EVALUASI INVESTASI TINJAUAN PUSTAKA

66

2.11. EVALUASI INVESTASI

Suatu investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, di mana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi akan diikuti oleh sejumlah pengeluaran lain yang secara periodik perlu disiapkan. Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya opersional operational cost, biaya perawatan maintenance cost, dan biaya – biaya lainnya yang tidak dapat dihindarkan. Di samping pengeluaran, investasi akan menghasilkan sejumlah keuntungan dan manfaat, mungkin dalam bentuk penjualan – penjualan produk banda atau jasa atau penyewaan fasilitas. Terdapat beberapa metode dalam mengevaluasi kelayakan investasi dan yang umum dipakai, yaitu: a. Metode Net Present Value NPV b. Metode Internal Rate of Return IRR c. Metode Benefit Cost Ratio BCR d. Metode Payback Period PBP Pada dasarnya semua metode tersebut konsisten satu sama lain, artinya jika dievaluasi dengan metode NPV dan metode lainnya akan menghasilkan rekomendasi yang sama, tetapi informasi spesifik yang dihasilkan tentu akan berbeda. Oleh karena itu, dalam praktiknya masing – masing metode sering dipergunakan secara bersamaan dalam rangka mendapatkan gambaran yang lebih konprehensif terhadap perilaku investasi tersebut. Universitas Sumatera Utara 67

A. Metode

N Net Prese netto pada wakt waktu awal perhi periode tahun ke- 2-9a dan 2-9b . Gamb Kondisi Suatu cash yaitu terdiri dari diukur langsung benefit saja perhi sedangkan jika y Present Worth of C Untuk me umum sebagai be = = = NPV = 67 e Net Present Value NPV esent Value NPV adalah metode menghit aktu sekarang present. Asumsi present yai rhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakuka ke-no 0 dalam perhitungan cash flow investasi . mbar 2-9a Gambar 2 ondisi Awal Kondisi Pre ash flow investasi tidak selalu dapat diperoleh ri cash-in dan cash-out, tetapi mungkin saja ha g aspek biayanya saja atau benefitnya saja. C rhitungannya disebut dengan Present Worth of yang diperhitungkan hanya cash-out cost h of Cost PWC. Sementara itu NPV diperoleh da mendapatkan nilai PWB, PWC, dan NPV di berikut: = dimana Cb = cash fl = Cc = cash fl = Cb = cash flow utuh V = PWB – PWC FPB = faktor bunga pr 67 hitng nilai bersih yaitu menjelaskan dilakukan atau pada stasi lihat Gambar ar 2-9b Present eh secara lengkap, hanya yang dapat . Cash-flow yang h of Benefit PWB, ost disebut dengan h dari PWB-PWC. dipakai formula = sh flow benefit = sh flow cost = uh benefit + cost ga present Universitas Sumatera Utara 68 t = periode waktu n = umur investasi Kriteria keputusan Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukurankriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu: Jika: NPV0 artinya investasi akan menguntungkanlayak feasible NPV0 artinya investasi tidak menguntungkanlayak unfeasible Jika rencana investasi tersebut dinyatakan layak, maka direkomendasikan untuk dilaksanakan investasi itu, namun jika ternyata tidak layak, maka rencana tersebut tidak direkomendasikan untuk dilanjutkan. Namun, layak atau tidaknya suatu rencana investasi belumlah keputusan akhir dari suatu program investasi, sering kali pertimbangan-pertimbangan tertentu ikut pula memengaruhi keputusan yang akan diambil.

B. Metode

Benefit Cost Ratio BCR Metode benefit cost ratio BCR adalah salah satu metode yang sering digunakan dalam tahap – tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis tambahan dalam rangka menvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode lainnya. Di samping itu, metode ini sangat baik dilakukan dalam rangka mengevaluasi proyek – proyek pemerintah yang berdampak langsung pada masyarakat banyak Public Government Project, dampak yang dimaksud baik yang bersifat positif maupun yang negatif. Universitas Sumatera Utara 69 Metode BCR ini memberikan penekanan terhadap nilai perbandingan antara aspek manfaat benefit yang akan diperoleh dengan aspek biaya dan kerugian yang akan ditanggung cost dengan adanya investasi tersebut. Aspek benefit dan cost dalam proyek – proyek pemerintah mempunyai pengertian yang lebih luas daripada pengertian biasa, di mana benefit dan cost itu sendiri sering kali ditemukan dalam bentuk manfaat maupun biaya tak langsung yang diperoleh pemerintah atau masyarakat. Adapun metode analisis benefit cost ratio BCR ini akan dijelaskan sebagai berikut: Rumus umum = Jika analisis dilakukan terhadap present: = Jika analisis dilakukan terhadap annual: = Kriteria keputusan Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak ekonomis atau tidak setelah melalui metode ini adalah: Jika: BCR ≥ 1 investasi layak feasible BCR ≤ 1 investasi tidak layak unfeasible Universitas Sumatera Utara 70

