2.3 Koefisien Determinasi
Koefisien  determinasi  yang  dinyatakan  dengan R   untuk  pengujian  regresi  linier  berganda
yang  mencakup  lebih  dari  dua  variabel  adalah  untuk  mengetahui  proporsi  keragaman  total dalam  variabel  tak  bebas  Y  yang  dapat  dijelaskan  atau  diterangkan  oleh  variabel-variabel
bebas  X  yang  ada  di  dalam  model  persamaan  regresi  linier  berganda  secara  bersama-sama. Maka
R  akan ditentukan  dengan  rumus,  yaitu  : R =
JK
e
∑ y Keterangan  :
JK
e
= Jumlah  kuadrat  regresi
Harga R   yang  diperoleh  sesuai  dengan  variansi  yang  dijelaskan  masing-masing
variabel  yang  tinggal  dalam  regresi  tersebut.  Hal  ini  mengakibatkan  variansi  yang  dijelaskan penduga  yang  disebabkan  oleh  variabel  yang  berpengaruh  saja  ataupun  dengan  kata  lain
hanya   yang  bersifat  nyata.
2.4 Uji  Korelasi
Analisa  korelasi  dilakukan  untuk  mengetahui  hubungan  antara  dua  variabel  bivariate correlation  atau  lebih  dari  2  variabel  multivariate  correlation  dalam  suatu  penelitian.Untuk
menentukan  seberapa  besar  hubungan  antar  variabel  tersebut  dapat  dihitung  dengan menggunakan  rumus  koefisien  korelasi.Rumus  untuk  koefisien  regresi  adalah:
Universitas Sumatera Utara
r = n ∑ X Y − ∑ X ∑Y
√{n ∑ X − ∑X }{n ∑ Y − ∑ Y } Adapun  untuk  menghitung  koefisien  korelasi  antara  variabel  terikat  Y  dan  variabel  bebas
X , X , dan X yaitu  :
1.  Koefisien  antara  Y dan X
r
y
= n∑ X Y − ∑ X ∑Y
√{n∑ X − ∑ X }{n∑ Y − ∑ Y }
2.  Koefisien  korelasi  antara  Y dengan X
r
y
= n ∑ X Y − ∑ X ∑ Y
√{n ∑ X − ∑ X }{n ∑ Y − ∑Y }
3.  Koefisien  korelasi  antara  Y dan X
r
y
= n ∑ X Y − ∑ X ∑ Y
√{n ∑ X − ∑ X }{n ∑ Y − ∑Y }
Koefisien  korelasi  memiliki  nilai  antara  -1  hingga  +1.Sifat  nilai  koefisien  korelasi  adalah  + ataupun  minus  - yang  menunjukan  arah  korelasi.  Makna  dari  sifat  korelasi  adalah  :
Universitas Sumatera Utara
1.  Tanda  positif  +  pada  koefisien  korelasi  menunjukan  hubungan  searah  atau  koefisien positif.  Artinya  jika  nilai  suatu  variabel  mengalami  kenaikan  maka  nilai  variabel  yang
lain  juga  mengalami  kenaikan  dan  demikian  juga  sebaliknya. 2.  Tanda  negative  -  pada  koefisien  korelasi  menunjukan  hubungan  yang  berlawanan  ara
tau  korelasi  negative.  Artinya  jika  nilai  suatu  variabel  mengalami  kenaikan  maka  nilai variabel  yang  lain  akan mengalami  penurunan  dan demikian  juga  sebaliknya.
Sifat  korelasi  akan  menentukan  arah  korelasi.  Keeratan  korelasi  dapat  dikelompokan  sebagai berikut.
1.  0,00-0,20 berarti  korelasi  memiliki  keeratan  sangat  lemah. 2.  0,21-0,40 berarti  korelasi  memiliki  keeratan  lemah.
3.  0,41-0,70 berarti  korelasi  memiliki  keeratan  kuat. 4.  0,71-0,90 berarti  korelasi  memiliki  keeratan  sangat  kuat.
5.  0,91-0,99 berarti  korelasi  memiliki  keeratan  sangat  kuat sekali. 6.  1 berarti  korelasi  sempurna.
2.5 Kesalahan Standar  Estimasi