1.6 Sistematika Skripsi
Sistematika dalam skripsi ini disusun dengan tujuan agar pokok- pokok masalah dibahas secara urut dan terarah. Sistematika terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, bagian akhir. 1.
Bagian pendahuluan skripsi berisi judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, dan daftar lampiran. 2.
Bagian isi skripsi dibagi menjadi lima bab: Bab I
Pendahuluan Bagian ini berisi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, serta sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori
Bagian ini berisi teori-teori yang digunakan untuk melandasi penelitian yan merupakan
tinjauan pustaka. Bab III
Metode Penelitian Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagian ini meliputi persiapan pelaksanaan dan
analisis data serta pembahasan. Bab V
Penutup Bagian ini berisi simpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran
yang melengkapi uraian-uraian pada bagian isi serta tabel-tabel yang digunakan.
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran Sains Fisika
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam
berpikir, bersikap dan berbuat Gulo, 2002:8. Pandangan konstruktivisme- kognitif mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam struktur mental yang
berisi informasi dan prosedur pengoperasian pada informasi tersebut Koes, 2003:38. Pembelajaran sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi tetapi
juga merupakan proses penemuan. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Menurut Darsono 2000, salah satu prinsip belajar adalah siswa yang belajar dengan melakukan sendiri dan diharapkan guru selalu ingat bahwa
tugasnya adalah membelajarkan siswa, dengan kata lain membuat siswa dapat belajar untuk mencapai hasil optimal.
Membicarakan hakikat fisika sama halnya dengan membicarakan hakikat sains karena fisika merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sains. Oleh
sebab itu karakteristik fisika pada dasarnya sama dengan karakteristik Sains. Menurut Koes 2003:3, salah satu kata kunci untuk pembelajaran fisika adalah
pembelajaran fisika harus melibatkan siswa secara aktif untuk berinteraksi dengan objek konkrit. Dalam pembelajaran siswa terlibat secara aktif dalam
mengamati, mengoperasikan alat, atau berlatih menggunakan objek konkrit sebagai bagian dari pelajaran. Dengan demikian diharapkan pembelajaran
fisika akan lebih bermakna.
2.2 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif