Irigasi Rawa Kriteria Lokasi dan Petani a Kriteria Lokasi

pelayanan atau menimbulkan dampak negatif pada lebih dari satu negara. Pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai tersebut menjadi wewenang pemerintah. 5. Wilayah sungai strategis nasional merupakan wilayah sungai yang mempunyai nilai strategis bagi kepentingan nasional. Pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai ini menjadi wewenang pemerintah.

2.7 Standard Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi

Kegiatan pengembangan jaringan irigasi diarahkan pada pembangungan jaringan irigasi tersier baru danatau jaringan irigasi tersier yang mengalami kerusakan yang terhubung dengan jaringan utama primer dan sekunder dalam kondisi baik.

2.7.1 Norma

Pengembangan jaringan irigasi merupakan kegiatan pembangunan baru, peningkatan, danatau perbaikanpenyempurnaan jaringan irigasi guna mengembalikanmeningkatkan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semulasehingga menambah luas areal tanam danatau meningkatkan intensitas pertanaman IP.

2.7.2 Standar Teknis a. Irigasi Air Permukaan Non Rawa

 Jaringan primer, sekunder dalam kondisi baik dan sumber air tersedia.  Lebar saluran disesuaikan dengan debit air dan luas lahan sawah yang akan diairiluas oncoran.  Kemiringan slope saluran disesuaikan dengan kelerengan lahan 2.  Luas lahan sawah kelompok tanigapoktan minimal 15 Ha sedangkan P3A minimal 25 H  Meningkatkan IP minimal 0,5 dan meningkatkan produktivitas minimal 0,3 tonha.

b. Irigasi Rawa

 Diutamakan pada rawa pasang surut dengan tipe luapan B dan C dan rawa lebak.  Jaringan primer, sekunder danatau sumber air dalam kondisi baik.  Lebar saluran disesuaikan dengan besarnya luapan dan luas lahan sawah yang akan diairi luas oncoran.  Luas lahan sawah kelompok tanigapoktanP3Aberada pada satu hamparan blok tersier.  Meningkatkan IP minimal 0,5 dan meningkatkan produktivitas minimal 0,3 tonha.

c. Kriteria Lokasi dan Petani a Kriteria Lokasi

Kegiatan pengembangan jaringan irigasi dilaksanakan pada jaringan tersier di daerah irigasi pemerintah Pusat, Provinsi dan KabupatenKota, irigasi desa danatau daerah irigasi rawa yang memerlukan pengembangan jaringan irigasi tersier. Beberapa hal yang harus diperhatikan :  Lokasi diutamakan pada jaringan irigasi yang tersiernya mengalami kerusakan danatau memerlukan pembangunan.  Jaringan primer, sekunder dalam kondisi baik dan sumber air tersedia melalui koordinasi dengan DinasBalai lingkup pengairan sesuai kewenangan Daerah Irigasinya, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari DinasBalai lingkup pengairan.  Lokasi kegiatan pengembangan jaringan irigasi dilaksanakan pada Daerah IrigasiDaerah Irigasi  Rawa yang sudah ditetapkan dalam POK KabupatenKota.  Lokasi dilengkapi dengan posisi koordinatnya LULS – BTBB. b Kriteria Penerima Manfaat  Tergabung dalam wadah P3AGP3A danatau PoktanGapoktan.  P3AGP3 danatau PoktanGapoktan yang mempunyai semangat partisipatif. 12

d. Tahapan Pelaksanaan 1. Persiapan :