Kajian Penelitian yang Relevan

43 Berdasarkan hasil penelitian Hasruddin 2009: 59, kemampuan berpikir kritis pelajar dapat digali melalui pembelajaran kontekstual. Dengan penerapan pendekatan kontekstual, pelajar melibatkan diri dalam proses berpikir, sharing antar teman, bertanya, mengobservasi, menemukan, merefleksi, dan mengkontruksi pengetahuannya. Dengan cara seperti ini memberikan peluang kepada mereka untuk mempraktekkan kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan hasil penelitian Kesuma, Yunarti, dan Asnawati 2012: 15, Pembelajaran Socrates Kontekstual dapat memacu siswa untuk lebih aktif dan berani dalam mengutarakan pendapatnya. Secara umum siswa yang aktif saat pembelajaran menggunakan Pembelajaran Socrates Kontekstual menunjukkan hasil yang lebih baik daripada siswa yang kurang aktif. Berdasarkan hasil penelitian Wulansari, Yunarti, dan Coesamin 2012: 12, Metode Socrates dengan pendekatan kontekstual lebih kondusif diterapkan pada materi logika dibandingkan materi trigonometri. Metode Socrates membuat siswa yang berkemampuan sedang dan tinggi mampu untuk bertanya, menyanggah, berpendapat dan memberi alasan, sementara siswa dengan kemampuan rendah cenderung pasif dalam pembelajaran. Metode Socrates melalui pendekatan kontekstual dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran matematika yang membuat siswa mampu berpikir kritis. Berdasarkan hasil penelitian Widiyanto 2013: 10, terdapat pengaruh yang positif dan signifikansi variabel self-efficacy terhadap kemandirian belajar mata pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja pada siswa kelas XI jurusan teknik otomasi industri SMK N 2 Depok. Siswa harus meningkatkan self-efficacy dan motivasi 44 berprestasi dalam upaya menumbuhkan kemandirian belajar dengan cara menumbuhkan keyakinan diri sendiri dan kreativitas yang dimiliki individu melalui kegiatan seperti tugas presentasi mandiri. Guru menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif seperti diskusi kelompok dan kuis interaktif sehingga siswa dapat menumbuhkan self-efficacy dan motivasi berprestasi dalam kegiatan belajar mengajar agar kompetensi dan prestasi siswa meningkat. Berdasarkan hasil penelitian Handayani dan Nurwidawati 2013: 4, terdapat hubungan antara self-efficacy dengan prestasi belajar siswa akselerasi. Siswa akselerasi yang memiliki self-efficacy tinggi mendapatkan prestasi belajar yang tinggi sedangkan siswa akselerasi yang memiliki self-efficacy rendah mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Self-efficacy yang dihasilkan siswa dapat meningkatkan prestasi belajar walaupun teman sebayanya sesama siswa akselerasi memiliki kecerdasan dan kemampuan yang sama. Berdasarkan hasil penelitian Dwijananti dan Yulianti 2010: 113, kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran problem based instruction antara lain mengklasifikasi, mengasumsi, memprediksi, menghipotesis, menganalisis, membuat kesimpulan dan mengevaluasi. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis seiring dengan meningkatnya jumlah siswa yang termasuk kategori sangat kritis dan kritis dalam hierarki kategori kemampuan berpikir kritis. 45

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor Margono, 2005: 36, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sehingga metode penelitian ini merupakan penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis mengenai self-efficacy berpikir kritis matematis siswa dalam Pembelajaran Socrates Kontekstual. Penelitian kualitatif bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri. Metode penelitian kualitatif mengolah dan menghasilkan data yang sifatnya deskriptif. Penelitian bersifat deskriptif analitik yakni data yang diperoleh tidak dalam bentuk angka statistik tetapi dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih bermakna dibandingkan dengan hanya sekedar angka atau frekuensi. Pada penelitian ini yang menjadi pusat perhatian peneliti adalah self-efficacy berpikir kritis matematis siswa dalam Pembelajaran Socrates Kontekstual. Makna menjadi perhatian utama dari penelitian, pemaparan hasil berdasarkan data yang diperoleh dengan cara menarik makna dan konsepnya. 46

