kerjanya dinilai oleh atasan atau tim penilai. Kelebihan dan kekurangan yang ada dapat menjadi motivasi bagi kemajuan-kemajuan mereka pada
masa yang akan datang. Penilaian kinerja diperlukan untuk menentukan tingkat kontribusi
individu atau tingkat kinerja individu. Tiga perangkat kinerja yang paling popular untuk menilai kinerja, yaitu Robbins, 1996: 259:
a. Hasil tugas individu, dengan menggunakan hasil tugas, maka seseorang pimpinan dapat menilai tinggi rendah kinerja pegawainya.
b. Perilaku, dalam hal ini perilaku adalah kesegaran seseorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya.
c. Ciri, dalam hal ini cirri adalah sikap baik, percaya diri, kooperatif, dapat diandalkan dalam melaksanakan pekerjaannya.
2.4.4 Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Para pimpinan organisasi sangan menyadari adanya perbedaan kinerja antara karyawan yang satu dengan karyawan yang alainnya, yang
berada di bawah pengawasannya. Secara garis besar perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor individual dan situasi kerja
As
2. Variabel organisasional, meliputi sumber daya, kepemimpinan, dan imbalan.
3. Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi.
Bernardin dalam Robbins, 1996: 260, mengemukakan bahwa kinerja dapat dikatakan baik bila karyawan memenuhi hal-hal sebagai
berikut : a. Kualitas kerja, diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan.
b. Kuantitas, diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.
c. Ketepatan waktu, diukur dari persepsi pegawai terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output.
d. Efektivitas, persepsi karyawan dalam menilai pemanfaatan waktu dalam menjalankan tugas, efektivitas penyelesaian tugas yang
dibebankan organisasi. e. Kemandirian, tingkat dimana karyawan dapat melakukan fungsi
kerjanya tanpa meminta bantuan atau bimbingan dari orang lain, diukur dari persepsi karyawan dalam melakukan fungsi kerjanya
masing-masing, sesuai dengan tanggung jawabnya. f.
Komitmen kerja, tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang berdasarkan standard dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya, karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam
memainkan peran yang mereka lakukan di dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan. Sehingga indikator yang digunakan pada variabel kinerja adalah menggunakan teori dari Bernardin, yaitu
kualitas kerja, ketepatan waktu, komitmen kerja.
2.5 Tinjauan Peneliti Terdahulu