C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut:
1. Bagaimana minat baca siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kebumen terhadap novel populer?
2. Apa faktor yang mendukung dan menghambat minat baca siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kebumen terhadap novel populer?
D. Tujuan
1. Mendeskripsikan minat baca siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kebumen terhadap novel populer.
2. Mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat minat baca siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kebumen terhadap novel populer.
E. Manfaat
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan minat baca siswa, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi siswa tentang pentingnya
membaca novel atau karya sastra yang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi
bagi peneliti yang releven di masa yang akan datang.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, khususnya guru Bahasa Indonesia supaya mengetahui minat baca siswanya
terhadap novel dan dapat menemukan faktor-faktor yang memengaruhi minat baca siswa, yang nantinya berguna untuk memperbaiki kualitas membaca
novel dan apresiasi sastra bagi siswa.
F. Penjelasan Istilah
1. Minat baca merupakan keinginan atau ketertarikan seseorang terhadap suatu bacaan yang kemudian mendorongnya untuk memahami atau bahkan
menelaah lebih lanjut bacaan yang diinginkan. Minat baca adalah sesuatu yang membuat kita terus saja membaca yang menurutnya menarik tanpa
ada kata bosan. 2. Novel populer adalah novel yang memiliki masanya dan penggemarnya,
khususnya kalangan remaja. Novel populer menampilkan masalah aktual dan sezaman, tetapi hanya permukaannya saja dan ceritanya tidak
menampilkan kehidupan secara intens dan meresap.
8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Membaca
Menurut Hodgson dalam Tarigan, 2008: 7 membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
Membaca menurut Anderson dalam Tarigan, 2008: 7 dari segi linguistik adalah suatu proses penyandian kembali dan pembaca sandi a
recording and decoding prosess, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian encoding. Sebuah aspek pembacaan
sandi decoding adalah menghubungkan kata-kata tulis written word dengan makna bahasa lisan oral language meaning yang mencakup
pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan
banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses