Kesalahan Standar Estimasi Pengujian Hipotesis

1. Tanda positif + pada koefisien korelasi menunjukan hubungan searah atau koefisien positif. Artinya jika nilai suatu variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain juga mengalami kenaikan dan demikian juga sebaliknya. 2. Tanda negative - pada koefisien korelasi menunjukan hubungan yang berlawanan ara tau korelasi negative. Artinya jika nilai suatu variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain akan mengalami penurunan dan demikian juga sebaliknya. Sifat korelasi akan menentukan arah korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokan sebagai berikut. 1. 0,00-0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah. 2. 0,21-0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah. 3. 0,41-0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat. 4. 0,71-0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat. 5. 0,91-0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali. 6. 1 berarti korelasi sempurna.

2.5 Kesalahan Standar Estimasi

Untuk mengetahui ketetapan persamaan estimasi dapat digunakan keslahan standar estimasi standard error of estimate.Besarnya kesalahan standar estimasi menunjukan ketetapan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya.Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi tersebut, makin tinggi ketetapan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas sesungguhnya. Sebaliknya, semakin besar nilai kesalahan standar estimasi, maka semakin rendah persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak sesungguhnya.Algifari. 2000. Analisa Universitas Sumatera Utara regreesi Teor,, Kasus dan Solusi, Edisi 2. Yogyakarta : BPFE. Hal 17.Kesalahan standar estimasi kekeliruan baku taksiran dapat ditentukan dengan rumus : . S y, , ,…, = √ ∑ Y i −Y̅ 2 − −

2.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan salah satu tujuan yang akan dibuktikan dalam penelitian. Jika terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak tertutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak atau menerima suatu hipotesis. Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu : tingkat signifikansi atau probabilitas ∝ dan tingkat kepercayaan atau confidence interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe 1, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95 nilai sampel akan mewakili nilai populasi dimana sampel berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu: H hipotesiis 0 dan H hipotesis alternatif. H bertujuan untuk memberikan usulan dugaan kemungkinan tidak adanya perbedaan antara perkiraan penelitian dengan keadaan yang sesungguhnya yang akan diteliti. � bertujuan memberikan usulan dugaan adanya perbedaan perkiraan dengan keadaan sesungguhnya yang akan diteliti. Universitas Sumatera Utara Pembentukan suatu hipotesis memerlukan toeri-teori maupun hasil penelitian terlebih dahulu sebagai pendukung pernyataan hipotesis yang diusulkan. Dalam membentuk hipotesis ada beberapa hal yang dipertimbangkan, yaitu: 1. Hipotesis nol dan hipotesis alternative yang diusulkan 2. Daerah penerimaan dan penolakan serta teknik arah pengujian one tailed atau two tailed. 3. Penentuan nilai hitung statistik. 4. Menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang diusulkan dalam uji keberartian regresi. Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesis ini antara lain. 1. H : β = β = ⋯ = β = Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. H : Minimal satu parameter koefisin regresi β ≠ Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. 2. Pilih taraf nyata ∝ yang diinginkan. 3. Hitung statistik F dengan menggunakan persamaan. 4. Nilai F e menggunakan daftar table F dengan taraf signifikansi ∝ yaitu :T e = F −∝ , − − . 5. Kriteria pengujian : jika F F e , maka H ditolak dan H diterima. Sebaliknya jika F ≤ F e , maka H diterima dan H ditolak. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik BPS adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal di atas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi dan ukuran – ukuran lainnya. 3.1.1Masa pemerintahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan Directeur Van Landbouw Nijverheid en Hendle dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasi data statistik. Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik CKS atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen IUA yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai. Universitas Sumatera Utara