UMUM HIDROLOGI A. TINJAUAN PUSTAKA

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. UMUM

Tenaga merupakan suatu unsur penunjang yang sangat penting bagi pengembangan secara menyeluruh suatu bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, dapat dimengerti apabila pada akhir – akhir ini permintaan akan pembangkit tenaga semakin meningkat di negara – negara seluruh dunia. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa, ditinjau dari segi kebutuhan tenaga, hampir dapat dipastikan semua negara di dunia benar – benar sedang mengalami ‘krisis energi’ dan berbagai kesibukan dilakukan untuk menjajaki pemanfaatan berbagai alternatif pembangkit energi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Kekaguman manusia terhadap semua gejala alam telah menimbulkan daya tarik untuk untuk memanfaatkannya bagi kesejahteraan kehidupannya. Pasang – surut lautan, panas matahari, energi angin, semuanya dianggap memang diciptakan guna memenuhi kebutuhan mereka akan sumber energi untuk mencapai kesejahteraan kehidupan umat manusia. Meskipun demikian, sesuai dengan kriteria pembangkit tenaga secara besar – besaran, tiga sumber terpenting yang sangat umum sehingga sering dikatakan konvensional. Sumber – sumber lain untuk pembangkit tenaga, tentu saja tidak diragukan nilainya, tetapi jika dibandingkan dengan besarnya tenaga yang dihasilkan oleh ketiga sumberdaya utama tersebut, kontribusinya memang sangat terbatas. Universitas Sumatera Utara 7

2.2. HIDROLOGI A.

Defenisi Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan air di alam kita ini, yang meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut perubahan – perubahannya antara cair, padat, dan gas dalam atmosfir, di atas dan bawah permukaan tanah CD Soemarto;1995. Secara umum, hidrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang menyangkut masalah air Sri Harto;1990. Hidrologi dapat didefenisikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan proses yang menyangkut masalah penyusutan dan penambahan sumber tenaga air di dan pada permukaan bumi untuk setiap tahapan keberadaannya. Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadiny, peredarannya dan alirannya, sifat – sifat kimia dan fisikanya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungan dengan makhluk – makhluk hidup International Glossary of Hidrology, 1974.

