Produksi, upaya penangkapan dan CPUE ikan selar
                                                                                100 200
300 400
500 600
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Pr o
d u
ksi to
n
Tahun Total produksi tangkapan
50 100
150 200
250 300
350 400
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Pr o
d u
ksi to
n
Tahun Produksi tangkapan bagan perahu
50 100
150 200
250
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Pr o
d u
ksi to
n
Tahun Produksi tangkapan payang
20 40
60 80
100 120
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Pr o
d u
ksi to
n
Tahun Produksi tangkapan purse seine
Gambar 37 Perkembangan produksi ikan selar di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Perkembangan  upaya  penangkapan  selama  delapan  tahun  periode  2003- 1010 memiliki kecenderungan meningkat pada alat tangkap bagan perahu dan alat
tangkap  payang,  sedangkan  pada  purse  seine  terlihat  kecenderungan  menurun Gambar 38.
Gambar 38 Perkembangan upaya penangkapan ikan selar per alat tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Upaya  penangkapan  ikan  selar  menggunakan  alat  tangkap  bagan  perahu, payang,  dan  purse  seine.    Ketiga  alat  tangkap  yang  digunakan,  upaya
penangkapan  ikan  effort  didominasi  oleh  alat  tangkap  bagan  perahu  dengan jumlah rata-rata trip pertahun sebesar 2.449 triptahun. Selanjutnya dikuti oleh alat
tangkap  payang  sebesar  903  triptahun  dan  purse  seine  sebesar  602  triptahun. Pada tahun 2010 terjadi penurunan upaya penangkapan pada bagan perahu sebesar
4,58  dibandingkan  tahun  sebelumnya  2009,  sedangkan  upaya  penangkapan payang terjadi penurunan sebesar 100,19 dan purse seine
44,27  Lampiran 8. Nilai  CPUE  Catch  per  unit  effort  yang  merupakan  pembagian  dari
produksi dengan upaya peangkapan.  Permasalahannya adalah perbedaan masing- masing  alat  tangkap  dalam  memproduksi.  Oleh  karena  itu,  perlu  dilakukan
standardisasi  upaya  penangkapan  sebelum  menghitung  potensi  ikan  selar.    Alat tangkap  yang  dijadikan  sebagai  alat  tangkap  standar  adalah  alat  tangkap  yang
mempunyai nilai rata-rata CPUE tertinggi Tabel 27. Tabel 27 Nilai  CPUE  ikan  selar  pada  masing-masing  alat  tangkap  di  Kabupaten
Gorontalo Utara Tahun 2003-2010 Tahun
Bagan Perahu Payang
Purse seine CPUE
ton FPI
trip CPUE
tontrip FPI
trip CPUE
tontrip FPI
trip 2003
0.0783 1.1336
0.0690 1
0.0372 0.5388
2004 0.1196
0.8144 0.1469
1 0.0915
0.6230 2005
0.0964 0.6847
0.1408 1
0.1287 0.9144
2006 0.0917
0.7899 0.1161
1 0.1557
1.3411 2007
0.0984 0.4900
0.2008 1
0.1345 0.6698
2008 0.0890
0.5125 0.1736
1 0.1026
0.5911 2009
0.1404 1.7090
0.0822 1
0.0555 0.6757
2010 0.1622
1.4958 0.1084
1 0.1017
0.9376 Rata-rata
0.1095 0.9537
0.1297 1
0.1009 0.7864
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Tabel 27, menunjukkan bahwa alat tangkap standar yang digunakan dalam upaya  pemanfaatan  sumberdaya  ikan  selar  adalah  alat  tangkap  payang,  hal  ini
dikarenakan alat tangkap payang mempunyai nilai rata-rata CPUE tertinggi  yaitu sebesar 0,1297.  Alat tangkap standar mendapatkan nilai FPI  1 satu karena nilai
CPUE payang dibagi  dengan  nilai  CPUE payang. Sedangkan alat tangkap bagan
perahu  dan  purse  seine  distandardisasi  dengan  alat  tangkap  payang,  sehingga  di peroleh upaya penangkapan hasil standardisasi.
Upaya  penangkapan  hasil  standardisasi  tertinggi  terjadi  pada  tahun  2010 yaitu  sebesar  4.205  triptahun  dan  yang  terendah  sebesar  2.615  triptahun  yang
terjadi  pada  tahun  2007.    Sedangkan  CPUE  hasil  standardisasi  tertinggi  sebesar 0.2008 tontrip dan terendah sebesar 0.0690 tontrip Tabel 28.
