Titik-titik krusial program Strategi Perbaikan Kinerja Program

98 Tabel 28. Capaian Program Rasionalisasi sampai dengan Tahun 2007 di Kabupaten Indramayu No Kegiatan Target Sasaran dalam Perencanaan Realisasi 1. Penguatan Armada Perikanan pengurangan armada sebanyak 2.564 unit Pengurangan armada sebanyak 10GT sebanyak 3.090 buah dan pengurangan jumlah nelayan sebanyak 19.656 nelayan untuk dialihkan pada usaha lain. Baru dilaksanakan pemberian 2 buah armada 30GT dan jaring GrandongMillenium Gillnet 2. Budidaya Laut Mengalokasikan sebanyak 545 sarana prasarana untuk budidaya laut yaitu kerapu dan rumput laut Bantuan usaha budidaya untuk kerang hijau sebanyak 30 unit yang terdapat di daerah Eretan wetan dan rumput laut di Desa Cangkring, ikan lele untuk nelayan jaring arad di daerah Eretan Wetan. 3. Rehabilitasi Pantai Penanaman mangrove sebanyak 1.526,61 Ha Baru terlaksana kurang dari 200 ha dan didanai dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Indramayu 4. Terumbu karang Pembuatan sebanyak 2000 unit terumbu karang buatan Baru terlaksana sebanyak 2 unit 5. Pemberdayaan kelembagaan kelompok nelayan Penguatan dan pembentukan kelompok sebanyak 14 kelompok Pemberdayaan kelompok nelayan untuk penguatan armada sebanyak 1 kelompok dan pembudidaya kerang hijau 2 kelompok.

4.5 Strategi Perbaikan Kinerja Program

4.5.1 Titik-titik krusial program

Dari hasil uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa kinerja program secara umum masih rendah baik dalam perencanaan dan kesiapan pelaksanaannya, sehingga menyebabkan realisasi program masih rendah dibanding dengan yang 99 direncanakan. Untuk melihat apa saja yang termasuk titik krusial yang menyebabkan rendahnya kinerja tersebut adalah sebagai berikut: 1 Pada tahap perencanaan, walaupun program tersebut telah mengacu pada isu, dan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang ada khususnya pada sektor perikanan tangkap. Pada tahap proses perencanaan harus dilihat kembali terkait dengan langkah-langkah dalam penyusunan program seperti analisa data terhadap sasaran yang dibuat, identifikasi faktor penghambat dan penunjang dan perincian program yang meliputi waktu, pendanaan dan pelaksanaannya harus lebih jelas. 2 Untuk lebih menyiapkan implementasi agar lebih baik maka harus diperhatikan tentang pelaksana program selain Dinas Perikanan dan Kelautan, kemungkinan keterlibatan pihak swasta harus dipikirkan serta koordinasi dengan dinas terkait lainnya. Disamping itu ketepatan target harus ditinjau lagi dan disiapkan untuk implementasi program. 3 Beberapa hal diatas menyebabkan capaian program masih rendah. Tahapan krusial yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan sesuai dengan prinsip monitoring dan evaluasi meliputi POAC planning – organization – action – controlling . 1 Planning: program rasionalisasi telah disusun dengan baik, sehingga tujuan dan sasaran yang dibuat sesuai dengan potensi dan permasalahan yang ada. 2 Organization: dalam perencanaan dan kesiapan pelaksanaan program rasionalisasi belum kelihatan adanya kelembagaan pelaksana, perumus dan dan lembaga lain yang terkait. 3 Action: dalam kesiapan pelaksanaan program, masih banyak kelemahan sehingga realisasi program yang diharapkan belum optimal. Kelemahan dalam kesiapan pelaksanaan program tersebut tidak terlepas dari terbatasnya dana, sumberdaya manusia, kelembagaan, aturan dan alokasi waktu yang tidak jelas. 4 Controling: sebagai kegiatan yang bertujuan untuk melihat kelemahan, kendala dan permasalahan dalam kesiapan pelaksanaan kegiatan dilapangan belum dilakukan, sehingga permasalahan yang ada tidak diketahui dan tidak dibuat jalan keluarnya. 100

4.5.2 Strategi perbaikan kinerja program