8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Pengertian Membaca
Menurut Hodgson dalam Tarigan, 2008: 7 membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak
terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
Membaca menurut Anderson dalam Tarigan, 2008: 7 dari segi linguistik adalah suatu proses penyandian kembali dan pembaca sandi a
recording and decoding prosess, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian encoding. Sebuah aspek pembacaan
sandi decoding adalah menghubungkan kata-kata tulis written word dengan makna bahasa lisan oral language meaning yang mencakup
pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan
banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses
visual membaca merupakan proses menerjemakan simbol tulis huruf ke dalam kata-kata lisan. Sebagai proses berpikir, membaca mencakup aktivitas
pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata
dengan menggunakan kamus. Hal tersebut dikemukakan oleh Crawley dan Mountain dalam Rahim 2005: 2.
Klein, dkk. dalam Rahim 2005: 3 mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup membaca merupakan suatu proses, membaca adalah
strategi, dan membaca merupakan interaktif. Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh
pembaca mempunyai peranan utama dalam membentuk makna. Membaca juga merupakan strategi. Pembaca
yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan
konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca.
Membaca adalah interaktif. Ketelibatan pembaca dengan teks bergantung pada konteks. Orang yang senang membatu suatu teks yang
bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara
pembaca dan teks. Menurut Miles Tinker dalam Zuchdi 2008: 21-22 membaca
melibatkan proses identifikasi dan proses mengingat suatu bacaan yang
disajikan sebagai rangsangan untuk membangkitkan pengalaman dan membentuk pengertian baru melalui konse-konsep yang relevan yang dimiliki
oleh pembaca. Teew 1983: 12 menyatakan bahwa membaca yaitu proses memberi
makna pada sebuah teks tertentu, yang kita pilih, atau yang dipaksakan kepada kita. Hal ini berhubungan dengan adanya kode-kode bacaan yang
dibuat oleh penulis. Membaca menurut Tampubolon 1990: 6 adalah suatu cara untuk membina daya nalar.
Beberapa pernyataan tentang istilah membaca di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dan pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca. Dalam hal ini, penulis menggunakan media bahasa tulis untuk menyampaikan
pesannya.
2. Minat Baca