Sistem Penyelenggaraan Negara Anti Kejahatan Kemanusiaan Berbasis Keadilan

RENSTRA PENGABDIAN UII 2016-2020 54 Sub Tema Permasalahan Umum Permasalahan Khusus 2016-2020 Topik-Topik Pengabdian 2016-2020 OutputProduk Organization for Migration IOM 2005- 2012 3. Korban pada umumnya perempuan 3,768 juta dan laki2 564 ribu Jenis Perdagangan Manusia, “TKI sebagai Perbudakan Moderen Gabe Nurcahyo 2012”, TKIW Domestic Workers 2,305 53,21, Pelayan TokoHotel waitress, 561 ratus ribu, dijadikan Pelacur Forced Prostitution, 694 ratus ribu, 16,02, dan Pekerja Sek sex workers 50,000 puluh ribu, dan perdagangan bayi, sekitar baby sellers 5000, 0,12. 4. Kelemahan Instrumen hukum internasional dan hukum serta kebijakan nasional dalam menanggulangi kejahatan perdagangan manusia dan belum efektifnya peran aparat pemerintah dan penegak hukum RI dalam fungsi, kewenangan dan tanggung jawab aparat pemerintah dan penegak hukum. “PERBUDAKAN MODEREN” DAN PERDAGANGAN MANUSIA BERBASIS HUKUM BERKEADILAN DI INDONESIA Tahun 2015: Bagaimana pemerintah pusat dan daerah konsisten dalam mengimplementasikan meratifikasi konvensi atau perjanjian internasional dan HAM, sebagai bagian hukum nasional dan peraturan kebijakan lainnya untuk merealisasikannya penuh kepastian hukum dan kemanfaatan? Kajian Pustaka dan Lapangan Field Work Tahun 2017: 1. Konsistensi pemerintah pusat Kementerian Perburuhan dan Transmigrasi, Kementerian Luar Negeri LPJ TKI, BNPTKI dan Pemerintah Daerah, serta penegak hukum Legal Structure dalam merealisasikan peraturan hukum Internasional dan nasional serta 2. Mengidentifikasi faktor faktor penghambat dan pendukung, dihadapi oleh pemerintah dan mitra-mitranya, baik internal maupun eksternal dalam perekrutan dan pengiriman serta 3. Menentukan model pencegahan dan standar pengawasan terkait RENSTRA PENGABDIAN UII 2016-2020 55 Sub Tema Permasalahan Umum Permasalahan Khusus 2016-2020 Topik-Topik Pengabdian 2016-2020 OutputProduk mencegah dan menanggulangi kejahatan perdagangan manusia perekrutan, pengiriman, dan perlindungan TKI serta penyimpangannya Tahun 2016: Mengapa dan bagaimana praktek perdagangan manusia tumbuh dan berkemband id daerah- daerah tertentu Jawa Barat, Pekan Baru, dan wilayah perbatasan Pengabdian Lapangan Tahun 2018: 1. Mengidentifikasi jenis- jenis perdagangan manusia serta praktik perbudakan moderen dan perdagangan manusia. 2. Merumuskan hubungan sebab akibat sebagai faktor pengaruh internal dan eksternal sehingga timbul perdagangan manusia di Jawa Barat, Pekan Baru, dan wilayah perbatasan. 3. Merumuskan model pencegahan dan penindakan termasuk sanksi atas pelaku perdagangan manusia Tahun 2017: Apa urgensi adanya pedoman standar pencegahan dan penanggulangan praktik pengiriman TKIW ke luar negeri yang hak-hak Tahun 2019: 1. Pedoman standar pencegahan dan penanggulangan praktik pengiriman TKIW ke luar negeri yang hak-hak dasarnya terlindungi RENSTRA PENGABDIAN UII 2016-2020 56 Sub Tema Permasalahan Umum Permasalahan Khusus 2016-2020 Topik-Topik Pengabdian 2016-2020 OutputProduk dasarnya terlindungi secara baik dan benar berbasis berkeadilan? Semiloka, Workshop, dan Penyusunan Executive Summary secara baik dan benar. 2. Menegaskan pentingnya kerjasama terpadu antar aparat pemerintah terkait serta penegak hukum dalam pencegahan dan penanggulangan TKI menjadi korban perbudakan modern dan perdagangan manusia, termasuk peningkatan pembuatan MoU dengan negara-negara pihak. 3. Merekomendasikan model dan kebijakan melalui amandemen UU Perburuhan dan yang terkait serta model pencegahan penindakan dan penghukuman oleh penegak hukum, khususnya di wilayah perbatasan terhadap pelaku kejahatan perdagangan manusia. 57