Tabel 28 Nilai  upaya  penangkapan  dan  CPUE    ikan    selar    hasil  standardisasi tahun 2003-2010
Tahun Total hasil tangkapan
ton Upaya penangkapan standar
trip CPUE std
tontrip 2003
213 3.085
0.0690 2004
566 3.853
0.1469 2005
540 3.835
0.1408 2006
374 3.222
0.1161 2007
525 2.615
0.2008 2008
543 3.128
0.1736 2009
321 3.907
0.0822 2010
456 4.205
0.1084 Rata-rata
442 3.481
0.1297
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Hubungan  atau  korelasi  antara  nilai  CPUE  dengan  upaya  penangkapan ikan  lemuru  diperlukan  untuk  mengetahui  kecenderungan  produktivitas  unit
penangkapan terhadap sumberdaya ikan selar Gambar 39.
Gambar 39 Hubungan CPUE dengan upaya penangkapan ikan selar di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Korelasi antara CPUE dengan upaya penangkapan ikan selar menunjukkan hubungan  yang  negatif,  yaitu  semakin  tinggi  upaya  penangkapan  maka  semakin
rendah  CPUE-nya.  Korelasi  negatif  tersebut  mengindikasikan  produktivitas payang akan menurun apabila upaya penangkapan mengalami peningkatan.
Hubungan antara produksi C dengan CPUE terhadap upaya penangkapan f  menghasilkan  nilai  a  intercep  sebesar  0.256  dan  b  slope  sebesar
-0.00003617 sehingga persamaan lestari Schaefer adalah : C = 0.β56f −0.0000γ617f
2
Persamaan Schaefer di  atas diperoleh nilai  a dan b  yang dapat  digunakan untuk  mengetahui  upaya penangkapan optimum yaitu F opt  = 3.534 triptahun.
Setelah  memasukkan  nilai  upaya  optimum  F  opt  tersebut  ke  dalam  persamaan penangkapan  lestari,  sehingga  diperoleh  tingkat  produksi  lestari  MSY  sebesar
452  tontahun.    Penambahan  upaya  penangkapan  effort  tidak  selalu  diikuti dengan  peningkatan  produksi.  Sejak  tahun  2003-2010  hampir  semua  upaya
pemanfaatan  ikan  selar  di  Kabupaten  Gorontalo  Utara  telah  melampaui  batas MSY dan effort optimum Gambar 40.
Gambar 40 Maximum sustainable yield ikan selar di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003 - 2010.
Gambar 40, terlihat bahwa penambahan upaya  penangkapan effort tidak selalu diikuti dengan peningkatan produksi. Sejak tahun 2003-2010 hampir semua
upaya  pemanfaatan  ikan  selar  di  Kabupaten  Gorontalo  Utara  telah  melampaui
batas  MSY  dan  effort  optimum.    Persentase  antara  hasil  tangkapan  ikan  selar dengan  nilai  MSY  maximum  sustainable  yield  menunjukkan  tingkat
pemanfaatan  dari  ikan  selar  sedangkan  persentase  perbandingan  antara  effort standar  dengan  effort  optimum  menunjukkan  tingkat  pengusahaan  dari  produksi
ikan selar yang disajikan pada Tabel 29. Tabel 29 Tingkat  pemanfaatan  dan  pengusahaan  ikan  selar  di  Kabupaten
Gorontalo Utara tahun 2003 – 2010
Tahun Cacth
ton MSY
ton F
standar trip
F optimum
trip Tingkat
pemanfaatan Tingkat
pengusahaan 2003
213 452
3.085 3.534
47.16 87.30
2004 566
452 3.853
3.534 125.30
109.03 2005
540 452
3.835 3.534
119.55 108.53
2006 374
452 3.222
3.534 82.80
91.18 2007
525 452
2.615 3.534
116.23 74.00
2008 543
452 3.128
3.534 120.21
88.52 2009
321 452
3.907 3.534
71.06 110.57
2010 456
452 4.205
3.534 100.95
118.99
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan selama periode delapan tahun 2003-2010  tingkat  pemanfaatan  ikan  selar  berkisar  antara  47,16-125,30  dan
tingkat  pengusahan  produksi  berkisar  antara  87,30-118,99.  Kondisi  tersebut menunjukkan  bahwa  pada  Tabel  29,  terlihat  bahwa  tingkat  pemanfaatan  pada
tahun 2010 telah melebihi batas MSY, yaitu 100,95 dengan tingkat pengusahaan melebihi F opt yaitu sebesar 118,99.
                