Pengembangan Permukiman Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana

75 Selanjutnya, Rencana Induk Pengabdian dengan tema unggulan Pengembangan Virtual Environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis tidak membagi tahapan Pengabdian ke dalam research and development RD, teknologi, pasarpemasaran, dan produk secara kaku karena tema unggulan ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan tema-tema unggulan yang lain. Beberapa Pengabdian yang terkait dengan pengembangan virtual environment memiliki karakteristik yang membutuhkan tahapan yang panjang, tetapi ada pula yang dalam satu putaran Pengabdian sudah dapat menghasilkan produk tertentu. Oleh karena itu, selama kurun waktu 2016-2020, semua Pengabdian tema unggulan lima tetap berorientasi kepada RD, Technology, Market dan Product. Skematika pengembangan Virtual environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis disajikan dalam Gambar 4.5. 76 Gambar 4.5 Road Map Pengembangan Virtual Environment VE untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis Virtual environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis 2019 2018 2017 2020 Tahun 2016 Kajian inovasi Virtual Environment • Game-Based Learning • Library • Social Media • Collaborative Learning • Independent Learning • Virtual class, virtual lab assesment tools, content management system • Mobile Learning System • Distance learning • Digital literacy • E-voting • E-procurement • Legislation System • Management Audit • Integrated marketing Communication • Enterprise resource planning system Pengembangan Desain Virtual Environment Simulasi dan Implementasi Virtual Environment Evaluasi dan Utilisasi Virtual Environment • Game-Based Learning • Library • Social Media • Collaborative Learning • Independent Learning • Virtual class, virtual lab assesment tools, content management system • Mobile Learning System • Distance learning • Digital literacy • E-voting • E-procurement • Legislation System • Management Audit • Integrated marketing Communication • Enterprise resource planning system • Game-Based Learning • Library • Social Media • Collaborative Learning • Independent Learning • Virtual class, virtual lab assesment tools, content management system • Mobile Learning System • Distance learning • Digital literacy • E-voting • E-procurement • Legislation System • Management Audit • Integrated marketing Communication • Enterprise resource planning system • Game-Based Learning • Library • Social Media • Collaborative Learning • Independent Learning • Virtual class, virtual lab assesment tools, content management system • Mobile Learning System • Distance learning • Digital literacy • E-voting • E-procurement • Legislation System • Management Audit • Integrated marketing Communication • Enterprise resource planning system R D Te ch no lo gy M ar ke t Pr od uc t 77 Tabel 4.5.a Tahapan Pelaksanaan Road Map Pengembangan Virtual Environment VE untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis Topik Pengabdian Virtual Environment untuk Pendidikan Topik Pengabdian Virtual environment untuk Pemerintahan Topik Pengabdian Virtual environment untuk Bisnis Kajian inovasi Virtual Environment • Virtual Learning Environment berbasis Game-Based Learning • Virtual environment for Library • Virtual Learning Environment berbasis Social Media • Virtual Environtment dan Learning Management System untuk mendukung Collaborative Learning • Virtual environment untuk belajar mandiri • Pengembangan dan penerapan learning platform untuk virtual class, virtual lab assesment tools, content management system dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi • Pengembangan dan Penerapan Mobile Learning System • Pengembangan dan Penerapan Distance learning • Pengembangan Model Digital literacy untuk pendidikan • E-politicvoting • E-procurement • Virtual