4.2.3 Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha dan Etika Berdaya Saing Global

Pengembangan ekonomi terus mengalami proses transformasi seiring dengan adanya perubahan ketersediaan sumber daya dan kebutuhan masyarakat. Keterbatasan ketersediaan sumber daya alam mendorong munculnya paradigma baru dalam pembangunan ekonomi, yaitu bahwa pembangunan ekonomi tidak lagi menggantungkan kepada ketersediaan sumber daya alam, namun lebih pada unsur kreatif itas dan inovasi yang bisa dilakukan oleh sumber daya manusianya. Sektor ekonomi yang bergerak dengan dorongan ini kemudian dikenal dengan industri atau ekonomi kreatif. Berdasarkan INPRES no. 6 Tahun 2009, industri ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomi. Dengan semakin pentingnya peran industri ekonomi kreatif ini akhirnya mendorong Pemerintah Indonesia untuk serius dalam mengembangkannya. Industri ini tersebar pada empat belas sektor. Hingga tahun 2012, industri ekonomi kreatif telah mampu menyerap 8 delapan persen tenaga kerja Indonesia atau sekitar 8,6 juta pekerja. Kontribusi industri ini terhadap produk domestic bruto tahun 2010 mencapai 7,3 dan menyumbang 9,3 dari total volume ekspor Viva News, 22 November 2012. Ekonomi kreatif punyai 14 subsektor industri yakni periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fesyen, videofilmanimasifotografi, game, musik, seni pertunjukan showbiz, penerbitan percetakan, perangkat lunak, televisiradio broadcasting serta riset dan pengembangan. Sumbangan industri ini semakin meningkat, namun perhatian pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi industri ini belum tergarap secara optimal. Sebagian besar industri ekonomi kreatif paling menyentuh ke masyarakat kebanyakan adalah UKM dan menurutnya saat ini pengelolaannya belum profesional. Pasalnya industri ekonomi kreatif merupakan basis dari karakter dan identitas bangsa. Dengan memperkuat struktur industri berbasis tradisi dan budaya, kekayaan intelektual dan warisan budaya bangsa dapat dilestarikan sebagai sumber inspirasi untuk menghasilkan produk-produk inovatif baru bernilai tambah dan berdaya saing tinggi. Di sinilah tampak bahwa aspek kewirausahaan dalam industri ekonomi kreatif ini belum tergarap secara professional. Wirausaha sering disalah artikan sebatas dimaknai sebagai suatu usaha seseorang untuk menjalankan suatu bisnis atau perusahaan dengan risiko untung ataupun rugi. Secara akademik, kewirausahaan Entrepreneurship atau wirausaha adalah proses mengidentifikasi, 58 mengembangkan, dan membawa visi ke ke dalam realitas kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses wirausaha adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor- faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga. Yogyakarta sebagai provinsi istimewa memiliki berbagai keistimewaan, termasuk dalam aspek ekonomi. Tiga sektor utama yang menjadi pilar ekonomi DIY, yaitu sektor pendidikan, sektor pariwisata dan sektor seni serta jasa. Ketiga-tiganya berkembang dengan berbasis knowledge.Dari ketiga sector inilah kemudian berkembang 14 industri yang termasuk dalam industri kreatif , yang sebagian besar didorong oleh tingginya semangat wirausaha. Yogyakarta yang sarat dengan jenis industri dengan skala kecil dan menengah UMKM merupakan sebuah provinsi relatif kecil dan miskin di Indonesia. Keterbatasan sumber daya alam di DIY mengharuskan penduduk DIY kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya. Sebagai sebuah perguruan tinggi berideologi Islam, UII memiliki tanggung jawab untuk turut melakukan pendidikan terhadap para calon wirausahawan dan wirausahawan untuk meningkatkatkan kualitas kinerjanya sesuai dengan