Uji Keberartian Regresi Koefisien Determinasi

2.2 Uji Keberartian Regresi

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebih dahulu diperiksa setidak-setidaknya mengenai kelinieran dan keberartianya. Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis. Uji keberartian dilakukan untuk meyakinkan diri apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari. Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat JK yaitu jumlah kuadrat untuk regresi yang ditulis JK e dan jumlah kuadrat untuk sisa residu yang ditulis dengan JK e . Jika x = X − X̅ , x = X − X̅ , …… . , x = X − X̅ dan y = Y − Y̅ maka secara umum jimlah kuadrat- kuadrat tersebut dapat dihitung dengan rumus : JK e = b ∑ x y + b ∑ x y + ⋯ + b ∑ x y Dengan derajat kebebasan dk = k JK e = ∑ Y − Y̅ Dengan derajat kebebasan dk= n – k – 1 untuk sampel berukuran n, dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan : F = JK e k JK e n − k − Dimana statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V = k dan penyebut V = n − k − . Universitas Sumatera Utara

2.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R akan ditentukan dengan rumus, yaitu : R = JK e ∑ y Keterangan : JK e = Jumlah kuadrat regresi Harga R yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing-masing variabel yang tinggal dalam regresi tersebut. Hal ini mengakibatkan variansi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja ataupun dengan kata lain hanya yang bersifat nyata.

2.4 Uji Korelasi