Pengeboran dan pemasangan alat uji SPT Pengujian SPT Koreksi dan plot hasil

Bagan alir uji penetrasi lapangan dengan SPT Gambar 2.5 Bagan alir uji penetrasi lapangan dengan NSPT. Mulai

1. Pengeboran dan pemasangan alat uji SPT

a Lakukan pengeboran tanah sampai kedalaman yang diinginkan yang dilengkapi pipa lindung casing b Pasang landasan penahan pada pipa bor c Beri tanda pada ketinggian sekitar 75 cm pada pipa bor yang berada di atas penahan d Bersihkan pipa bor pada kedalaman pengujian dari bekas – bekas pengeboran e Pasang split barrel samplerpada pipa bor dan pada ujung lainnya disambungkan dengan pipa bor yang telah dipasangi blok penahan. f Masukkan peralatan uji SPT ke dalam dasar lubang bor atau sampai kedalaman yang diinginkan g Beri tanda pada batang bor mulai dari muka tanah sampai ketinggian 15 cm, 30 cm dan 45 cm

2. Pengujian SPT

a Tarik tali pengikat palu hammer sampai pada tanda yang telah dibuat sebelumnya + 75 cm. b Lepaskan tali sehingga palu jatuh bebas menimpa penahan. c Ulangi a dan b berkali – kali sampai mencapai penetrasi 15 cm. d Hitung jumlah pukulan atau tumbukan N pada penetrasi 15 cm yang ke-dua dan ke-tiga. f Catat jumlah pukulan N pada setiap penetrasi 15 cm. 15 cm pertama dicatat N1. 15 cm kedua dicatat N2 15 cm kedua dicatat N3 g Jumlah pukulan yang dihitung adalah N2 + N3. N1 tidak dihitung karena masih kotor bekas pengeboran. h Bila N lebih besar daripada 50 pukulan, hentikan pengujian dan tambahkan pengujian samapi minimum 6 meter. i Catat jumlah pukulan pada setiap penetrasi 5 cm untuk jenis tanah batuan. Apakah pengujian memenuhi persyaratan?

4. Koreksi dan plot hasil

a Koreksi hasil menjadi N f 60 b Plot hubungan kedalaman dengan N f 60 Selesai 3. Lanjutkan pengeboran dengan interfal minimum 1,5 m s.d. 2 m ya tidak Universitas Sumatera Utara

2.4 Pondasi

Pondasi dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu: a. Pondasi Dangkal Shallow Foundation Terletak pada kedalaman yang dangkal, umumnya kedalaman pondasi dangkal lebih kecil dari panjang atau lebar pondasi. b. Pondasi Dalam Deep Foundation Merupakan pondasi yang dipergunakan untuk meneruskan beban ke lapisan tanah yang mampu memikulnya dan letaknya cukup dalam. Untuk lebih jelas mengenai jenis-jenis pondasi, dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.6 Pengelompokan Pondasi Universitas Sumatera Utara Menurut Bowles 1997, sebuah pondasi harus mampu memenuhi beberapa persyaratan stabilitas dan deformasi, seperti : a. Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi-khusus untuk pondasi tapak dan pondasi rakit. b. Kedalaman harus berada di bawah daerah perubahan volume musiman yang disebabkan oleh pembekuan, pencairan, dan pertumbuhan tanaman. c. Sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah. d. Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat di dalam tanah. e. Sistem harus cukup mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan dan mudah dimodifikasi seandainya perubahan perlu dilakukan. f. Metode pemasangan pondasi harus seekonomis mungkin. g. Pergerakan tanah keseluruhan umumnya penurunan dan pergerakan diferensial harus dapat ditolerir oleh elemen pondasi dan elemen bangunan atas. Universitas Sumatera Utara h. Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan lingkungan.

2.4.1 Pondasi tiang

Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya vertikal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi suatu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.Pondasi tiang digunakan untuk suatu bangunan yang tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung bearing capacity yang cukup untuk memikul beban berat bangunan dan beban yang diterimanya atau apabila tanah pendukung yang mempunyai daya dukung yang cukup letaknya sangat dalam. Pondasi tiang ini berfungsi untuk menyalurkan beban – beban yang diterimanya dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah dalam yang mampu memikul berat bangun tersebut. Teknik pemasangan pondasi tiang ini dapat dilakukan dengan pemancangan tiang bajabeton pracetak atau dengan membuat tiang beton bertulang yang langsung dicor di tempat cast in place, yang sebelumnya telah dibuatkan lubang terlebih dahulu, pondasi ini disebut dengan pondasi bore pile. Pada umumnya pondasi tiang ditempatkan tegak lurus vertikal di dalam tanah, tetapi apabila diperlukan dapat dibuat miring agar dapat menahan gaya – gaya horizontal. Sudut kemiringan yang dicapai tergantung dari alat yang digunakan serta disesuaikan dengan perencanaan. Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain : Universitas Sumatera Utara - Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak ke tanah pendukung yang kuat. - Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu sehingga pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah disekitarnya. - Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan. - Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya yang arahnya miring - Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah tersebut bertambah. - Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah tergerus air.

2.4.2 Penggolongan Pondasi Tiang

Pondasi tiang dapat dibagi menjadi 3 kategori, sebagai berikut : 1. Tiang Perpindahan besar Large Displacement Pile Tiang perpindahan besar, yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah yang relative besar. Termasuk dlam tiang perpindahan besar adalah tiang kayu, tiang beton pejal, tiang beton prategang pejal atau berlubang, tiang baja bulat tertutup pada ujungnya 2. Tiang perpindahan Kecil Small Displacement Pile Universitas Sumatera Utara Tiang perpindahan kecil, adalah sama seperti tiang kategori pertama hanya volume tanah yang dipindahkan saat pemancangan relative kecil, contohnya : tiang beton berlubang dengan ujung terbuka, tiang beton prategang berlubang dengan ujung terbuka, tiang baja H, tiang baja bulat ujung terbuka, dan tiang ulir. 3. Tiang Tanpa Perpindahan Non Displacement Pile Tiang tanpa perpindahan, terdiri dari tiang yang dipasang di dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah. Termasuk dalam tiang tanpa perpindahan adalah bore pile, yaitu tiang beton yang pengecorannya langsung di dalam lubang hasil pengeboran tanah pipa baja diletakkan di dalam lubang dan dicor beton Hardiyatmo, 2002. Gambar 2.7 Panjang dan Beban Maksimum untuk Berbagai Macam Tipe Tiang yang Umum Dipakai dalam Praktek menurut Carson Djatmiko Edy, 1997 Universitas Sumatera Utara

