4.4 Hasil Perhitungan Daya Dukung axial a. Titik bore hole 4
Gambar 4.11 Nilai Phi Reduction Titik Bore Hole 4 pada Fase 2 Sebelum
Konsolidasi
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Program Plaxis di dapat nilai Σ Msf fase 2 sebelum konsolidasi sebesar 1,4594 Gambar 4.11. Maka nilai Q
u
adalah :
Q
u
= Σ Msf x 3500 kN
= 1,4594 x 3500 kN = 5107,9 kN
= 510,79 Ton
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12 Nilai Phi Reduction Titik Bore Hole 4 pada Fase 4 Setelah konsolidasi Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Program Plaxis di dapat nilai Σ Msf
fase 2 setelah konsolidasi sebesar 1,4557 Gambar 4.12. Maka nilai Q
u
adalah : Q
u
= Σ Msf x3500kN
= 1,4557 x 3500 kN = 5094,95 kN
= 509,495 Ton
Phi , reduction
Universitas Sumatera Utara
b. titik bore hole 5
Gambar 4.13Nilai phi Reduction Titik Bore Hole 5 fase 2 sebelum konsolidasi
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Program Plaxis di dapat nilai Σ Msf fase
3 sebelum konsolidasi sebesar 1,949 Gambar 4.13. Maka nilai Q
u
adalah : Q
u
= Σ Msf x 3500kN
= 1,949 x 3500 kN = 6821kN
= 682,1Ton
Phi , reduction
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.14Nilai phi Reduction Titik Bore Hole 5 fase 4 setelah konsolidasi Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Program Plaxis di dapat nilai Σ Msf fase
2 sebelum konsolidasi sebesar 1,969 Gambar 4.14. Maka nilai Q
u
adalah : Q
u
= Σ Msf x 3500kN
= 1,969 x 3500 kN = 6891,5 kN
= 689,15Ton Berdasarkan perhitungan oleh Manna Grace dalam Tugas Akhirnya yang
berjudul “Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis Pondasi Bored Pile Pada Proyek Fly Over Simpang Pos Medan” diperoleh daya dukung dengan metode N-SPT
untuk bore hole 4 pada kedalaman 15 m adalah sebesar 356,718 ton. Angka ini diperoleh dengan cara menginterpolasi Q
u
pada kedalaman 16 m dengan 18 m.
Phi , reduction
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk bore hole 5 pada kedalaman 15 m adalah sebesar 299,009 ton. Tabel daya dukung berdasarkan metode N-SPT dapat dilihat di lampiran.
A. Perhitungan kapasitas daya dukung
ultimate pada titik BH-04 :
Data bored pile : Diameter Tiang D
= 100 cm Keliling Tiang p
= � x 100 cm
= 314 cm = 3,14m
Luas bored pile =
1 4
. �. D
2
=
1 4
. � . 100
2
=7.850 cm
2
Dari persamaan II.5 daya dukung ultimit pada ujung bored pile tanah kohesif dinyatakan sebagai berikut :
Untuk lapisan tanah kedalaman 12,5 m : Q
p
= q
p
.A
p
Dari persamaan II.6 : q
p
= 9 . C
u
Dari persamaan II.7 C
u
=
2 3
.N-SPT. 10 = 23.14 . 10
=93,33kNm
2
= 9,333 tm
2
Universitas Sumatera Utara
q
p
= 9 . C
u
= 9. 9,333 tm
2
= 83,97tm
2
A
p
=
1 4
. �. D
2
=
1 4
. �. 1
2
= 0,785 m
2
Q
p
= 83,97tm
2
. 0,785 m
2
= 65,94ton Dari persamaan II.8 daya dukung selimut beton pada tanah kohesif dapat
dinyatakan sebagai berikut : Untuk lapisan tanah kedalaman 6,5m :
Q
s
= f .L .p Dari Persamaan II.10 :
f = α . C
u
