4. Explosion
Proses explosion adalah proses perhitungan kebutuhan kotor item yang berada ditingkat lebih bawah, didasarkan atas rencana pemesanan yang telah disusun
pada proses offsetting. Dalam proses explosion ini data struktur produk dan bill of material
memegang peran penting karena menentukan arah explosion.
2.6.5. Teknik Penentuan Ukuran Lot Lot Sizing
Metode yang dapat digunakan dalam menentukan ukuran pemesanan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lot For Lot LFL
Metode ini menurut Rosnani Ginting 2007 merupakan teknik lot sizing yang paling sederhana dan mudah dimengerti. Pemesanan dilakukan dengan pertimbangan
minimasi ongkos simpan. Pada teknik ini, pemenuhan kebutuhan bersih dilaksanakan di setiap periode yang membutuhkannya, sedangkan ukuran besar kuantitas
pemesanannya lot size adalah sama dengan jumlah kebutuhan bersih yang harus dipenuhi pada periode yang bersangkutan. Teknik ini biasanya digunakan untuk
item-item yang mahal atau yang tingkat kontinuitas permintaanya tinggi. Karena jumlah yang dipesan hanya sebanyak kebutuhan yang diperlukan saja,
secara otomatis persediaan di lapangan tidak dimiliki atau menjadi nol sebab jumlah material yang didatangkan sudah terpakai seluruhnya untuk memenuhi kebutuhan
pada periode waktu yang telah ditentukan sesuai jadwal pekerjaan. Biaya persediaan yang dikeluarkan hanya berupa biaya pemesanan saja, untuk biaya penyimpanan
tidak dikeluarkan karena tidak memiliki persediaan. Dengan kondisi persediaan akhir nol pada metode ini terdapat risiko yang tinggi. Jika material yang sudah dipesan
untuk periode kebutuhan berikutnya terlambat sampai di lokasi kerjaproyek,
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan terhentinya kegiatan pekerjaan di proyek tersebut jika material berupa bahan baku material konstruksi yang memberikan efek lanjutan yaitu terlambatnya
pencapaiaan kemajuaan pekerjaan, sehingga menghasilkan proyek dengan biaya produksi yang tinggi atau dapat memberikan kesan yang kurang baik terhadap
pelanggan apabila material tersebut berupa bahan jadi. Untuk perusahaan yang menjual atau memproduksi barang-barang yang tidak tahan lama metode ini
merupakan pilihan yang terbaik.
2. Economic Order Quantity EOQ
Economic Order Quantity EOQ jumlah pesanan ekonomis, merupakan satu
model yang sudah tua, diperkenalkan oleh F.W. Harris pada tahun 1914, tetapi paling banyak dikenal dalam teknik pengendalian persediaan. EOQ banyak digunakan
sampai saat ini karena mudah penggunaannya, meskipun dalam penerapannya harus memperhatikan asumsi yang dipakai. Asumsi tersebut Herjanto, 1999 sebagai
berikut: • Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam.
• Kebutuhanpermintaan barang diketahui dan konstan. • Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan diketahui dan konstan.
• Barang yang dipesan diterima dalam satu batch. • Harga barang tetap dan tidak tergantung dari jumlah yang dibeli tidak ada
potongan kuantitas. • Waktu tenggang lead time diketahui dan konstan.
Grafik persediaan dalam model ini berbentuk gigi gergaji, seperti dalam gambar 2.3. Karena permintaan dianggap konstan, persediaan berkurang dalam
jumlah yang sama dari waktu ke waktu berkurang secara linier. Pada waktu tingkat
Universitas Sumatera Utara
persediaan mencapai nol, pesanan untuk batch yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q. nilai Q yang optimalekonomis dapat
diperoleh dengan menggunakan pendekatan tabel dan grafik atau dengan menggunakan formula.
• •
•
Gambar 2.3 .
Grafik Persediaan dalam model EOQ Sumber: Herjanto. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi.
Cara lain untuk memperoleh EOQ dengan pendekatan matematika yang dijelaskan oleh Herjanto 1999, dikenal dengan istilah cara formula. Dalam metode
ini digunakan beberapa notasi sebagai berikut. D
= jumlah kebutuhan barang unittahun S
= biaya pemesanan rupiahpesanan h
= biaya penyimpanan terhadap nilai barang C
= harga barang rupiahunit H
= h x C = biaya penyimpanan rupiahunittahun Q
= jumlah pemesanan unitpesanan F
= frekuensi pemesanan kalitahun T
= jarak waktu antar pesanan tahun, hari Q
Q2 Tingkat persediaan
Rata-rata persediaan
Waktu Jumlah persediaan unit
Universitas Sumatera Utara
TC = biaya total persediaan rupiahtahun Biaya pemesanan per tahun:
= frekuensi pesanan x biaya pesanan =
� �
� �
………………………………………………. 2.1 Biaya penyimpanan per tahun
= persediaan rata-rata x biaya penyimpanan =
� 2
� �
………………………………………………. 2.2 Biaya total per tahun
= biaya pemesanan + biaya penyimpanan =
� �
� �
+
� 2
� �
EOQ terjadi jika biaya pemesanan = biaya penyimpanan, maka: Pers. 2.1 = pers. 2.2
� �
� �
=
� 2
� �
2DS = HQ
2
Q
2
=
2�� �
Q adalah EOQ, yaitu jumlah pemesanan yang memberikan biaya total persediaan terendah.
Penetapan ukuran lot dengan metode EOQ menerapkan prinsip jumlah pemesanan tetap sepanjang periode pemenuhan kebutuhanpersediaan, dimana
Q =
�
2�� �
Universitas Sumatera Utara
frekuensi pemesanan dan jumlah persediaan diminimalkan sehingga menghasilkan total biaya persediaan yang kecil ekonomisoptimal.
2.6.6. Waktu Ancang Lead Time