Prinsip Pengembangan Kurikulum PENDAHULUAN

12c KTSP PLK Terpencil Garut-Jabar 14

2. Tujuan khusus

ƒ Meningkatkan pengetahuan dan prestasi belajar peserta didik. ƒ Menumbuhkembangkan sikap, minat, dan perilaku kewirausahaan, serta kemandirian bagi peserta didik. ƒ Mengembangkan potensi dan ketrampilan peserta didik terutama yang terkait dengan ketrampilan vokasional ƒ Meningkatkan kemampuan bersosialisasi bagi peserta didik. ƒ Menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien

G. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SDN Cimahi 2, Dusun Cipurut, Desa Cimahi, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar. Pengembangan kurikulum ini berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : • Berpusat kepada kebutuhan siswa. Setiap siswa berbeda. Di dalam kelas kebutuhan siswa sangat beragam, baik dari sisi akademik maupun non akademik. Setiap siswa adalah unik. • Memperhatikan kondisi sekolah dan lingkungan. Kondisi setiap sekolah memiliki permasalahan yang berbeda. Apa yang dimiliki oleh setiap sekolah dapat dijadikan sebagai karakteristik dari sekolah tersebut dan menjadi kekuatan yang mungkin tidak dimiliki oleh sekolah lain. • Dinamis dalam memperhatikan perkembangan pendidikan. Pendidikan selalu berkembang. Setiap sekolah selayaknya selalu mengikuti perkembangan pendidikan yang terus menerus berkembang setiap waktu. • Bebas jender Memberlakukan keadilan terhadap siswa laki-laki dan perempuan di dalam pembelajaran. • Berkesinambungan Setiap materi diperhatikan urutannya sesuai dengan kebutuhan, baik dari sisi isi maupun tingkat kesulitan. 12c KTSP PLK Terpencil Garut-Jabar 15

BAB II PROFIL DAN POTENSI SEKOLAH

A. Profil Sekolah

Selama ini Kabupaten Garut, Jawa Barat dikenal sebagai kota pegunungan yang indah dan banyak tempat-tempat wisatanya. Dusun Cipurut tempat dimana SDN Cimahi 2 berada, terletak di lepas pantai Caringin, Garut Selatan. Jarak jangkau dan beratnya jalan tempuh menuju Dusun Cipurut, Desa Cimahi ini, serta sulitnya transportasi tidak ada tranportasi umum dan tidak ada mediaalat komunikasi membuat daerah ini dikategorikan oleh pemerintah sebagai daerah terpencil pegunungan yang dikelilingi pesisir pantai. Untuk mencapai dusun Cipurut harus menempuh jalan perbukitan yang menanjak-menurun dan persawahan sayuran dengan jarak antara Dusun Cipurut dan Pusat Desa Cimahi + 7 km. Sedangkan, jarak perjalanan yang harus ditempuh dari Kecamatan Caringin ke Dusun Cipurut + 25 km. Maka, perjalanan menuju Dusun Cipurut terasa melelahkan, walau hari cerah dan pemandangan alam lepas pantai yang indah mengiringi sepanjang jalan. Panasnya udara semakin menambah beratnya perjalanan menuju dusun Cipurut ini. Sekolah di Dusun Cipurut, Desa Cimahi dirintis sejak tahun 1973. Semula sekolah ini merupakan SD Inpres dengan jumlah satu kepala sekolah dan satu guru. Kondisi jalan tanah merah dan bebatuan makadam di mana peserta didik berjalan kaki ke sekolah dirasakan sangat berat, terutama di saat musim hujan. Listrik pada tahun ini belum masuk Dusun Cipurut maupun Desa Cimahi. Baru pada tahun 2006 listrik masuk ke Desa Cimahi, tetapi belum ke Dusun Cipurut, sehingga penduduk menggunakan listrik tenaga surya. SDN Cimahi 2, Dusun Cipurut Pada tahun 2001 lokasi sekolah dipindah ke kampung Datar Kendal, karena lokasi sekolah lama terlalu jauh dari pemukiman penduduk. Saat ini bangunan sekolah lebih baik, karena dekat jalan kampungdusun yang meng-hubungkan dengan jalan ke Desa Cimahi. Sejak mulai berdiri hingga saat ini SDN Cimahi 2 selalu kekurangan guru. Guru pindah mengajar di SDN Cimahi 2 merupakan hal biasa. Guru yang berasal dari luar Dusun Cipurut umumnya tidak betah bertugas mengajar sebagai guru. Hal ini disebabkan oleh keterpencilan lokasi Dusun Cipurut, kehidupan tradisional masyarakat dan tidak adanya sarana transportasi umum ataupun pribadi. Walaupun memiliki kendaraan bermotor tetap sangat berat dan sulit menempuh jalan