Proses Masukan Data ke Program Plaxis

Tabel 4.3 Input Parameter Bored Pile lokasi Panjang m Diameter m modulus elastisitas ��� 2 ʏunsaturated ��� 3 angka poison BH P4 15 1 27810.000 24 0,12 BH P5 15 1 27810.000 24 0,12

4.3 Proses Masukan Data ke Program Plaxis

1. Langkah pertama dalam setiap analisis adalah mengatur parameter dasar dari model elemen hingga. Hal ini dilakukan di Jendela Pengaturan Global. Gambar 4.2 Lembar Tab Proyek dari Jendela Pengaturan Global 2. Struktur tanah yang hendak dihitung, digambar terlebih dahulu menggunakan garis geometri dengan lebar diambil sebesar 20d d = diameter tiang dan kedalaman dan lapisan tanah yang sesuai dengan data yang di peroleh dari percobaan N-SPT. 3.Untuk membentuk kondisi batas, klik tombol jepit standar maka akan terbentuk jepit penuh pada bagian dasar dan jepit rol pada sisi-sisi vetikal. Universitas Sumatera Utara 4. Gambarkan beban permukaan, yaitu sistem beban A-beban terpusat dengan menggunakan tombol . Gambar 4.3 pemodelan geometri pada bore hole 4 5 Kemudian masukkan data material dengan menggunakan tombol material set tanah dan tiang, pilih soil . Untuk data interface pada set type. Dimana nila R inter yang di gunakan untak tanah adalah 0,67 dan tiang 1. Nilai ini diperoleh dari buku panduan manual Plaxis 6. Kemudian lakukan interface dengan mengklik dari ujung bawah tiang bor sampai ke ujung atas tiang. Maksud dari interface adalah untuk membedakan kekakuan dari pada material tiang dengan tanah. Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.3 dapat dilihat input material set pada bore hole 4 dengan 9 jenis lapisan tanah, dimana material mode adalah mohr coloumb dan material set adalah undrained untuk pasir. Sedangkan untuk tiang bor material mode adalah linear elastic dan material set adalahnon porous. Gambar 4.4 Pemodelan Bored hole 4 pada blaxis setelah pendefinisian material Setelah mengisi material tanah dan tiang sesuai dengan parameter yang telah ada, langkah selanjutnya adalah melakukan Generated mesh. Tujuan dari Generated mesh adalah membagi-bagi elemen menjadi beberapa bagian yang beraturan sehingga mempermudah dalam perhitungan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5Generated Mesh pada bore hole 4 Langkah selanjutnya adalah initial condition.kondisi awal setelah terbentuknya jaring-jaring elemen generated mesh menandakan model elemen pada beberapa kondisi yaitu kondisi awal untuk tekanan air, yang didapat dengan memodelkan muka air tanah, dan kondisi tegangan efektif awal. Gambar 4.6 kondisi active pore pressure pada bore hole 4 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Kondisi effective stresses pada bore hole 4 Kemudian lakukan pemilihan titik node sebagai titik yang ditinjau, titik node A yang terletak di ujung atas tiang dan titik nodal B yang terletak di ujung bawah tiang seperti pada Gambar 4.8 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Pemilihan titik nodal pada bore hole 4 Kemudian melakukan pendefinisian beban. Beban yang dimaksud di sini adalah beban izin rencana yang di peroleh dari data yaitu sebesar 350 ton Titiknodal B Titiknodal A Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Proses pendefinisian beban rencana Point loadpada bore hole 4 Pendefinisian beban dilakukan pada fase 1, dimana parameter dari fase 1 ini adalah staged construction, yang memodelkan sebuah konstruksi. Fase kedua merupakan Phi reduction, yang mensimulasikan kondisi dimana berkurangnya nilai Phi sebelum konsolidasi sehingga didapatkan faktor keamanan F s .Fase ketiga adalah consolidation, yaitu proses konsolidasi dengan parameter minimum pore pressure . Fase terakhir adalah Phi reduction setelah proses konsolidasi. Kemudian proses calculation dapat di lakukan seperti terlihat pada Gambar 4.10 Gambar 4.10 Proses perhitungan calculation pada bore hole 4 Universitas Sumatera Utara

4.4 Hasil Perhitungan Daya Dukung axial a. Titik bore hole 4