Mencari Koefisien Korelasi Linier Ganda Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda

Untuk JK res dapat dilihat dari tabel 5.3 yaitu 2    Y Y = 347937.8 maka nilai F hit dapat dicari dengan rumus : F hit = 1   k n JK k JK res reg = 1 3 13 347937.8 3 111683598   = 962.9618 Dari tabel distribusi F dengan dk pembilang = 3, dk penyebut = 9, dan α = 0,05 diperoleh F tab =3,86 Karena F hit lebih besar daripada F tab maka H ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti persamaan regresi linier berganda Y atas X 1 , X 2 , X 3 bersifat nyata atau ini berarti bahwa Sektor Industri Pengolahan,Sektor Listrik,Gas dan Air,Sektor Bangunan , bersama-sama mempengaruhi jumlah PDRB kota Medan

4.4. Mencari Koefisien Korelasi Linier Ganda

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat harga 2 y  = 112035423 sedangkan JK reg yang telah Sdihitung adalah 111683598 . Maka selanjutnya dengan rumus R 2 = 2 y JK reg  Sehingga didapat koefisien determinasi : R 2 = 112035423 111683598 Universitas Sumatera Utara = 0,99 Dan untuk koefisien korelasi ganda, kita gunakan : R = 2 R = √ , = 0,99 Dari hasil perhitungan didapat nilai koefisien determinasi sebesar 0,99 dan dengan mencari akar dari R 2 , diperoleh koefisien korelasinya sebesar 0,99. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap perubahan variabel dependent. Artinya 100 jumlah PDRB dipengaruhi oleh ketiga faktor yang dianalisis. 4.5. Koefisien Korelasi 4.5.1. Perhitungan Korelasi antara Variabel Y dengan X i 1. Koefisien korelasi antara jumlah PDRB Y dengan Sektor Industri Pengolahan X 1 . r yx1 =         2 2 2 1 2 1 1 1 1 Y Y n X X n Y X Y X n           =                  2 2 67365 461115671 13 1062 107470 13 67365 1062 7022490 13    = 0.99 Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara Jumlah PDRB dengan sektor industri, artinya semakin banyak atau tinggi sektor industry maka akan semakin tinggi juga jumlah PDRB kota medan,dan juga sebalik nya jika semakin sedikit ata rendah sektor Universitas Sumatera Utara industry maka jumlah PDRB kota Medan juga akan semakin rendah,hubungan antara jumlah PDRB kota Medan dengan sektor industry tergolong kuat ,dimana korelasi nya sebesar 0,99 2 Koefisien korelasi antara jumlah PDRB Y dengan Sektor Gas Air, ListrikX 2 . r yx2 =         2 2 2 2 2 2 2 1 2 Y Y n X X n Y X Y X n           =                  2 2 67365 461115671 13 1356 157340 13 67365 1356 8301673 13    = 0,95 Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara jumlah PDRB dengan Sektor air,gas,listrik, artinya PDRB akan semakin meningkat jika sektor air,listrik dan gas tinggi,dan sebalik nya jumlah PDRB kota medan akan rendah jika sektor air,gas dan listrik rendah. Ini ditandai dengan korelasi yang positif yang tinggi sebesar 0,95. 3.Koefisien korelasi antara jumlah PDRB Y dengan Sektor Bangunan r yx3 =         2 2 2 3 2 3 3 1 3 Y Y n X X n Y X Y X n           =                  2 2 67365 461115671 13 6131 4484927 13 67365 6131 45041047 13    = 0,99 Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara jumlah PDRB dengan Sektor Bangunan, artinya PDRB akan semakin meningkat jika sektor Bangunan tinggi,dan sebalik nya jumlah PDRB kota medan akan rendah jika Bangunan rendah. Ini ditandai dengan korelasi yang positif yang tinggi sebesar 0,99 Universitas Sumatera Utara

