12
Tabel 4.10 nampak bahwa koofisien korelasi antara kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa sebanyak rxy= 0.053 pada taraf
signifikansi 5. Berdasarkan tabel 3.11 dapat disimpulkan bawa nilai hitung koofisien ini tergolong pada korelasi rendah. Jadi dapat dikatakan
bawa hubungan antara kepemimpinan guru dengan motifasi belajar mempunyai hubungan yang sangat rendah. Koofisien korelasi tersebut
positif artinya terdapat hubungan positif antara kepemimpinan guru dengan motivasi belajar.
Tabel.4.10 menunjukkan bahwa sig. 2-tailed atau signifikansi satu sisi menunjukkan angka sebesar 0,681. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
signifikan antara kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri I Susukan, karena
α 0,05 0,6810,05.
c. Analisis Korelasi Berganda Strategi Mengajar dan Kepemimpinan
Guru dengan Motivasi Belajar Siswa.
Uji korelasi berganda untuk mengetahui signifikan hubungan antara strategi mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar secara
bersama – sama sugiyono,2010. Adapun uji korelasi berganda dapat
dilihat pada tabel tersebut.
13
Tabel 4.11. Uji Korelasi Berganda Strategi Mengajar dan Kepemimpinan Guru dengan Motivasi Belajar Siswa.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.467
a
.218 .191
6.109 a.
Predictors:Constant,kepemipinanguru, strategimengajar
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0
Hasil uji korelasi ganda pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa koofisien korelasi r hitung sebesar = 0,467 yang berarti terdapat hubungan antara strategi
mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa. Karena nilai korelasi ganda berada di antara 0,40
– 0,599, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara strategi mengajar dan kepemimpinan guru
dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri I Susukan
Tabel.4.12 Uji Koofisien Korelasi Berganda
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
613.050 2
306.525 8.213
.001
a
Residual 2201.918
59 37.321
Total 2814.968
61 b. Predictors: Constant, kepemipinanguru, strategimengajar
c. Dependent Variable: motivasibelajar
Tabel 4.12 diperoleh nilai F hitung sebesar = 8,213 dengan α = 0,001
0,05. Dengan demikian dapat dikatakan strategi mengajar dan kepemimpinan guru terdapat hubungan yang signifikan dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP
Negeri I Susukan.
14
Besarnya sumbangan efektif kedua variabel adalah sebesar = 0,218. Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan hubungan variabel strategi mengajar
dan kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa sebesar 21,8 atau variasi variabel independent yang digunakan dalam model strategi mengajar dan
kepemimpinan guru mampu menjelaskan sebesar 21,8 variasi variabel dependent motivasi belajar siswa sedangkan sisanya sebesar 78.2 100 -
21,8 berhubungan dengan variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.
4.5. Uji Hipotesis