nilai-nilai Islam dan peradaban Indonesia. Nilai-nilai islam dan peradaban inilah yang kemudian diharapkan bukan sekedar sebagai sebuah kode etik, namun sebagai suatu spirit dan prinsip di dalam bisnis.Pengembangan industri ekonomi kreatif meski diarahkan setidaknya dalam tiga orientasi: wirausaha, etika dan daya saing global. Tiga nilai inilah yang akan didorong oleh UII dalam tema Pengabdian ini. Diharapkan UII mampu berperan dalam pengembangan industri ekonomi kreatif dengan mengedepankan sisi kewirausahaanya sehingga memiliki saya saing global. Tentunya 59 hal ini diperlukan pentahapan, mulai mengangkat industri ekonomi kreatif kelas local menjadi berkelas nasional, dan kemudian mendorong industri berkelas nasional menjadi berdaya saing global. Meskipun demikian sangat dimungkinkan dengan adanya percepatan peningkatan kewirausahaan mendorong industri ekonomi kreatif melakukan sebuah lompatan menuju berdaya saing global. Berdaya saing global bukan hanya diartikan sebagai kemampuan industri ekonomi kreatif untuk menangkap peluang ekspor, namun dalam arti industri ini memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu bersaing dengan industri asing maupun industri domestik di dalam menggarap pasar lokal, domestik maupun pasar ekspor. Dengan gambaran di atas, maka tema besar yang ingin dijawab adalah “Bagaimana Mengembangkan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha dan Etika Berdaya Saing Global? ”. Dari tema besar tersebut, diturunkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan khusus sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi kewirausahaan pada industri ekonomi kreatif di DIY dan di Indonesia? 2. Jenis wirausaha apakah yang dibutuhkan oleh industri ekonomi kreatif di Indonesia? misalnya aspek keuangan, teknologi, sistem manajemen dan sebagainya 3. Apakah kekuatan, kelemahan, potensi dan tantangan pengembangan kewirausahaan dan etika pada industri ekonomi kreatif di Indonesia? 4. Strategi apakah yang diperlukan dalam pengembangan industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha dan etika sehingga membawa kepada industri berda ya saing global? 5. Bagaimana menyusun model-model industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha dan etika? 6. Bagaimana mengembangkan dan mengimplementasikan pembangunan industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha dan etika berdaya saing global? Secara umum, topik-topik dalam Pengabdian ini berorientasi untuk mengetahui bagaimana kondisi kewirausahaan dan etika pada industri ekonomi kreatif saat ini dan strategi percepatannya penguatannya untuk mencapai industri berdaya saing global?. Melalui road map ini dapat diungkap hal-hal sebagai berikut : 1. Bagaimanakah karakteristik industri berbasis kewirausahaan dan etika? 2. Mengetahui jenis wirausaha apakah yang dibutuhkan oleh industri ekonomi kreatif ? 3. Strategi apakah yang diperlukan dalam pengembangan industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha dan etika sehingga berdaya saing global? 60 4. Bagaimana mewujudkan model industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha dan etika yang berdaya saing global? 