50
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai subjek adalah Si’e, Gigi,
dan Likhan .
Dipilihnya Si’e, dan Gigi sebagai subjek penelitian berdasarkan
atas rekomendasi pihak PLUSH People Like Us-Satu Hati Yogyakarta. Sedangkan dipilihnya Likhan berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan
dari anggota non-aktif PLUSH Yogyakarta. Melihat keterbatasan peneliti dan pendekatan penelitian, maka subjek penelitian ditentukan berdasarkan ciri
sebagai berikut: 1.
Gay 2.
Berusia 18-40 tahun 3.
Berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta 4.
Telah melakukan coming out kepada orang tua
D. Setting Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan tempat pengambilan data penelitian dilakukan di Galeria Mall, Cafe di jalan
A.M. Sangaji, PLUSH Yogyakarta, Resto di jalan Tamansiswa, dan Malioboro Mall.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Suharsimi Arikunto, 2005: 100. Untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi.
51 1.
Wawancara mendalam Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan
terwawancara interviewee
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Lexy J. Moleong, 2014: 187.
Pengertian wawancara mendalam in-depth interview menurut Bogdan Taylor Darmiyati Zuchdi, 1994: 21 ialah pertemuan langsung secara
berulang-ulang antara peneliti dan informan yang diarahkan pada pemahaman
pandangan informan
dalam hal
kehidupannya, pengalamannya, atau situasi-situasi yang dialaminya, yang diungkapkan
dengan kata-kata informan itu sendiri. Wawancara dilakukan secara bebas terpimpin, yaitu pewawancara membawa pedoman yang hanya
merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan Suharsimi Arikunto, 2013: 199.
2. Observasi
Observasi menurut Arikunto Imam Gunawan, 2013: 143 merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan
penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis. Penelitian ini akan menggunakan observasi non-partisipan. Observasi non-partisipan
adalah observasi yang menjadikan peneliti sebagai penonton atau penyaksi terhadap gejala atau kejadian yang menjadi topik penelitian
Emzir, 2012: 40. Observasi
ini dilakukan bersamaan dengan wawancara terhadap subjek penelitian. Observasi dilakukan secara
52 sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan Suharsimi Arikunto, 2013: 200.
F. Instrumen Penelitian