Uji Prasyarat Analisis Korelasi 1. Uji Normalitas
1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan.
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri I Susukan, yang berlokasi di Jalan
Sruwen - Karanggede. Sampel dalam penelitan ini adalah siswa kelas VII yang terdiri dari 5 kelas.
Tabel 4.1 Daftar Populasi
No Kelas
Jumlah Siswa 1.
2. 3.
4. 5.
VII A VII B
VII C VII D
VII E 31 siswa
33 siswa 33 siswa
32 siswa 31 siswa
Jumlah 160 siswa
Sumber : Tata Usaha SMP Negeri I Susukan
Penarikan sampel diambil secara
Stratified Proportionate Random Sampling
dengan rumus Taro Yamane atau Slovin
dalam
Riduwan 2010:71 maka sampel yang diperoleh 62 siswa. Kuosioner yang disebarkan berjumlah
62 sesuai dengan sampel, kuosioner yang telah diisi akan diolah menjadi data penelitian.
4.2. Uji Prasyarat Analisis Korelasi 4.2.1. Uji Normalitas
Menurut Priyatno 2010:71 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini
biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval atau
2
pun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data harus berasal dari
distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametik. Dalam
pembahasan ini akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 0,05.
Tabel.4.1.Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. Motivasibelajar
.143 62
.003 .961
62 .045
Strategimengajar .139
62 .004
.953 62
.019 Kepemimpinanguru
.092 62
.200 .971
62 .152
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0
Tabel 4.1 output Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikasi untuk variabel motivasi belajar siswa sebesar 0.003 variabel
kepemimpinan guru sebesar 0.200, dan variabel strategi mengajar memiliki nilai signifikansi sebeasr 0.004 jadi dalam penelitian ini
variabel kepemimpinan guru berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 sedangkan motivasi belajar dan strategi
mengajar dapat dikatakan berdistribusi tidak normal karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05.