α = 0,55 f
= 0,55. 9,333 tm
2
= 5,131 tm
2
Q
s
= f .L .p =5,131 .2 .3,14
= 32,2268 ton
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Perhitungan daya dukung bored pile pada titik BH-04
Depth m
Soil Layer
N C
u
kNm
2
α Skin Friction
ton End
Bearing ton
Q
ult
ton Local
Cumm
0,00 1
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
2,50 2
11 -
- 27,632
27,632 19,250
46,882 4,50
2 21
- -
42,202 69,834
36,750 106,584
6,50 3
14 93,33
0,55 32,237
102,071 65,940
168,011 8,50
4 9
- -
18,086 120,157
15,750 135,907
10,50 5
37 -
- 74,355
194,513 64,750
259,263 12,50
5 48
- 96,461
290,973 84,000
374,973 14,50
7 13
- -
26,125 317,098
22,750 339,848
16,50 7
24 -
- 48,230
365,329 42,000
407,329 18,50
7 35
- -
70,336 435,665
61,250 496,915
20,50 8
60 -
113,040 548,705 314,000
862,705 22,50
8 60
- 113,040 661,745
314,000 975,745
24,50 8
60 -
113,040 774,785 314,000 1088,785
26,50 8
59 -
- 118,566 893,351
103,250 996,601
28,50 8
53 -
- 106,509 999,860
92,750 1092,610
30,50 9
17 -
- 34,163 1034,023
29,750 1063,773
32,50 9
29 -
- 58,278 1092,301
50,750 1143,051
34,50 9
35 -
- 70,336 1162,637
61,250 1223,887
Universitas Sumatera Utara
36,50 10
60 -
113,040 1275,677 314,000 1589,677 38,50
10 60
- 113,040 1388,717 314,000 1702,717
40,50 10
60 -
113,040 1501,757 314,000 1815,757
Tabel 4.5. Perhitungan daya dukung bored pile pada titik BH-05
Depth m
Soil Layer
N C
u
kNm
2
α Skin Friction
ton End
Bearing ton
Q
ult
ton Local
Cumm
0,00 1
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
2,50 2
8 53,33
0,55 23,027
23,027 37,680
60,707 4,50
2 7
- -
14,067 37,094
12,250 49,344
6,50 3
4 -
- 8,038
45,132 7,000
52,132 8,50
4 14
93,33 0,55
32,237 77,370
65,940 143,310
10,50 5
29 193,33
0,55 66,777
144,147 136,590
280,737 12,50
6 29
- -
58,278 202,425
50,750 253,175
14,50 6
22 -
- 44,211
246,637 38,500
285,137 16,50
6 25
- -
50,240 296,877
43,750 340,627
18,50 7
31 -
- 62,298
359,174 54,250
413,424 20,50
7 57
- -
114,547 473,721 99,750
573,471 22,50
7 60
- -
113,040 586,761 314,000
900,761
Universitas Sumatera Utara
24,50 7
60 -
- 113,040 699,801
314,000 1013,801 26,50
7 60
- -
113,040 812,841 314,000 1126,841
28,50 7
54 -
- 108,518 921,360
94,500 1015,860
30,50 7
60 -
- 113,040 1034,400 314,000 1348,400
Berdasarkan Pile Driving Analyzer PDA diperoleh daya dukung ultimit Q
u
titik P4.7 pada kedalaman 15 m sebesar 696,7 ton dan Q
u
titik P5.2 pada kedalaman 18,5 sebesar 679,9 ton. Daya dukung berdasarkan PDA tercantum pada
lampiran. Perbandingan hasil daya dukung ultimatQ
u
berdasarkan ketiga metode diatas dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 perbandingan Q
u
dari data SPT dengan Q
u
dari Program Plaxis V8.2 Kedalaman
m Q
u
dari data SPT ton
Q
u
dari program plaxis V8.2 ton
BH-P4 15
356,718 509,495
BH-P5 15
299,009 689,15
PDA P4.7 15,5
696,7 PDA P5.2
18,5 679,9
Universitas Sumatera Utara
4.5 Perhitungan Daya Dukung Lateral 4.5.1 Metode Analitis