Deskripsi Lokasi Penelitian Hasil Analisis Deskriptif

62 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh perhatian orang tua dalam kategori tinggi berjumlah 21 siswa atau 31,8, kategori sedang berjumlah 36 siswa atau 54,5 dan siswa yang termasuk ke dalam kategori rendah berjumlah 9 atau 13,7. Kategori Perhatian Orang Tua tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut. Gambar 3. Diagram Kategori Perhatian Orang Tua 10 20 30 40 50 60 Perhatian Orang Tua Tinggi Sedang Rendah 63 Tabel 15. Persentase setiap indikator perhatian orang tua No Indikator Jumlah item Jumlah Skor Skor Maks 66xjml soal x 4 Persentase per indikator 1. Memberikan peringatan 2 447 528 84,6 2. Memberikan teguran 3 590 792 , 3. Penyediaan dan pengaturan waktu belajar 3 671 792 , 4. Bantuan mengatasi masalah 3 606 792 , 5. Pengawasan belajar 6 951 1584 , 6. Penyediaan fasilitas belajar 8 1773 2112 , Berdasarkan tabel di atas, indikator perhatian orang tua siswa kelas V SDN di gugus II, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo mempunyai persentase yang berbeda-beda. Besarnya persentase setiap indikator perhatian orang tua yaitu indikator memberikan peringatan sebesar 84,6, indikator memberikan teguran sebesar 74,5, indikator penyediaan dan pengaturan waktu belajar sebesar 84,7, indikator bantuan mengatasi masalah sebesar 76,5, indikator pengawasan belajar sebesar 60,0, dan indikator penyediaan fasilitas belajar sebesar 83,9. Presentase tertinggi pada penyediaan dan pengaturan waktu belajar. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua telah menyediakan waktu belajar dan mengatur jadwal belajar anak dengan baik. Sedangkan presentase terendah ada pada pengawasan belajar. Sub indikator menemani anak belajar dan mengingatkan untuk berdoa belum terlaksana dengan baik. 64 3. Data Kesiapan Belajar Untuk mengungkap kesiapan belajar siswa, digunakan instrumen daftar skala dengan jumlah 21 butir pertanyaan, masing - masing butir skornya 1 sampai 4 sehingga skor minimalnya adalah 1 x 21 = 21 dan skor maksimalnya adalah 4 x 21 = 84. Berdasarkan hasil analisis data mengenai kesiapan belajar siswa diperoleh skor tertinggi 72 dan skor terendah 36. Hasil pengitungan dengan bantuan komputer program Microsoft Excel dapat dilihat pada lampiran halaman 97. Berdasarkan data tersebut kesiapan belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Tabel 16. Klasifikasi data Kesiapan Belajar Siswa No. Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. 63 Tinggi 18 27,3 2. Sedang 34 51,5 3. 42 Rendah 14 21,2 Total 66 100 Keterangan : X= Skor Kesiapan Belajar Siswa Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang mempunyai kesiapan belajar dalam kategori tinggi berjumlah 18 siswa atau 27,3 , kategori sedang berjumlah 34 siswa atau 51,3 dan siswa yang termasuk ke dalam kategori rendah berjumlah 14 atau 21,2. Kategori kesiapan belajar siswa dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut. 65 Gambar 4. Diagram Kesiapan Belajar Siswa Tabel 17. Persentase setiap indikator kesiapan belajar No Indikator Jumlah item Jumlah Skor Skor Maks 66xjml soal x 4 Persentase per indikator 1. Kesiapan fisik 9 1725 2376 72,6 2. Kesiapan psikis 8 1357 2112 , 3. Kesiapan materiil 4 794 1056 , Berdasarkan tabel di atas, indikator kesiapan belajar siswa kelas V SDN di gugus II, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo mempunyai persentase yang berbeda-beda. Besarnya persentase setiap indikator kesiapan belajar yaitu indikator kesiapan fisik sebesar 72,6, indikator kesiapan psikis sebesar 64,2, dan indikator kesiapan materiil sebesar 75,1. Presentase tertinggi berada pada kesiapan materiil. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kelengkapan alat tulis, mempunyai buku catatan dan menggunakan seragam dengan baik. Sedangkan presentase terendah ada pada kesiapan psikis yang meliputi belajar dalam situasi yang mendukung, senang mengikuti pelajaran, berkonsentrasi saat pelajaran dan memiliki cita-cita.