2.5. Pondasi Tiang Bor Bored Pile

Tiang bor dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Tiang bor biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Jika tanah mengandung air, pipa besi dibutuhkan untuk menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik ke atas pada waktu pengecoran. Padatanah tyang keras atau batuan lunak, dasar tiang dapat dibesarkan untuk menambah tahanan dukung ujung tiang. Ada berbagai jenis pondasi tiang bor, yaitu : 1. Tiang bor lurus untuk tanah keras. 2. Tiang bor yang ujungnya diperbesar berbentuk bel. 3. Tiang bor yang ujungnya diperbesar berbentuk trapezium. Gambar 2.8 Jenis - jenis tiang bor Braja M.Das, 1941 Ada beberapa alasan digunakan pondasi tiang bor dalam konstruksi, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Tiang bor tunggal dapat digunakan pada tiang kelompok atau pile cap 2. Kedalaman tiang dapat divariasikan. 3. Tiang bor dapat dikerjakan sebelum penyelesaian tahapan selanjutnya dalam konstruksi. 4. Proses pengerjaan tiang bor dapat menghidari kerusakan bangunan yang ada disekitarnya. 5. Pada pondasi tiang pancang, proses pemancangan pada tanah lempung akan membuat tanah bergelombang dan menyebabkan tiang pancang sebelumnya bergerak ke sampaing dan menimbulkan sura serta getaran. Hal ini tidak terjadi pada konstruksi tiang bor. 6. Karena dasar dari tiang bor dapat diperbesar, hal ini memberikan ketahanan yang besar untuk daya dukung. 7. Pondasi tiang bor mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap beban lateral. Beberapa kelemahan dari pondasi tiang bor : 1. Keadaan cuaca yang buruk dapat mempersulit pengeboran dan pembetonan. 2. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah kerikil. 3. Pengecoran beton sulit apabila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat dikontrol dengan baik. 4. Pembesaran ujung bawah tiang dapat dilakukan bila tanah berupa pasir. 5. Air yang menhgalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tanah terhadap tiang bor. Universitas Sumatera Utara 6. Akan terjadi tanah runtuh ground loss jika tindakan pencegahan tidak dilakukan. 7. Karena diameter tiang relative besar dan memerlukan banyak beton, untuk proyek pekerjaan kecil dapat mengakibatkan biaya yang melonjak. 8. Walaupun penetrasi sampai ke tanah pendukung pondasi dianggap telah terpenuhi, terkadang terjadi tiang pendukung kurang sempurna karena adanya lumpur yang tertimbun di dasar tiang. Ditinjau dari segi pelaksanaanya pondasi tiang bor dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Sistem Augering Pada sistem ini selain augernya sendiri, untuk kondisi lapangan pada tanah yang mudah longsor diperlukan casing atau bentonite slurry sebagai penahan longsor. Penggunaan bentonite slurry untuk kondisi lapisan tanah yang permeabilitasnya besar tidak disarankan, karena akan membuat banyak terjadinya perembesan melaui lapangan permeable tersebut. 2. Sitem Grabbing Pada penggunaan system ini diperlukan casing continuous semirotary motion casing sebagai penahan kelongsoran. Casing tersebut dimasukkan ke dalam tanah dengan cara ditekan sambil diputar. Sistem ini sebenarnya cocok untuk semua kondisi tanah, tetapi yang paling sesuai adalah kondisi tanah yang sulit ditembus. Universitas Sumatera Utara 3. Sistem Wash Boring Pada system ini diperlukan casing sebagai penahan kelongsoran dan juga pompa air untuk sirkulasi air yang dipakai untuk pengeboran.Sistem ini cocok untuk kondisi tanah pasir lepas. Untuk jenis tiang bor ini perlu diberikan tambahan tulangan praktis untuk penahan gaya lateral yang terjadi. Penulangan minimum 2 dari luas penampang tiang. Ada beberapa pengaruh yang diakibatkan ketika pemasangan bored pile yaitu: 1. Bored pile dalam tanah kohesif Penelitian pengaruh pekerjaan pemasangan bore pile pada adhesi antara dinding tiang dan tanah sekitarnya, menunjukkan bahwa nilai adhesi lebih kecil dari pada nilai kohesi tak terdrainase undrained cohesion tanah sebelum pemasangan tiang. Hal ini, adalah akibat dari pelunakan lempung disekitar dinding lubang. Pelunakan tersebut adalah pengaruh dari bertambahnya kadar air lempung oleh pengaruh – pengaruh air pada pengecoran beton, pengaliran air tanah ke zona yang bertekanan yang lebih rendah disekitar lubang bor, dan air yang dipakai untuk pelaksanaan pembuatan lubang bor. Pelunakan pada tanh lempung dapat dikurangi jika pengeboran dan pengecoran dilaksanakan dalam waktu 1 atau 2 jam Palmer and Holland, 1966. Pelaksanaan pengeboran juga mempengaruhi kondisi dasar lubang yang di buat.Hal ini mengakibatkan pelunakan dan gangguan tanah lempung di dasar lubang, yang berakibat menambah besarnya penurunan.Pengaruh gangguan ini sangat besar terutama bila diameter ujung tiang diperbesar, Universitas Sumatera Utara dimana tahanan ujungnya sebagian ditumpu oleh ujung tiang.Karena itu, penting untk membersihkan dasar lubang. Gangguan yang lain dapat pula terjadi akibat pemasangan tiang yang tidak baik, seperti : pengeboran yang melengkung, pemisahan campuran beton saat pengecoran dan pelengkungan tulangan beton saat pemasangan. Hal – hal tersebut perlu diperhatikan saat pemasangan. 2. Bored pile pada tanah granuler Pada waktu pengeboran, biasanya dibutuhkan tabung luar casing sebagai pelindung terhadap longsoran dinding galian. Gangguan kepadatan tanah terjadi pada saat tabung pelindung ditarik keatas saat pengecoran . Karena itu dalam hitungan bored pile di dalam tanah pasir , tomlinson 1975 menyarankan untuk menggunakan sudut geser dalam ϕ ultimit dari contoh tanah terganggu , kecuali jika tiang diletakkan pada kerikil padat dimana dinding lubang yang bergelombang tidak terjadi . jika pemadatan yang seksama diberikan pada beton yang berada diatas tiang, maka gangguan kepadatan tanah dieliminasi sehingga sudut geser dalam ϕ pada kondisi padat dapat digunakan, akan tetapi pemadatan tersebut sulit di laksanakan karena terhalang tulangan beton.

2.6 Metode Pelaksanaan Pondasi Bored Pile

Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi.Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan Universitas Sumatera Utara konstruksi.Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai. Secara umum tahapan pekerjaan pondasi tiang bor sebagai berikut :

1. Persiapan Lokasi Pekerjaan Site Preparation