environment sistem legislasi untuk menyerap aspirasi masyarakat • Virtual environment untuk audit • Transparansi dan Ketebukaan Informasi bagi Organisasi berbasis Social Media • Virtual environment untuk pengembangan Komunikasi Organisasi dan Pemasaran Terpadu Integrated marketing Communication • Virtual environment berbasis enterprise resource planning system dalam bisnis baik nirlaba maupun komersial Pengembangan Desain Virtual Environment Simulasi dan Implementasi Virtual Environment Evaluasi dan Utilisasi Virtual Environment 78 Tabel 4.5.b Topik Pengabdian Road Map Pengembangan Virtual Environment untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis Program Studi Topik Riset Tahapan Indikator Tahun 2015 Topik Pengabdian Indikator Pencapaian 2010-2015 2016-2020 2020 Prodi Teknik Informatika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Kimia, Pendidikan Agama Islam, Psikologi, Komunikasi, Ekonomi Islam, Hukum, Hukum Islam, Managemen, Ilmu Ekonomi, Pengabdian di bidang ICT in Education dalam kerangka paradigm EIL khususnya penggunaan website dan media internet untuk pembelajaran bahasa Inggris Kajian inovasi Virtual Environment − Tersedianya hasil Pengabdian terhadap penggunaan ICT in education − Tersedianya hasil Pengabdian terhadap perkembangan EIL di berbagai Negara serta pengaruhnya bagi proses belajar mengajar • Virtual Learning Environment berbasis Game-Based Learning • Virtual environment for Library • Virtual Learning Environment berbasis Social Media • Virtual Environtment dan Learning Management System untuk mendukung Collaborative Learning • Virtual environment untuk belajar mandiri • Pengembangan dan penerapan learning platform untuk virtual class, virtual lab assesment tools, content management system dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi • Pengembangan dan Penerapan Mobile Learning System • Pengembangan dan Penerapan Distance learning • Pengembangan Model Digital literacy untuk pendidikan • E-politicvoting 1. Virtual environment yang berdaya guna bagi pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. 2. Unit layanan konsultasi dan produk Virtual environment bagi dunia pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Pengembangan Desain Virtual Environment 79 Program Studi Topik Riset Tahapan Indikator Tahun 2015 Topik Pengabdian Indikator Pencapaian 2010-2015 2016-2020 2020 Simulasi dan Implementasi Virtual Environment • E-procurement • Virtual environment sistem legislasi untuk menyerap aspirasi masyarakat • Virtual environment untuk audit • Transparansi dan Ketebukaan Informasi bagi Organisasi berbasis Social Media • Virtual environment untuk pengembangan Komunikasi Organisasi dan Pemasaran Terpadu Integrated marketing Communication • Virtual environment berbasis enterprise resource planning system dalam bisnis baik nirlaba maupun komersial Evaluasi dan Utilisasi Virtual environment Pengembangan Desain Virtual Environment Simulasi dan Implementasi Virtual Environment Evaluasi dan Utilisasi Virtual Environmnt 80

4.2.6 Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Pencegahan, Diagnostik, dan Terapeutik

Kesehatan merupakan hal yang penting. Masyarakat Indonesia mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pos kesehatan. Tercatat, untuk tahun 2012, dana RP 13.5 T dikeluarkan oleh warga negara Indonesia untuk berobat ke luar negeri. Alasan pendorong mengapa sebagian masyarakat memilih berobat ke luar negeri adalah keunggulan teknologi, kemampuan medik, dan keramahan pelayanan Kompas, 7 Maret 2013. Dengan kata lain, masyarakat Indonesia membutuhkan perbaikan dalam hal keunggulan teknologi kesehatan, peningkatan kemampuan medik, dan perbaikan layanan kesehatan sebagai upaya untuk mengurangi besarnya biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk berobat ke luar negeri. Selain untuk mengurangi besarnya devisa yang keluar untuk pos kesehatan, perbaikan dalam ketiga hal tersebut juga akan menaikkan kualitas pelayanan kesehatan di dalam negeri untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Upaya peningkatan kualitas kemampuan medik meliputi peningkatan pengetahuan, keahlian, dan ketepatan tenaga medik dalam melakukan pencegahan, diagnostik, dan terapeutik. Peningkatan kemampuan medik yang unggul untuk diagnostik, pencegahan, dan terapi khususnya untuk penanganan penyakit infeksi maupun penyakit degenaratif yang khas Indonesia merupakan hal yang harus diupayakan secara berkelanjutan. Dari sisi teknologi kesehatan, peningkatan kualitas meliputi: inovasi terapi, instrumentasi, alat bantu, dan sistem pendukung keputusan klinis. Isu strategis nasional bidang kesehatan antara lain: ketergantungan terhadap produk import bahaninstrumen kesehatan dan peralatan pendeteksi penyakit Kesehatan Ibu dan anak masih tingginya angka kematian ibu dan anak, salah gizi mall nutrition, serta penyakit menular. Selain pengetahuan dalam aspek medis, layanan kesehatan yang baik dan tepat membutuhkan dukungan dari aspek aspek teknologi. Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap produk import bahaninstrumen kesehatan dan peralatan pendeteksi penyakit, maka Pengabdian terhadap pengembangan instrumentasi kesehatan harus dilakukan. Produk kesehatan yang menjadi fokus Pengabdian yang diusulkan dalam skema Riset Unggulan Perguruan Tinggi di bidang Teknologi Kesehatan adalah i Tatalaksana Budaya Hidup Sehat baik fisik dan spiritual, ii Formulasi Obat Baru untuk Terapi Penyakit Infeksi dan Penyakit Degeneratif, iii Produk Alat Bantu Kesehatan untuk operator maupun difabel, iv Produk Instrumentasi Medis dan biomarker, v Produk software Clinical DSS. Kelima produk 81 teknologi kesehatan yang diusulkan ini dirumuskan berdasar kompetensi pengabdian di Universitas Islam Indonesia. Kegiatan Pengabdian-Pengabdian multi-disiplin ini akan dilakukan oleh dosen-dosen di Program Studi: i Kedokteran Umum, ii Kesehatan Masyarakat, iii Teknik Informatika, iv Teknik Industri, v Teknik Elektro, vi Teknik Mesin, vii Farmasi, dan viii Statistika. Secara umum, road map Pengabdian ini adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia terutama untuk meningkatkan kemampuan medik dan tercapainya keunggulan teknologi kesehatan di Indonesia. Untuk mencapainya dalam rangka peningkatan kemampuan medik, maka perlu dilakukan Pengabdian-Pengabdian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus berikut ini: 1. Bagaimana karakteristik fisik, fisiologis, dan mikroskopis untuk diagnosa bahwa seseorang dinyatakan tidak sehat? 2. Bagaimana cara menjaga supaya selalu sehat dari aspek ergonomi, pola nutrisi, hingga intervensi kesehatan lingkungan? 3. Bagaimana cara untuk mendapatkan inovasi terapi yang lebih tepat untuk penyakit- penyakit infeksi dan penyakit-penyakit degeneratif khas mayarakat Indonesia? Dalam rangka pencapaian keunggulan teknologi kesehatan di Indonesia, maka perlu dilakukan Pengabdian-Pengabdian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus berikut ini: 1. Bagaimanakah rancang bangun sistem pendukung keputusan klinis untuk membantu dokter dalam membuat diagnosa secara tepat? 2. Bagaimana rancang bangun instrumentasi medis? 3. Bagaimana rancang bangun biomarker? 4. Bagaimana rancang bagun alat bantu kesehatan yang sesuai dengan karakteristik orang Indonesia? Dengan luasnya cakupan pertanyaan-pertanyaan khusus Pengabdian di atas, maka diusulkan lima kelompok Pengabdian multi-disiplin, yaitu: i kelompok instrumentasi, ii kelompok SPK Klinis, iii kelompok alat bantu kesehatan, iv kelompok inovasi terapi, dan v kelompok studi pencegahan dan terciptanya masyarakat sehat. Kerangka pelaksanaan Pengabdian-Pengabdian tersebut diproyeksikan dalam sebuah rencana 5 tahun 2014-2018 dalam Gambar 4.6.a - 4.6.e berikut: