Album Ngayogyakarta, Sithik Edhing dan Kembang Lambe”. Skripsi tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini dalam hal teknik pengklasifikasian
jenis parikan, yaitu berdasarkan jumlah baris dan jumlah suku katanya. Selain itu, metode yang digunakan juga sama dengan penelitian ini karena bentuk objek yang
diteliti juga sama, yaitu parikan. Selain memiliki persamaan, penelitian tersebut juga memiliki beberapa
perbedaan, yaitu dalam hal menganalisis data. Sofa Unnafis menganalisis parikan dalam penelitiannya untuk mengetahui hubungan antara sampiran dan isi serta
nilai-nilai moralnya, sedangkan parikan dalam penelitian ini dianalisis untuk mengetahui fungsi dan makna masing-masing parikan, serta menganalisis tiap-
tiap data
parikan sebagai
cerminan kondisi
sosial masyarakat
dan menghubungkannya dengan kondisi sosial yang tengah terjadi di Indonesia.
F. Kerangka Berfikir
Penyampaian gagasan, ungkapan perasaan, ekspresi jiwa dan tujuan yang mengandung pesan tertentu mampu disampaikan melalui beragam cara dan
bentuk. Salah satunya teraplikasi dalam bentuk sastra Jawa, yaitu parikan. Parikan merupakan salah satu karya puisi rakyat yang berbentuk lisan. Akan
tetapi dalam perkembangannya, parikan digunakan pula dalam bentuk tulisan yang dimanfaatkan sebagai pesan tweet oleh para pengguna situs microblogging
twitter. Parikan terdiri atas dua unsur pokok yaitu sampiran dan isi. Sampiran
disusun dengan menggunakan pilihan kata sebagai pembuka yang dapat menarik
perhatian pembaca. Kata-kata tersebut biasanya mengandung unsur humor yang memberikan kesan lawakan, sehingga mampu memancing tawa pembacanya. Isi
parikan mengandung maksud atau pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarangnya.
Sebagian pengguna twitter memanfaatkan parikan sebagai sarana untuk menyampaikan maksud dan tujuan tertentu. Memahami maksud yang ingin
disampaikan dalam sebait parikan, perlu adanya analisis terkait dengan cara menerka atau membuat kesimpulan berdasarkan konteks kalimat isi parikan.
Analisis yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis makna inferensi, yaitu proses yang harus dilakukan oleh pembaca atau pendengan untuk memahami
makna yang secara harfiah tidak terdapat di dalam wacana yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Memahami dan menafsirkan inferensi, dapat menerapkan
dua prinsip, yaitu prinsip analogi dan prinsip penafsiran lokal.
BAB III CARA PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian struktural yang bersifat deskriptif. Pemilihan jenis penelitian deskriptif sangat disesuaikan dengan permasalahan yang akan
dibahas dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fenomena-fenomena, peristiwa, serta
kondisi sosial masyarakat dalam konteks kehidupan yang sebenarnya, atau secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dicatat dan dihasilkan
dalam penelitian ini berupa paparan seperti adanya. Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh deskripsi yang objektif terhadap jenis parikan berdasarkan jumlah
baris dan suku kata, fungsi dan makna yang terkandung dalam tiap parikan, serta cerminan kondisi sosial masyarakat dari tiap parikan yang terdapat dalam SMT.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pesan atau tweets dalam situs microblogging twitter. Objek penelitian ini adalah pesan atau tweets situs microblogging twitter
yang berbentuk parikan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri human instrument, maksudnya penelitian mengadakan pengamatan secara mendalam. Dalam hal ini
penelitian mempunyai seperangkat kriteria-kriteria penentu dalam pikiranya.
37