B. Perkembangan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 dari Undang-
Undang Sebelumnya
Jika kita melihat UU sebelumnya yakni UU Nomor 14 Tahun 1992 menyebutkan: ”Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional sebagai
pengamalan Pancasila, transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa yang berwawasan lingkungan dan hal ini harus
tercermin pada kebutuhan mobilitas seluruh sektor dan wilayah”. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar
roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara.
5
Berbeda dengan undang-undang Nomor 22 Tahun 2009, UU lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung
pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum. Selanjutnya di jelaskan bahwa tujuan yang hendak
dicapai oleh Undang-Undang ini adalah:
6
1. Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman,
selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum,
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa;
5 ibid 6
UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
9
2. Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa; dan
3. Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat
.
C. Pengertian Pengertian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Lalu lintas di dalam Undang-Undang No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang
di Ruang Lalu Lintas Jalan,
7
sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah
Kendaraan, orang, dan atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dan peraturan pemerintah sebagai peraturan pelaksanaanya bertujuan untuk menertibkan seluruh
pemakai jalan termasuk juga para pengendara kendaraan bermotor. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang dimaksud dengan kendaraan
bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu. Dalam Pasal 4 ayat Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 bahwa pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dalam
keseluruhan alat transportasi secara terpadu dengan memperhatikan seluruh aspek kehidupan masyarakat untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan
jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan
7 ibid
10
efesien, mampu memadukan alat transportasi lainnya, menjangkau seluruh pelosok daratan.
Berdasarkan pasal 25 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 disebutkan bahwa untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas serta kemudahan bagi pemakai jalan wajib di lengkapi dengan: 1. Rambu jalan
2. Marka jalan 3. Alat Pemberi isyarat lalu lintas
4. Alat pengendali dan alat pengamanan pemakai jalan 5. Alat pengawasan dan pengamanan jalan
6. Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang
berada di jalan dan di luar jalan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 Pasal 175
bagi kendaraan yang telah didaftarkan, diberikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor serta Nomor
Kendaraan Bermotor.
8
Surat tanda nomor kendaraan bermotor berdasarkan Pasal 179 dan Pasal 185 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993
tentang kendaraan dan pengemudi berlaku selama lima tahun dan tiap tahun diadakan pengesahan kembali dengan tidak dipungut biaya
D. Pengertian Kecelakaan dan Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas