3.6.1 Penyusunan Instrumen
Pada tahap ini dilakukan pembuatan instrumen yang meliputi: Perangkat pembelajaran yang dibutuhkan meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran RPP
dan alat ukur hasil belajar yang meliputi soal-soal pilihan ganda untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dan lembar observasi untuk mengetahui tingkat
aktivitas siswa. Langkah-langkah dalam penyusunan tes adalah: 1 Menetapkan materi,
2 Membuat indikator pembelajaran, 3 Membuat kisi-kisi soal,
4 Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan soal tes 5 Menentukan bentuk tes soal pilihan ganda
6 Menentukan jumlah butir soal. 7 Membuat soal tes sesuai dengan kisi-kisi.
Sebelum perangkat soal test dipakai dalam mengambil data, diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa diluar sampel.
3.6.2 Analisis Instrumen
3.6.2.1 Validitas
Menurut Arikunto 2002: 208, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
a Pengujian Validitas Konstruk Menurut Sugiyono 2010:271, untuk menguji validitas konstruk, maka
dapat digunakan pendapat dari para ahli judment experts. Untuk itu lembar observasi yang telah dibuat berdasakan teori tertentu, dikonsultasikan kepada
ahlinya minimal dua untuk mendapatkan tanggapan atas lembar observasi yang telah kita buat, saran para ahli dapat tanpa perbaikan, dengan perbaikan atau
dirombak total. Setelah pengujian konstruk oleh para ahli selesai, hasil dari instrumen
yang dibuat dapat digunakan untuk melakukan penelitian. b Pengujian Validitas Isi
Menurut Sugiyono 2010:272, pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi lembar observasi dengan isi yang terdapat dalam
konsep. Validitas isi ini dengan uji coba pada siswa di luar sampel, setelah dianalisis dan hasilnya valid dan reliabel maka dapat digunakan dalam penelitian.
Menurut Arikunto 2006: 170, rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas suatu soal yaitu rumus korelasi product moment dengan angka kasar:
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
XY
Keterangan:
xy
r
= koefisien korelasi variabel X dan Y X
= skor tiap butir soal Y
= skor total yang benar dari tiap subjek N
= jumlah subjek Harga r
xy
atau r
hitung
yang diperoleh dikonsultasikan dengan r
tabel
product momen. Soal dikatakan valid jika harga r
hitung
r
tabel
dengan taraf signifikan 5.
Berdasarkan perhitungan dari 30 soal pilihan ganda diperoleh soal yang valid dan tidak valid. Hasil perhitungan validitas soal ujicoba dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Rekap Hasil Perhitungan Validitas Soal Ujicoba Kriteria
Nomor Soal Keterangan
Valid 1,2,3,5,6,8,9,10,12,13,17,18,19,20,22,23,
24,27,29,30 dipakai
tidak valid 4,7,11,14,15,16,21,25,26,28
tidak dipakai
3.6.2.2 Daya Pembeda
Daya pembeda atau indeks diskriminasi digunakan untuk membedakan antara siswa pandai berkemampuan tinggi dan siswa tidak pandai
berkemampuan rendah. Menurut Arikunto 2002: 213, rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal adalah:
D =
Keterangan: B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah Daya pembeda dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
D = 0,00 0,20 = Jelek
D = 0,20 0,40 = cukup
D = 0,40 0,70 = Baik
D = 0,70 1,00 = baik sekali
D = negatif = semua soal tidak baik = soal perlu dibuang
3.6.2.3 Tingkat Kesukaran