C. Uji Hipotesis

10 20 30 40 50 60 Kesiapan Belajar Siswa Tinggi Sedang Rendah 66

1. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan kesiapan belajar

Untuk mengetahui adanya hubungan antara motivasi belajar terhadap kesiapan belajar dilakukan menggunakan perhitungan produk moment dengan bantuan program SPSS for windows versi 20. Hipotesis alternatif Ha “terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan kesiapan belajar” dalam penelitian diterima jika r hitung lebih besar daripada r tabel . Penelitian ini meneliti populasi dengan jumlah 66 siswa, maka dapat dilihat pada r tabel dari 66 pada taraf signifikansi 5 yaitu 0,239. Berdasarkan hasil perhitungan produk moment diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,686. Dengan demikian hipotesis diterima karena r hitung 0,686 r tabel 0,239. Setelah diketahui terdapat hubungan yang positif maka langkah selanjutnya yaitu mengiterpretasikan r hitung menggunakan tabel pedoman korelasi untuk memberi interpretasi tinggi rendahnya hubungan antar variabel, Tabel 18. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0, 00 – 0, 199 0, 20 – 0, 399 0, 40 – 0, 599 0, 60 – 0,799 0, 80 – 1, 000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sugiyono, 2013 : 257 67 Berdasarkan tabel tersebut, nilai koefisien korelasi berada pada tingkat hubungan kuat. Dengan demikian motivasi belajar dan kesiapan belajar siswa memiliki korelasi yang kuat.

2. Terdapat hubungan positif antara perhatian orang tua terhadap kesiapan belajar

Untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua terhadap kesiapan belajar dilakukan menggunakan perhitungan produk moment dengan bantuan program SPSS for windows versi 20. Hipotesis alternatif Ha “terdapat hubungan yang positif antara perhatian orang tua dengan kesiapan belajar” dalam penelitian diterima jika r hitung lebih besar daripada r tabel . Dalam penelitian ini meneliti populasi dengan jumlah 66 siswa, maka dapat dilihat pada r tabel dari 66 pada taraf signifikansi 5 yaitu 0,239. Berdasarkan hasil perhitungan produk moment diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,484. Dengan demikian hipotesis diterima karena r hitung 0,484 r tabel 0,239. Setelah diketahui terdapat hubungan yang positif maka langkah selanjutnya yaitu mengiterpretasikan r hitung menggunakan tabel pedoman korelasi untuk memberi interpretasi tinggi rendahnya hubungan antar variabel, Tabel 19. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0, 00 – 0, 199 0, 20 – 0, 399 0, 40 – 0, 599 0, 60 – 0,799 0, 80 – 1, 000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sugiyono, 2013 : 257 68 Berdasarkan tabel tersebut, nilai koefisien korelasi berada pada tingkat hubungan sedang. Dengan demikian perhatian orang tua dan kesiapan belajar siswa memiliki korelasi yang sedang. 3. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap kesiapan belajar Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap kesiapan belajar dilakukan menggunakan perhitungan produk moment dengan bantuan program SPSS for windows versi 20. Hipotesis alternatif Ha “terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap kesiapan belajar” dalam penelitian diterima jika r hitung lebih besar daripada r tabel . Dalam penelitian ini meneliti populasi dengan jumlah 66 siswa, maka dapat dilihat pada r tabel dari 66 pada taraf signifikansi 5 yaitu 0,239. Berdasarkan hasil perhitungan produk moment diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,565. Dengan demikian hipotesis diterima karena r hitung 0,565 r tabel 0,239. Setelah diketahui terdapat hubungan yang positif maka langkah selanjutnya yaitu mengiterpretasikan r hitung menggunakan tabel pedoman korelasi untuk memberi interpretasi tinggi rendahnya hubungan antar variabel. 69 Tabel 20. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0, 00 – 0, 199 0, 20 – 0, 399 0, 40 – 0, 599 0, 60 – 0,799 0, 80 – 1, 000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sugiyono, 2013 : 257 Berdasarkan tabel tersebut, nilai koefisien korelasi berada pada tingkat hubungan sedang. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang sedang antara motivasi belajar, perhatian orang tua dan kesiapan belajar siswa.

D. Pembahasan 1. Hubungan motivasi belajar dengan kesiapan belajar

Hasil penelitian diperoleh motivasi belajar siswa kelas V SD di gugus II Kecamatan Galur berada pada tingkatan sedang. Hal tersebut berarti bahwa sebagian besar siswa kelas V SD di gugus II Kecamatan Galur memiliki motivasi belajar yang baik. Motivasi belajar yang baik ini ditunjukkan dari tercapainya indikator di dalam motivasi belajar diantaranya tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap masalah orang dewasa, lebih senang bekerja mandiri, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, kuatnya kemauan dalam belajar dan jumlah waktu yang disediakan untuk belajar. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh 13 siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, 49 siswa mempunyai motivasi yang sedang dan 4 siswa memiliki motivasi yang rendah. Pada penelitian motivasi

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI DI KECAMATAN TEMANGGUNG KOTATEMANGGUNG

2 60 212

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SDN 05 Pagi Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 106

DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KELAS V SDN 4 Dampak Penggunaan Teknologi Informasi Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Sragen Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 4 12

DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V Dampak Penggunaan Teknologi Informasi Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Sragen Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 3 18

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR PERMAINAN BOLAVOLI SISWA KELAS V SDN SE-KECAMATAN GALUR KULON PROGO.

0 3 123

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD SE GUGUS I KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 147

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS V KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 123

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9