43
Grafik berikut menyajikan pertumbuhan aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 :
22.799.671 21.208.875
1.590.796 23.620.268
21.996.126
1.624.142 31 Desember 2015
31 Desember 2016
5.4. l
IkUIdItaS dan
S
Umber
P
ermodalan
Likuiditas dan Sumber Pendanaan Penggunaan utama dari kas Perseroan adalah untuk ekspansi portofolio sites dengan membangun sites baru,
akuisisi perusahaan penyewaan menara independen dan portofolio sites mereka, dan penambahan kolokasi. Sumber likuiditas utama Perseroan adalah kas yang diterima dari pelanggan Perseroan dan pinjaman bank serta
surat utang jangka panjang dalam Dolar AS. Perseroan saat ini mengandalkan arus kas dari kegiatan operasi dan pinjaman bank untuk mendanai kegiatan operasi, konstruksi sites baru dan akuisisi perusahaan penyewaan
menara independen dan portofolio sites mereka.
Perseroan berkeyakinan bahwa dengan memperhitungkan kas yang diharapkan akan dihasilkan dari kegiatan operasi dan sumber keuangan yang saat ini tersedia untuk Perseroan, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup
untuk kebutuhan modal kerja, kewajiban pembayaran utang dan kebutuhan akan kas lainnya untuk saat ini dan 12 bulan setelah tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan.
Ikhtisar Laporan Arus Kas Konsolidasian
dalam jutaan Rupiah
31 Desember 2015
2016 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 3.166.042
4.449.051 Penerimaan jasa giro dan bunga deposito
7.310 5.545
Pembayaran pajak atas penilaian kembali aset 71.039
9.265 Pembayaran pajak penghasilan
131.293 195.148
Pembayaran kas ke karyawan 176.048
193.177 Pembayaran kas ke pemasok
576.492 283.028
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 2.218.480
3.773.978 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penambahan aset tetap 156.640
68.418 Pembelian dan sewa atas lahan
365.339 313.139
Penambahan properti investasi 1.069.202
983.775
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 1.591.181
1.365.332
44
dalam jutaan Rupiah
31 Desember 2015
2016 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pencairan pinjaman bank 6.300.900
2.052.611 Penerbitan surat utang
4.437.650 230.000
Pembayaran sewa pembiayaan 132
4.055 Pembelian kembali saham
301.478 12.436
Pembayaran dividen -
592.000 Saham treasuri
649.547 906.348
Pembayaran bunga dan biaya pinjaman jangka panjang dan surat utang 1.080.797
1.673.707 Pembayaran pinjaman bank dan surat utang jangka panjang
9.955.820 1.428.866
Arus kas bersih digunakan untuk diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.249.224
2.334.801
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing pada kas dan setara kas 17.480
4.634
Kenaikan penurunan bersih dalam kas 604.445
69.211 Kas pada awal tahun
900.576 296.131
Kas dan setara kas pada akhir tahun 296.131
365.342
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi terdiri dari kas yang diterima dari pelanggan, pembayaran ke pemasok, pembayaran kepada karyawan, dan arus kas masuk dan keluar yang berasal dari penerimaan jasa
giro dan bunga deposito dan pembayaran pajak penghasilan serta pajak atas penilaian kembali aset.
Pada tahun 2016, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan meningkat sebesar 70,1 dari Rp2.218,5 miliar menjadi Rp3.774,0 miliar pada tahun 2016, terutama dikarenakan kenaikan penerimaan kas
dari pelanggan sebesar 40,5 menjadi sebesar Rp4.449,1 miliar. Perseroan melakukan pembayaran pajak atas penilaian kembali aset sebesar Rp9,3 miliar, pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp193,2 miliar, pembayaran
kas ke karyawan sebesar Rp195,2 miliar, pembayaran kas ke pemasok sebesar Rp283,0 miliar serta memperoleh penerimaan jasa giro dan bunga deposito sebesar Rp5,5 miliar.
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi terutama terdiri dari penambahan properti investasi termasuk sites telekomunikasi, dan pembelian dan sewa atas lahan.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp1.365,3 miliar pada tahun 2016 dan Rp1.591,2 miliar pada tahun 2015 yang terdiri dari pembayaran untuk pembangunan sites telekomunikasi,
pembelian dan sewa atas lahan serta penambahan aset tetap. Penambahan properti investasi pada tahun 2015 dan 2016 masing-masing mengalami penurunan sebesar 28,6 menjadi Rp1.069,2 miliar pada tahun 2015 dan
8,0 menjadi Rp983,8 miliar pada tahun 2016 sebagai dampak dari menurunnya permintaan pelanggan.
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
Pada tahun 2016, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat sebesar 86,9 menjadi Rp2.334,8 miliar terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman bank dan surat utang jangka panjang sebesar
Rp1.428,9 miliar dan pembayaran bunga dan biaya pinjaman jangka panjang dan surat utang sebesar Rp1.673,7 miliar. Pembayaran tersebut terutama diperoleh dari pencairan pinjaman bank sebesar Rp2.052,6 miliar.
45
5.5. b