5. Bagiamana implementasi model dalam rangka penguatan industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha dan etika yang berdaya saing global? Ada empat sasaran pokok yang akan digali yaitu: 1 Wirausaha dan aspek-aspek pembentuk maupun pendukungnya 2 Etika bisnis dan kearifan lokal dalam bisnis 3 Industri ekonomi kreatif, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya 4 Daya saing global Dari keempat sasaran tersebut didekati melalui tiga pendekatan atau intervensi utama, yaitu: 1 Mengidentifikasi kebutuhan terhadap wirausaha dan etika pada industri ekonomi kreatif 2 Penyusunan dan pengembangan model industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha dan etika 3 Pengembangan industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha dan etika yang berdaya saing global. Dalam rangka menjalankan road map Pengabdian, maka akan dilakukan berbagai Pengabdian untuk menjawab pertanyaan khusus Pengabdian. Kerangka pelaksanaan Pengabdian-Pengabdian tersebut diproyeksikan dalam sebuah rencana 5 tahun 2014-2018. Secara garis besar sasaran, kerangka acuan, dan outcome yang diharapkan selama 5 tahun ke depan dapat digambarkan dalam Gambar 4.3 berikut: 61 Gambar 4.3 Road Map Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha dan Etika Berdaya Saing Global 62 Tabel 4.3.a Tahapan Pelaksanaan Road Map Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha dan Etika Berdaya Saing Global No Tema Topik Pengabdian Sub Topik Outcome 2015 2016 2017 2018 2019 2020 1 Penyusunan konsep industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha Etika Pemetaan industri ekonomi kreatif unggulan berbasis wirausaha dan Etika Profil industri ekonomi kreatif berkearifan lokal di DIY Data base dan profil industri ekonomi kreatif berkearifan lokal khas di DIY X Pemetaan industri ekonomi kreatif berbasis prinsip syariah Data base dan profil industri ekonomi kreatif berprinsip syariah di DIY X Profil lembaga keuangan mikro syariah LKMS di DIY Profil lembaga keuangan mikro syariah LKMS di DIY X Konsep dan identifikasi industri unggulan pada industri kreatif Konsep industri ekonomi kreatif unggulan X Konsep operasional industri berbasis nilai-nilai spiritual bisnis Konsep dan operasional nilai spiritual dalam wirausaha dan bisnis Konsep dan operasional nilai spiritual dalam wirausaha dan bisnis X Konsep operasional akuntansi syariah pada industri kreatif Aplikasi akuntansi syariah pada industri kreatif X Konsep dan operasional pemasaran berbasis syariah pada industri kreatif Aplikasi pemasaran syariah pada industri kreatif X Konsep dan operasional manajemen SdM berbasis syariah pada industri kreatif Aplikasi manajemen SDM syariah pada industri kreatif X 2 Identifikasi kebutuhan wirausaha Etika pada industri Ekonomi Kreatif Inovasi keuangan pada industri ekonomi kreatif Kebutuhan sistem informasi keuangan pada industri ekonomi kreatif unggulan Sistem informasi keuangan pada industri ekonomi kreatif unggulan X Kebutuhan sistem informasi keuangan pada industri ekonomi kreatif berkearifan local sistem informasi keuangan pada industri ekonomi kreatif berkearifan local X 63 No Tema Topik Pengabdian Sub Topik Outcome 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Pola sistem manajemen pada kreatif industri kualifikasi SDM industri ekonomi kreatif unggulan Peta kebutuhan kualifikasi pendidikan SDM indutri kreatif unggulan X kualifikasi SDM industri ekonomi kreatif berkearifan lokal Peta kebutuhan kualifikasi pendidikan SDM industri ekonomi kreatif berkearifan lokal X Pola sistem pengendalian pada industri ekonomi kreatif unggulan atau berkearifan lokal sistem pengendalian pada industri ekonomi kreatif unggulan atau berkearifan lokal X Kebutuhan aspek legal dan HKI pada industri ekonomi kreatif Kebutuhan perlindungan hukum pada industri ekonomi kreatif berkearifan lokal Karakter kebutuhan aspek legal pada industri ekonomi kreatif berkearifan local X Kebutuhan perlindungan hokum pada industri ekonomi kreatif unggulan Karakter kebutuhan aspek legal pada industri ekonomi kreatif unggulan X Pola Pemasaran pada industri ekonomi kreatif Aplikasi teknologi informasi pendukung pemasaran contoh teknologi informasi pemasaran X Aplikasi syariah marketing pada industri kreatif Konsep dan operasional syariah marketing X Etika dan Spiritual dalam Industri Ekonomi Kreatif Etika hubungan industrial pada industri ekonomi kreatif Kode etik hubungan industrial pada industri ekonomi kreatif X Etika persaingan pada industri ekonomi kreatif Kode etik persaingan pada industri ekonomi kreatif X 3 Analisis dan penyusunan strategi pengembangan industri berbasis wirausaha Etika Strategi bersaing industri ekonomi kreatif unggulan Estimasi potensi pasar industri ekonomi kreatif unggulan Pete dan potensi pasar industri ekonomi kreatif dan kreatif unggulan X Analisis struktur pasar dan persaingan pada industri kreatif Pola persiangan pada industri kreatif X 64 No Tema Topik Pengabdian Sub Topik Outcome 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Analisis kebijakan pemerintah terhadap industri kreatif Analisis kebijakan pemerintah daerah terhadap industri kreatif X Strategi pengembangan industri ekonomi kreatif berkearifan local Estimasi potensi pasar industri ekonomi kreatif berkearifan local potensi pasar industri ekonomi kreatif berkearifan local X Positioning industri ekonomi kreatif berkearifan local Segmentasi dan positioning industri ekonomi kreatif berkearifan local X 4 Pengembangan model industri berbasis wirausaha Etika Berdaya Saing Global Pengembangan model industri ekonomi kreatif unggulan Pengembangan konsep OVOP One Village One Product pada industri ekonomi kreatif unggulan Konsep operasional model OVOP pada investasi X Model linkage pada industri ekonomi kreatif unggulan Model sinergi dan linkage pada industri ekonomi kreatif dengan keuangan syariah Peta peran dan kebutuhan setiap pihak terhadap pengembangan linkage X Desain E- Commerce untuk Industri Kreatif Aplikasi sistem e- commerce untuk industri kreatif X Pengembangan model operasional industri berbasis nilai-nilai spiritual bisnis Model sinergi dan kemitraan keuangan syariah dan industri kreatif Model sinergi dan kemitraan keuangan syariah dan industri kreatif X Pengembangan Teknologi untuk mendukung penguatan industri. Teknologi untuk mendukung penguatan industri. X 5 Penguatan industri ekonomi kreatif berbasis wirausaha Etika Berdaya Saing Global Strategi Go Nasional bagi industri ekonomi kreatif local Dampak investasi asing terhadap daya saing industri ekonomi kreatif berkearifan local Kondisi persaingan industri ekonomi kreatif dan dampaknya X 65 No Tema Topik Pengabdian Sub Topik Outcome 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Strategi Go international bagi industri ekonomi kreatif lokal Peran serta pemangku kepentingan dalam meningkatkan daya saing industri berkearifan loka Peran serta pemangku kepentingan dalam meningkatkan daya saing industri X Dampak investasi asing terhadap daya saing industri ekonomi kreatif unggulan Informasi peran asing terhadap pengembangan industri kreatif unggulan X Kajian regulasi terhadap pengembangan industri ekonomi kreatif menuju kelas internasional Peran serta pemangku kepentingan dalam meningkatkan daya saing industri unggulan Sinergi antar pihak dalam mengembangkan industri kreatif X Peta regulasi dan kebijakan terhadap industri kreatif Peta regulasi dan kebijakan terhadap industri kreatif X Penguatan HKI pada industri kreatif Studi komparasi regulasi dan kebijakan terhadap industri ekonomi kreatif di Asia Best practice regulasi daerah terhadap penanaman modal di daerah X Penguatan HKI pada industri ekonomi kreatif berbasis geografis Kebutuhan HKI pada industri berbasis skala usaha X Strategi Branding pada industri ekonomi kreatif berkearifan lokal Brand industri ekonomi kreatif berkearifan lokal X