Konsep pembangunan berkelanjutan Urgensi Paradigma dan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
13 sedangkan generasi kedua adalah kesadaran bahwa alam adalah wujud yang dapat
ditaklukan dan diubah menjadi barang ekonomi dan estetik. Konsep ini mulai meningkat di awal abad kedua puluh dan mulai mendapat tantangan di awal tahun
enam puluhan. Kesadaran lingkungan generasi ketiga mulai mencoba mengerem laju eksploitasi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan dengan cara
menganjurkan perubahan gaya hidup dan membangun institusi pengelolaan. Era ini juga disebut sebagai era krisis partisipasi, karena ketidakmerataan dan tidak
adilnya penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Krisis daya untuk hidup yaitu pandangan pesimistik oleh pertumbuhan
konsumsi dan terbatasnya sumberdaya alam, seperti yang dilaporkan oleh Klub Roma dianggap ikut memberi warna pada kesadaran lingkungan generasi ketiga.
Undang-undang kebijaksanaan lingkungan hidup Amerika Serikat tahun 1970 dan deklarasi Stockholm tahun 1972 antara lain merupakan wujud nyata pernyataan
akan adanya kesadaran lingkungan generasi ketiga. Walaupun demikian generasi ketiga sering dianggap sebagai era perkembangan pengertian ilmiah, sedangkan
pengaruhnya terhadap kehidupan nyata masih sangat terbatas. Generasi keempat adalah kesadaran lingkungan yang timbul sebagai reaksi terhadap krisis budaya
dan karakter lokal. Pada era ini permasalahan lingkungan yang berlangsung mulai menyentuh dunia politik, serta mulai mengusik kehidupan bernegara dan
hubungan antar negara. Desentralisasi, otonomi, demokrasi dan budaya lokal dalam kaitannya dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
mulai secara mendalam dikaji dan menjadi isu politik dunia karena masalah tersebut telah terbukti bukan merupakan masalah lokal saja. Dalam hal ini, Komisi
Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan World Commission for Eenvironment and Development
, WCED memaparkan segala permasalahan- permasalahan yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup dan mengusulkan suatu bentuk kepranataan kelembagaan yang baru. WCED mengusulkan beberapa azas hukum yang baru, yang
menyangkut soal perlindungan terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta konsep pembangunan berkelanjutan.