B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII-J SMP Negeri 8 Bandarlampung yang memunculkan self-efficacy berpikir kritis matematis. Siswa yang menjadi subjek penelitian yang dibahas secara mendalam terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Karakteristik siswa yang menjadi subjek penelitian ini yaitu 2 orang siswa yang aktif mengajukan pendapat, menjawab ataupun bertanya, 2 orang siswa yang pasif saat pembelajaran dan 2 orang siswa yang biasa-biasa saja pada saat pembelajaran di kelas. Terdapat siswa yang pada saat diberikan soal langsung merespon dengan mengerjakan di kertas, tetapi enggan untuk menulis jawabannya di papan tulis karena takut jawabannya salah. Hal ini menunjukkan adanya keraguan dalam diri siswa terhadap kemampuan yang dimilikinya termasuk keraguan siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematis. Sementara itu, siswa lainnya ada yang berusaha mengerjakan di kertas dan ada juga yang hanya memperhatikan temannya mengerjakan.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Januari 2015 sampai dengan tanggal 11 Februari 2015. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 8 Bandarlampung dengan alamat Jl. Bumi Manti II, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung. Pembelajaran di-setting dengan menggunakan Metode Socrates dan Pendekatan Kontekstual. Teknik bertanya yang mendalam pada Metode Socrates menjadi teknik utama pada pembelajaran ini. Pertanyaan atau masalah yang diberikan kepada siswa dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. 47 Pembelajaran matematika pada kelas VII-J dilakukan dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Rabu dan hari Sabtu. Pembelajaran dilakukan pada siang hari dimulai pukul 12.30 sampai pukul 16.55 mengikuti kebijakan sekolah.

D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini adalah siswa sebagai informan yang memberikan informasi mengenai self-efficacy berpikir kritis matematis yang dimiliki. Data- data pada penelitian ini diperoleh melalui beberapa teknik. Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini. 1. Skala Efficacy Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberikan siswa atau informan serangkaian pernyataan yang berisi seberapa besar taraf keyakinan siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematis yang dimiliki. 2. Observasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap self-efficacy berpikir kritis matematis yang dapat diamati selama proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan adalah observasi tidak langsung, yaitu observer atau peneliti tidak secara langsung mengamati self-efficacy berpikir kritis matematis siswa namun mengamati hasil video rekaman pada proses pembelajaran. Perilaku-perilaku yang diamati menyangkut self-efficacy berpikir kritis matematis siswa selama prosses pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada Tabel 3.1. 48 Tabel 3.1 Perilaku yang Diamati Terkait dengan Dimensi dan Indikator Self- Efficacy Berpikir Kritis Matematis Dimensi Indikator Self- Efficacy Perilaku yang Diamati Magnitude atau level: taraf keyakinan terhadap kemampuan dalam menentukan tingkat kesulitan pertanyaan permasalahan berpikir kritis yang dihadapi Merasa berminat dalam menjawab atau menyelesaikan pertanyaan atau permasalahan yang melibatkan berpikir kritis  Mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru  Langsung menggunakan pena dan kertas untuk mencari jawaban dari pertanyaan  Langsung bertanya di sela-sela penjelasan guru Merasa optimis dalam menjawab atau menyelesaikan pertanyaan atau permasalahan yang menyangkut berpikir kritis  Berusaha berargumen ketika pemikiran atau jawaban dikomentari Merasa yakin dapat menjawab atau menyelesaikan pertanyaan atau permasalahan yang melibatkan berpikir kritis  Merevisi atau menilai jawaban teman  Merevisi atau menilai jawaban guru Strength atau kekuatan: taraf keyakinan terhadap kemampuan dalam mengatasi masalah atau kesulitan yang muncul akibat pertanyaan atau permasalahan yang melibatkan Meningkatkan upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang melibatkan berpikir kritis  Mencari cara lain untuk menyelesaikan permasalahan atau soal berpikir kritis  Bertanya kepada teman saat menghadapi kesulitan dalam mengerjakan soal berpikir kritis  Bertanya kepada guru pada saat menghadapi kesulitan dalam mengerjakan soal berpikir kritis  Membuka catatan mengenai materi pada saat menghadapi kesulitan dalam mengerjakan soal berpikir kritis

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 17 Bandar Lampung Semester Genap Tahun P

0 16 42

PENERAPAN METODE SOCRATES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran

8 52 122

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 24 67

ANALISIS DESKRIPTIF DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif di SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 13 89

ANALISIS SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 27 96

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Kuantitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 75

DESKRIPSI DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 19 81

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 67

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60

ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII-J SMP Negeri 8 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 34 86