B. Siklus Hidrologi

Air di bumi antara lain meliputi yang ada di atmosfir, di atas permukaan tanah dan di bawah permukaan tanah. Jumlah air di bumi kurang lebih berjumlah 1400 x 10 6 km 3 = 1400 x 10 4 m 3 , yang terdiri dari: 1. Air laut : 97 2. Air tawar : 3, yang meliputi: - Salju, es, gletser 75 Universitas Sumatera Utara 8 - - - - - Siklus hidr ke permukaan bum akhirnya mengali dengan siklus hidr 1. Dapat b lautdana 2. Terjadin 3. Intensita berkaitan de 4. Berbagai Sumber: E Gam 8 - Air tanah jenuh 24 - Air danau 0,3 - Butir – butir daerah tak jenuh 0,065 - Awan, kabut, embun, hujan 0,035 - Air sungai 0,030 hidrologi merupakan gerakan air laut ke udara, n bumi lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi alir ke laut. Hal – hal penting yang perlu dike us hidrologi: berupa siklus pendek, yaitu dari huja danausungai→ kemudian menuju laut lagi; dinya tidak ada keseragaman waktu; nsitas dan frekuensi bergantung pada geografi da itan dengan letak matahari yang berubah sepanj gai bagian siklus sangat kompleks. r: Ersin Seyhan, 1977 ambar 2-1. Sketsa tiga – dimensi proses – prose 8 0,065 0,035 0,030 ra, kemudian jatuh tasi yang lain, dan diketahui berkaitan ujan → menuju dan iklim hal ini njang tahun; dan oses hidrologi Universitas Sumatera Utara 9 Keterangan P : presipitasi E o : evaporasi air pe E tanah : evaporasi tana E : evaporasi T : transpirasi I : intersepsi Q s : Limpasan perm Q ds : limpasan perm Sumber: E Gam Keterangan P : presipitasi P c : presipitasi salu P I : air tembus P s : aliran batang P g : presipitasi tana I : intersepsi T : transpirasi E o : evaporasi air pe E a : evapotranspira S d :cadanganpeny depresi permuk D a : detensi permuk F : infiltrasi F R : perkolasi pe air tanah S : cadanganpeny permukaan S c : cadanganpeny 9 angan: ir permukaan bebas nah ermukaan rmukaan langsung Q ss : aliran bawah pe F : Infiltrasi S m : cadangan leng S g : cadangan air t S s : cadangan salju S : cadangan perm Q g : aliran air tanah Q sm :salju yang r: Ersin Seyhan, 1977 ambar 2-2. Sketsa dua – dimensi proses – prose angan: aluran ng anah ir permukaan bebas pirasi aktual nyimpangan ukaan ukaan pengisian kembali enyimpanan enyimpanan saluran S s : cadanganpeny S m : cadangan leng S g : cadangan air t Q s : limpasan perm Q ds : limpasan perm Q ss : aliranbawah p Q g : aliran air tanah Q : debit aliran Q sm : salju yang me Q c : kenaik 9 h permukaan ngas tanah ir tanah alju n permukaan nah yang melebur oses hidrologi enyimpanan salju ngas tanah ir tanah n permukaan n permukaan langsung h permukaan nah elebur naikan kapiler Universitas Sumatera Utara 11 Sedangkan siklus hidrologi panjang dimulai dari air laut menguap → terjadilah awan → didesak oleh angin → terjadilah hujan salju → terjadilah limpasan ----- sebagian terinfiltrasi → lalu mengalami perkolasi → kemudian kembali ke sungai laut lagi. Dengan demikian ada 4 proses dalam siklus hidrologi; yaitu: 1. Presipitasi; 2. Evaporasi; 3. Infiltrasi; dan 4. Limpasan permukaan dan air tanah. Daur hidrologi diberi batasan sebagai tahapan – tahapan yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer: evaporasi dari tanah atau laut maupun air pedalaman, kondensasi untuk membentuk awan, presipitasi, akumulasi di dalam tanah maupun dalam tubuh air, dan evaporasi-kembali. Presipitasi dalam segala bentuk salju, hujan batu es, hujan, dan lain – lain, jatuh ke atas vegetasi, batuan gundul, permukaan tanah, permukaan air dan saluran – saluran sungai presipitasi saluran. Aliran yang jatuh pada vegetasi mungkin diintersepsi yang kemudian berevaporasi danatau mencapai permukaan tanah dengan menetes saja maupun sebagai aliran batang selama suatu waktu atau secara langsung jatuh pada tanah through fall = air tembus khususnya pada kasus hujan dengan intensitas yang tinggi dan lama. Sebagian presipitasi berevaporasi selama perjalanannya dari atmosfer dan sebagian pada permukaan tanah. Sebagian dari presipitasi yang Universitas Sumatera Utara 12 membasahi permukaan tanah berinfiltrasi ke dalam tanah dan bergerak menurun sebagai perkolasi ke dalam air tanah di bawah muka air tanah. Air secara perlahan berpindah melalui afiker ke saluran – saluran sungai. Beberapa air yang berinfiltrasi bergerak menuju dasar sungai tanpa mencapai muka air tanah sebagai aliran bawah permukaan. Air yang berinfiltrasi juga memberikan kehidupan pada vegetasi sebagai lengas tanah. Beberapa dari lengas ini diambil oleh vegetasi dan transpirasi berlangsung dari stomata daun. Setelah bagian presipitasi yang pertama yang membasahi permukaan tanah dan berinfiltrasi, suatu selaput air yang tipis dibentuk pada permukaan tanah yang disebut dengan detensi permukaan lapis air. Selanjutnya, detensi permukaan menjadi lebih tebal lebih dalam dan aliran air mulai dalam bentuk laminer. Dengan bertambahnya kecepatan aliran, aliran air menjadi turbulen deras. Air yang mengalir ini disebut limpasan permukaan. Selama perjalanannya menuju dasar sungai, bagian dari limpasan permukaan disimpan pada depresi permukaan dan disebut cadangan depresi. Akhirnya, limpasan permukaan mencapai saluran sungai dan menambah debit sungai. Air pada sungai mungkin berevaporasi secara langsung ke atmosfer atau mengalir kembali ke dalam laut dan selanjutnya berevaporasi. Kemudian, air ini nampak kembali pada permukaan bumi sebagai presipitasi. Ini adalah daur hidrologi yang sangat rumit. Daur ini juga mengandung daur – daur kecil seperti presipitasi yang jatuh pada permukaan air dan kemudian berevaporasi tanpa terlibat dengan proses – proses lainnya. Pada gambar daur Universitas Sumatera Utara 13 hidrologi yang umum dan daur yang kecil juga disajikan. Sebagaimana dapat dilihat dari penjelasan singkat tentang daur hidrologi, tangkapan daerah aliran sungai terhadap presipitasi merupakan keluaran dari saling-tindak semua proses ini. Limpasan nampak pada sistem yang sangat kompleks ssetelah pelintasan presipitasi melalui beberapa langkah penyimpanan dan transfer. Kompleksitas ini meningkat dengan keragaman areal vegetasi, formasi – formasi geologi, kondisi tanah dan di samping ini juga keragaman – keragaman areal dan waktu dari faktor – faktor iklim.

C. Suhu

Suhu udara umumnya diukur dengan termometer. Ada beberapa syarat yang berhubungan dengan penempatan termometer antara lain: 1. Harus dipasang pada tempat yang peredaran udaranya bebas, 2. Harus dipasang pada tempat yang terlindung dari sinar matahari, 3. Atau dipasang pada sangkar meteorologi

D. Kelembaban Udara

Alat ukur kelembaban udara adalah psichnometer yang merupakan gabungan 2 termometer. Namun alat tersebut kurang akurat, umumnya dipakai hygrometer elektris berisi carbon. Kelembaban relatif RH merupakan perbandingan tekanan uap air dengan tekanan uap jenuh. Adapun sifat uap air atmosferik bertekanan minimum pada musim dingin dan sebaliknya bertekanan maksimum pada musim panas. Sedangkan lembab udara relatif mempunyai sifat bernilai minimum pada musim panas dan Universitas Sumatera Utara 14 sebaliknya bernilai maksimum pada musim dingin. Sebagai pembanding, suhu bernilai maksimum pada pagi hari dan minimum pada sore hari.

2.3. DAERAH ALIRAN SUNGAI DAS