sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Zonasi penangkapan untuk masing-masing alat tangkap sudah diatur dalam Kepmen Kelautan dan
Perikanan RI No 2MEN2011. Dimana dalam KepMen tersebut telah diatur dengan jelas aturan-aturan yang berkaitan dengan jalur penangkapan ikan,
penempatan alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan negara republik Indonesia. Upaya-upaya konservasi dari
kelembagaan lokal perlu terus digalakkan untuk meningkatkan tanggungjawab dan kesadaran masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian sumberdaya perikanan
dan lingkungannya.
6.5.2 Penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan
Selain pengaturan zona penangkapan upaya menjaga potensi juga harus dilakukan dengan upaya penyadaran kepada nelayan agar menggunakan alat
tangkap yang ramah lingkungan. Seperti yang disebutkan dalam code of conduct for responsible fisheries CCRF menyebutkan salah satu dari Beberapa kriteria
ramah lingkungan diantaranya 1 tidak membehayakan nelayan dan orang lain di laut; 2 sesuai dengan peraturan yang berlaku; 3 terbuat dari bahan yang
pengadaanya tidak merusak lingkungan atau ekosistem yang dilindungi; 4 memiliki potensial yang rendah untuk menimbulkan ghost fishing; 5 tidak
menangkap jenis yang dilindungi biodiversity; 6 tidak merusak lingkungan perairan dan habitat; serta 7 tidak menimbulkan konflik dengan kegiatan lainnya.
Berdasarkan dari hal tersebut dalam konsep pengembangan sebaiknya ada upaya penyadaran kepada nelayan setempat dari pihak yang berwenang serta kerjasma
dari berbagai stakeholder yang terlibat.
6.5.3 TPI dan PPI
Pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara adalah mengoptimalkan tempat pelelangan dan pelabuhan perikanan. Pelabuhan
perikanan merupakan salah satu prasarana utama dalam sistem perikanan tangkap dan salah satu komponen penting penunjang dalam pengembangan perikanan
tangkap, karena tanpa komponen ini kegiatan operasi penangkapan ikan dan proses pendaratan ikan dapat terhambat atau tidak mungkin dilakukan dengan
baik dan lancar. Pelabuhan perikanan sebagai infrastruktur dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan penting sebagai penggerak roda perekonomian
suatu kawasan. Pembangunan pelabuhan perikanan seharusnya menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam upaya mengurangi overhead cost industri perikanan.
Melalui pelabuhan perikanan, industri perikanan akan mendapat pelayanan dan kemudahan untuk berusaha sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing,
sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1985 tentang perikanan, selanjutnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.
Per.1616MEN2006 tentang Pelabuhan Perikanan yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi pelabuhan perikanan. Kondisi Pelabuhan perikanan yang terjadi di
Kabupaten Gorontalo Utara cenderung kurang berfungsi terutama fungsi pelayanannya sebagai contoh nelayan cenderung menjual hasil tangkapan tidak
melalui sistem lelang, yang seharusnya dengan lelang harga ikan bisa lebih tinggi lebih terjadi persaingan harga. Dalam pengembangan perikanan seyogyanya
fungsi pelabuhan diaktifkan kembali terutama tempat pelelangan ikan yang merupakan pusat kegiatan nelayan yang merupakan tempat bertemunya nelayan
sebagai produsen dan pedagang ikan sebagai pembeli, sehingga di harapkan dengan adanya lelang kestabilan harga ikan dapat terjaga dan selain itu dengan
adanya lelang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Gorontalo Utara.
6.5.4 Penyediaan tempat penyimpanan ikan atau cold storage.
Pelabuhan perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara belum memiliki fasilitas tempat penampungan ikancold storage. Hal ini menjadi salah satu
kendala dalam pengembangan perikanan tangkap, sudah menjadi rahasia umum bahwa produk ikan merupakan barang yang mudah busuk apabila penanganan
maupun penyimpanan kurang baik. Untuk menjaga produk ikan rantai dingin dalam setiap proses, baik penanganan maupun penyimpanan harus dilakukan.
Ketika dalam kondisi puncak yang biasanya diikuti dengan anjloknya harga ikan, karena nelayan terpaksa menjual murah daripada ikan yang ditangkap tidak
mempunyai nilai lagi ketika dibiarkan tidak terjual dan busuk. Dengan adanya cold storage tempat penampungan ikan diharapkan ketika musim puncak nelayan
dapat menyimpan produk ikan tanpa ada kekhawatiran akan mengalami penurunan mutu ikan sehingga diharapkan kestabilan harga dari produk ikan bisa
terjaga.