Terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan kesiapan belajar
70
belajar ini menunjukkan bahwa indikator tertinggi berada pada tekun menghadapi tugas, sedangkan indikator terendah ada pada kuatnya
kemauan dalam belajar. Hal ini dapat diartikan bahwa siswa hanya belajar ketika memiliki tugas, saat tidak ada tugas siswa tidak mempunyai
kemauan untuk belajar. Motivasi belajar dan kesiapan belajar siswa memiliki koefisien
korelasi sebesar 0,686 dengan r tabel
0,239 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan yang positif antara motivasi belajar dan kesiapan belajar siswa kelas V SDN di gugus II, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo.
Besarnya koefisien korelasi 0,686 berada pada rentang 0, 600 – 0, 799 yang termasuk dalam tingkatan hubungan kuat. Oleh karena itu motivasi
belajar dan kesiapan belajar siswa mempunyai korelasi yang kuat, dapat diartikan bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka akan tinggi pula
kesiapan belajar siswa. Dalam penelitian ini menunjukkan motivasi berada pada tingkat sedang, begitu pula kesiapan belajar siswa juga berada pada
tingkat sedang. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif. Perubahan motivasi belajar mempengaruhi secara langsung tingkat
kesiapan belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Soemanto 1998:191 yang menyatakan bahwa kesiapan belajar dibentuk
oleh dua faktor yaitu 1 perlengkapan dan pertumbuhan fisiologi dan 2 motivasi. Motivasi dalam penelitian ini memiliki peran yang tinggi dalam
kesiapan belajar siswa.
71