Pendapatan Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Pendorong Perkembangan Indomaret di Kota Salatiga T1 162008003 BAB II

11 terdapat perbedaan dalam pola konsumsinya. Dengan demikian akan bergeser dalam pemenuhan kebutuhannya. Sehingga klasifikasi ini dapat menjadi peluang dan tantangan kepada para penguasaha.

b. Pendapatan

Berbicara mengenai pendapatan maka tidak akan lepas dengan aktivitas ekonomi. Salah satu aktivitasnya adalah pembelian.Dengan adanyapendapatanyang diperoleh, maka masyarakat dapat menggunakan pendapatan untuk membeli suatu barangjasa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan merupakan hal yang berperan penting dalam kelangsungan hidup suatu ekonomi pasar. Pendapatan yang diterima masyarakat umumnya berbeda-beda. Sehingga dengan perbedaan ini dapat mempengaruhi pola konsumsi mereka. Dengan perbedaan pola konsumsi ini menimbulkan pengelompokan kelas-kelas sosial pada masyarakat. Pengelompokan kelas-kelas ekonomi masyarakat umumnya dilihat dari sisi permintaan yang terjadi pada masyarakat. Seiring dengan pertumbuhan makro ekonomi, muncullah kelas kelas sosial ekonomi menengah baru. Bila dapat dilihat sisi permintaan, “pertumbuhan ekonomi di atas 6 per tahun dalam waktu yang relatif panjang, akan mendorong pertumbuhan jumlah orang kaya dan kelas menengah. Berdasarkan klasifikasi Bank Dunia, kelas 12 menengah adalah mereka yang berpendapatan 2-20 dollar AS hari. Berpatokan pada kurs dollar dalam rupiah Rp 9.000USD berarti pendapatan kelas menengah Rp 18.000 – Rp 180.000 hari. Kalau satu keluarga dengan empat anggota keluarga maka jumlah tersebut setara Rp 72000 – Rp 720.000 hari atau Rp 2.160.000 – Rp 21.600.000 kkbulan. Sejak 10 tahun terakhir kiranya tidak sulit menemukan keluarga-keluarga yang berpenghasilan Rp 2.000.000 sd Rp 5.000.000 bulan.” 6 Jumlah mereka bertambah lebih cepat dari pertumbuhan jumlah orang kaya. Pertumbuhan penghasilan yang begitu cepat akan mempengaruhui pola perbelanjaan dan konsumsi sehari-hari mereka. Dalam ekonomi makro diketahui bahwa konsumsi adalah fungsi pendapatan, C = f Y. Kalau pendapatan naik maka konsumsi akan bertambah sebesar MPC x ∆Y. Pertambahan jumlah pengeluaran konsumsi tidak hanya terhadap, jenis barang yang sama akan tetapi juga berpengaruh pada jenis dan kualitas barang. Barang konsumsi yang dianggap inferior diganti dengan jenis barang yang lebih berkelas. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Samuelson dan Nordhaus yakni, “sebagai barang-barang inferior bermutu rendah, yang pembeliannya mungkin menyusut ketika pendapatan meningkat karena orang mampu menggantinya dengan barang lain yang lebih 6 A. Prasetyantoko, “Investasi Skema Ponzi.” Kompas,5 Maret 2013 hal. 11 13 diinginkan.” 7 Sebabnya adalahkarena konsumen mengganti barang dengan jenis barang yang dinilai lebih baik. Sehubungan dengan ini dapat dipertegas dengan hasilsurveiyang dilakukan Gunawan dimana “sebanyak 34 persen responden mengakui adanya perubahan konsumsi dengan mulai mengunakan atau mengkonsumsi produk yang tidak pernah mereka gunakan sebelumnya.” 8 berhubungan dengan ini yang dimaksud adalah terjadi perubahan berupa merek dari barang sejenis yang dianggap lebih berkelas. Apabila jumlah penduduk bertambah sedangkan faktor yang lain dianggap ceterius paribus maka pada harga tertentu jumlah permintaan pasar akan naik. Begitu pula dalam hal pendapatan rata-rata. Kalau hal- hal lain dianggap tetap ceterius paribus maka pada harga yang sama jumlah yang dibeli bertambah. Dalam teori ekonomi, permintaan pasar itu dibedakan antara permintaan absolut dan permintaan efektif. Permintaan absolut menunjuk pada jumlah yang diinginkan quality desired sedangkan permintaan efektif menunjuk pada jumlah nyata yang dibeli quality actually bought. Naiknya pendapatan rata-rata masyarakat dapat mempengaruhi mereka yang semula tergolong belum mampu membeli karena tidak 7 Samuelson Paul A, William D. Nordhaus, 2003, Microeconomics, 17 th Edition, diterjemahkan Nur Rosyidah, Anna Elly dan Bosco Carvallo, P.T Media Global Edukasi, Jakarta, hal. 105 8 Gunawan , “Rumah Tangga Membaik, Dorongan Gaya Hidup, Konsumsi Meningkat .” Kompas 18 Maret, 2013 hal.18 14 mempunyai cukup uang menjadi mereka yang secara aktual membeli barang itu. Hal ini umumnya terjadi pada barang berkelas.Dalam belenggu ini promosi yang dilakukan penjual dapat mempercepatproses perubahan dari permintaan absolut menjadi permintaan efektif. Bahkan gejala ini tidak terbatas pada pembelian barang tetapi juga nampak pada pilihan lokasi tempat berbelanja. Seseorang yang sedang naik status dari segi pendapatan cenderung akan berpindah dari pasar tradisional yang terkenal kumuh ke pasar modern, seperti Mall dan Supermarket. Hal ini sebetulnya lebih sebagai gengsistatus sosial. Gejala seperti ini pilihan komoditas dan tempat berbelanja di tunjukan secara jelas oleh James Duesenberry ,“sebagai demonstration effect yang akan dibahas lebih lanjut pada sub bab berikutnya .” 9

2.2. Segmentasi Pasar