4.5.2. Perhitungan korelasi antar variabel bebas

1. Koefisien korelasi antara sektor industry X 1 dengan sektor gas,air,listrikX 2 . r 12 =            2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 X X n X X n X X X X n           =                  2 2 1356 157340 13 1062 107470 13 1356 1062 127892 13    = 0,94 2. Koefisien korelasi antara sektor industry X 1 dengan sektor bangunan X 3 . r 13 =            2 3 2 3 2 1 2 1 3 1 3 1 X X n X X n X X X X n           =                  2 2 6131 4484927 13 1062 107470 13 6132 1062 681783 13    = 0.99 3. Koefisien korelasi antara sektor gas ,air dan listrik X 2 dengan sektor Bangunan X 3 . r 23 =            2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 X X n X X n X X X X n           =                  2 2 6131 4484927 13 1356 157340 13 6131 1356 787282 13    = 0.928

4.6. Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda

 Y = -873.226 + 48.127 X 1 + 12.761X 2 +1.680 X 3 H : b i = 0 dimana i = 1, 2, ...k variabel bebas X i tidak berpengaruh terhadap Y Universitas Sumatera Utara H 1 : b i ≠ 0 dimana i = 1,2, ....k variabel bebas X i berpengaruh terhadap Y Dimana : Terima H jika t hitung t tabel Tolak H jika t hitung t tabel Dari Perhitungan yang sebelumnya didapat harga – harga : 2 123 . y s = 38659.76, 2 1 x  = 20712.77, 2 2 x  = 15898.77dan 2 3 x  = 1593453, R 1 = r 12 = 0,94, R 2 = r 13 = 0,99 dan R 3 = r 23 = 0,62 Maka kekeliruan baku Koefisien b i adalah sebagai berikut :     2 2 2 ... 12 . 1 i i k y bi R x s s        2 1 2 1 2 123 . 1 1 R x s s y b    =    0.94 1 20712.77 38659.76  = 31.10     2 2 2 2 2 123 . 2 1 R x s s y b    =    99 , 1 15898 38659.76  = 15.59 Universitas Sumatera Utara     2 3 2 3 2 123 . 3 1 R x s s y b    =    62 . 1 1593453 38659.76  = 0.25 Sehingga diperoleh distribusi t i dengan perhitungan i i i sb b t  sebagai berikut : 1 1 1 sb b t  = 31.10 48.127 = 1.55 2 2 2 sb b t  = 15.59 12.761 = 0.81 3 3 3 sb b t  = 0.25 1.680 = 6.72 Universitas Sumatera Utara Dari tabel distribusi t dengan dk = 9 dan α = 0,05 diperoleh t tabel sebesar 2,26dan dari hasil perhitungan diatas diperoleh : 1. t 1 = 1.55 nilai mutlak t tabel = 2,26 2. t 2 = 0.81 nilai mutlak t tabel = 2,26 3. t 3 = 6.72 nilai mutlak t tabel = 2,26 Sehingga dari kedua koefisien regresi tersebut variabel X 1 sektor industri X 2 sektor air,air,listrik tidak memiliki pengaruh yang berarti atau tidak signifikan, sedangkan X 3 sektor bangunan memiliki pengaruh yang berarti atau signifikan terhadap persamaan regresi yang didapat. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengertian Implementasi Sistem

Pengertian implementasi sistem adalah prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal dan mulai menggunakan program yang dibuat. Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming coding. Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu program SPSS 17,0 For Windows dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.

5.2. Pengenalan SPSS

SPSS atau Statistical Product and Service Solution merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer. SPSS paling banyak digunakan dalam berbagai riset pasar, pengendalian dan perbaikan mutu quality improvement serta riset-riset lain. SPSS dibuat pertama kali sebagai software statistik pada tahun 1968. Diprakarsai oleh ketiga mahasiswa Stanford University, yang pada saat itu dioperasikan hanya pada komputer mainframe. Pada tahun 1984, SPSS pertama kali muncul pada versi PC bisa dipakai untuk komputer desktop dengan nama SPSSPC+, dan sejalan dengan populernya sistem operasi Universitas Sumatera Utara