  sesuai
dengan kelas sosial  masing-masing orang. Salah satu kelas sosial  yang  ada di  masyarakat  adalah  kelas  menengah.  Dengan  pergeseran  pendapat
masyarakat  Indonesia  maka  berakibat  bertambahnya  kelas  menengah diIndonesia. Berikut ini adalah ciri-ciri seseorang masyarakat yang termasu
kedalam kelas menengah baru: 1
Memiliki rumah bergaya modern namun masih tinggal  di dalam gang- gang
2 Belum cukup mampu meniru gaya hidup kelas menengah atas
13
Engel,  James  F.,  Roger  D.  Blackwell  dan  Paul  W.  ,1994,  Consumer Behavior.diterjemahkanF.X. Budiyanto, Binarupa Aksara, Jakarta, hal. 121
14
Schiffman,  Leon  dan  Leslie  Lazar  Kanuk,  2007,  Consumer  Behavior  Seventh Edition.diterjemahkan Zoelkifli Kasip, Indeks, Klaten, hal. 3
17
3 Berupaya mengikuti trend yang ada di masyarakat
4 Mempunyai latarbelakang pendidikan yang bagus
Berkenaan dengan perubahan pendapatan dan pola konsumsi yang menimbulkan  perubahan  kelas  sosial  seseorang,  maka  hal  ini
berkaitandengan  teori  konsumsi  dengan  hipotesis  pendapatan  relatif relative  incomehypothesis    yang  didemukakan  oleh  James  Duesenberry.
Dimana  dalam  teorinya  yang  terdapat  pada  Nanga  2001  mengemukan “dua asumsi sebagai berikut:
1 Selera  sebuah  rumahtangga  atas  barang  konsumsi  adalah
interdependen. Artinya
pengeluaran konsumsi
rumahtangga dipengaruhi  oleh  pengeluaran  yang  dilakukan  oleh  orang
disekitarnya tetangganya. 2
Pengeluaran  konsumsi  adalah  irreversible.  Artinya,  pola pengeluaran  seseorang  pada  saat  penghasilan  naik  berbeda  dengan
pola pengeluaran pada saat penghasilan mengalami penu runan.”
15
2.4. Permintaan Pasar Kelas Menengah