C. Metode

Payback Period PBP Analisis Payback Period pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama periode investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi paling pokok break even-point. Lamanya periode pengembalian k saat kondisi BEP adalah: = 0 dimana: k = periode pengembalian CF t = cash flow periode ke t Jika komponen cash flow benefit dan cost-nya bersifat annual, maka formulanya menjadi: = Kriteria keputusan Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukurankriteria tertentu. Dalam metode Payback Period ini rencana investasi dikatakan layak feasible: Jika k ≤ n dan sebaliknya. k = jumlah periode pengembalian n = umur investasi

D. Metode

Discounted Payback Period PBP Metode discounted payback period sebetulnya merupakan penyempurnaan dari metode payback period, yaitu dengan memasukkan Universitas Sumatera Utara 71 faktor bunga dalam perhitungannya. Sementara itu, prosedur yang lainnya sama saja dengan payback period. Formula perhitungan untuk discounted payback period ini adalah: = 0, dimana: k = periode pengembalian CFt = cash flow periode ke t FBP = Faktor Bunga present

E. Metode

Internal Rate of Return IRR Berbeda dengan metode sebelumnya, dimana umumnya kita mencari nilai ekuivalensi cash flow dengan mempergunakan suku bunga sebagai faktor penentu utamanya, maka pada metode Internal Rate of Return IRR ini justru yang akan dicari adalah suku bunganya di saat NPV sama dengan nol. Jadi, pada metode IRR ini informasi yang dihasilkan berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Kemampuan inilah yang disebut dengan Internal Rate of Return IRR, sedangkan kewajiban disebut dengan Minimum Atractive Rate of Return MARR. Dengan demikian, suatu rencana investasi akan dikatakan layakmenguntungkan jika: IRR ≥ MARR. Nilai MARR umumnya ditetapkan secara subjectif melalui suatu pertimbangan – pertimbangan tertentu dari investasi tersebut. Dimana pertimbangan yang dimaksud adalah: Universitas Sumatera Utara 72 a. Suku bunga investasi i, b. Biaya lain yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan investasi Cc, c. Faktor risiko investasi α. Dengan demikian, MARR = i + Cc + ± jika Cc dan ± tidak ada atau nol, maka MARR = i suku bunga, sehingga MARR ≥ i. Faktor risiko dipengaruhi oleh sifat risiko dari usaha, tingkat persaingan usaha sejenis dan manajemen style Pimpinan perusahaan. Dalam manajemen style dikenal tiga kategori utama tipe pimpinan, yaitu: a. Optimistic, b. Most-likely, dan c. Pesimistic. Ketiga – tiganya akan memengaruhi bagaimana memberikan nilai risiko dari suatu persoalan yang sama. Oleh karena itu, nilai MARR biasanya ditetapkan secara subjectif dengan memerhatikan faktor – faktor diatas. Sementara itu, nilai IRR dihitung berdasarkan estimasi cash flow investasi. Jika cash flow suatu investasi dicari NPV-nya pada suku bunga i = 0, pada umumnya akan menghasilkan nilai NPV maksimum. Selanjutnya, jika suku bunga i tersebut diperbesar, nilai NPV akan cenderung menurun. Sampai pada i tertentu NPV akan mencapai nilai negatif. Artinya pada suatu Universitas Sumatera Utara 73 saat i tertentu NPV itu akan memotong sumbu nol. Saat NPV sama dengan nol NPV = 0 tersebut i = i atau i = IRR Internal Rate of Return. Perlu juga diketahui tidak semua cash flow menghasilkan IRR dan IRR yang dihasilkan tidak selalu satu, ada kalanya IRR dapat ditemukan lebih ari satu. Cash flow tanpa IRR biasanya dicirikan dengan terlalu besarnya rasio antara aspek benefit dengan aspek cost. Cash flow dengan banyak IRR biasanya dicirikan oleh net cash flownya bergantian antara positif dan negatif. Walaupun ada berbagai kemungkinan di atas, pada saat ini dibatasi persoalan hanya untuk cash flow yang menghasilkan satu IRR. Untuk mendapatkan IRR dilakukan dengan mencari besarnya NPV dengan memberikan nilai i variabel berubah – ubah sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu nilai i pada saat NPV mendekati nol yaitu NPV + dan nilai NPV -, dengan cara coba – coba trial and error. Jika telah diperoleh nilai NPV +, NPV - tersebut diasumsikan nilai diantaranya sebagai garis lurus, selanjutnya dilakukan interpolasi untuk mendapatkan IRR. Proses menemukan NPV=0 dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. Hitung NPV untuk suku bunga dengan interval tertentu sampai ditemukan NPV 0, yaitu NPV+ dan NPV- b. Lakukan interpolasi pada NPV+ dan NPV- tersebut sehingga didapatkan i pada NPV=0. Kriteria keputusan : Investasi layak jika IRR ≥ MARR. Universitas Sumatera Utara

3.1. LOKASI PENEL