belajar, kerjasama, keaktifan dan keberanian yang positif. Rata-rata skor aktivitas siswa meningkat pada siklus I sebesar 71,09 dan pada siklus II sebesar 78,80.
Dari kajian empiris tersebut diketahui bahwa penerapan model PST dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan empat aspek keterampilan
berbahasa yaitu keterampilan membaca, menulis, menyimak, berbicara. Selain itu juga mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, sehingga kualitas
pembelajaran meningkat. Kajian empiris ini akan dijadikan acuan dalam peneliti- an yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pem-
belajaran Paired Story Telling Siswa Kelas IV SDN Tambakaji 04 Semarang ”.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IVB SDN Tambakaji 04 Semarang, guru kurang terampil dalam menggunakan model pembelajaran yang
inovatif sehingga mengakibatkan pembelajaran berpusat pada guru dan siswa pasif dalam pembelajaran. Keadaan tersebut berdampak langsung pada rendahnya
hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis narasi. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti bersama tim kolaborasi merencana-
kan tindakan perbaikan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PST dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan langkah-langkah: 1
guru memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas; 2 siswa dikelompokkan secara berpasangan; 3 guru membagi bahan pembelajaran
menjadi 2 bagian; 4 siswa membaca bagian mereka masing-masing dan men- catat katafrasa kunci. 5 siswa saling bertukar katafrasa kunci dengan pasangan
masing-masing; 6 siswa mengarang bagiannya berdasarkan katafrasa kunci dari
pasangannya; 7 perwakilan siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas; 8 siswa membaca bagian cerita yang belum terbaca; 9 diskusi mengenai
topik dalam bahan pelajaran hari itu.
Dengan model pembelajaran PST, guru memperhatikan latar belakang pe- ngalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkannya agar bahan pelajaran lebih
bermakna. Hasil pemikiran siswa akan dihargai sehingga siswa makin terdorong untuk belajar. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam kelompok dan
mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ke- terampilan berkomunikasi. Sehingga dengan menerapkan model pembelajaran
PST akan meningkatkan keterampilan guru, aktivitas dan hasil belajar siswa.
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
1 Guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif
2 Siswa pasif dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
3 Sebanyak 21 67,74 dari 33 siswa hasil belajarnya belum mencapai KKM.
Pemberian Tindakan
1 Guru memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas.
2 Siswa dikelompokkan secara berpasangan.
3 Guru membagi bahan pembelajaran menjadi 2 bagian.
4 Siswa membaca bagian mereka masing-masing dan mencatat katafrasa kunci.
5 Siswa saling bertukar katafrasa kunci dengan pasangan masing-masing.
6 Siswa mengarang bagiannya berdasarkan katafrasa kunci dari pasangannya.
7 Perwakilan siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas.
8 Siswa membaca bagian cerita yang belum terbaca.
9
Diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu.
Kondisi Akhir
1 Guru menggunakan model pembelajaran inovatif, pembelajaran berpusat pada
siswa keterampilan guru meningkat. 2
Siswa aktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia aktivitas siswa meningkat. 3
Minimal sebanyak 24 siswa 75 hasil belajarnya mencapai KKM hasil belajar meningkat.
Kondisi Awal
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN