Pengertian Error In Persona Pengaturan Mengenai Salah Tangkap dalam Peraturan Pemerintah

sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 600 juta sebelumnya Rp 0-Rp 3 juta. Adapun untuk proses eksekusi, pemerintah wajib memberikan ganti rugi tersebut maksimal 14 hari sejak surat dari Ketua Pengadilan Negeri yang memberitahukan adanya ganti rugi tersebut, diterima pemerintah. Sebelumnya, tidak dibatasi waktunya hingga korban menerima gemerincing uang bisa bertahun-tahun lamanya. Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan yaitu pada 8 Desember 2015. 44 44 Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2015 Tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Masalah

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisisnya. 45 Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan secara yuridis normatif, yaitu pendekatan yang dilakukan degan menelaah dan menelusuri teori-teori, konsep-konsep serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini. Pendekatan yuridis empiris, yaitu suatu pendekatan yang dilakukan dengan cara melakukan peelitian lapangan secara langsung pada objek penelitian, yakni mengumpulkan informasi lapangan mengenai hal-hal yang berkaitan upaya terhadap korban yang mengalami salah penangkapan.

B. Sumber dan Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini dapat dilihat dari sumber datanya. Data dapat dibedakan berupa data primer yang diperoleh langsung dari masyarakat dan data 45 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, hlm 43 sekunder yang diperoleh dari bahan pustaka. Sumber-sumber penelitian dapat dibedakan menjadi bahan-bahan hukum primer, hukum sekunder, dan hukum tersier. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dengan cara membaca, mengutip dan menelaah peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumen, kamus, artikel dan literatur hukum lainnya yang berkenaan dengan permasalahan yang akan dibahas, yang terdiri dari: 1. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, dalam hal ini terdiri dari: 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 jo. Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP. 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. 3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan disiplin Anggota Kepolisian negara Indonesia 5 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Hak Asasi Manusia 6 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman Republik Indonesia. 7 Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2015 Tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana 2. Bahan hukum sekuder, yaitu bahan-bahan yang berhubungan erat dengan bahan hukum primer yang dapat membantu dalam menganalisa serta memahami bahan hukum primer, seperti literatur dan norma-norma hukum yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. 3. Bahan hukum tersier, yaitu bersumber dari bahan-bahan hukum yang dapat membantu pemahaman dalam menganalisa serta memahami permasalahan, seperti literatur huku, kamus hukum dan sumber lain yang sesuai.

C. Penentuan Narasumber

Narasumber merupakan salah satu instrument penelitian, wawanncara mendalam akan dilakukan dengan berbagai pihak yang memiliki kapasitas dan pemahaman yang memadai terkait persoalan penjatuhan pidana denda dalam kecelakaan lalu lintas. Responden merupakan sejumlah objek yang jumlahnya kurang dari populasi. Pada sampel penelitiannya diambil dari beberapa orang populasi secara “purposive sampling” atau penarikan sampel yang bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek berdasarkan pada tujuan tertentu. 46 Maka adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah: a. Penyidik Polresta Bandar Lampung : 1 Orang b. Propam Polresta Bandar Lampung : 1 Orang c. Dosen Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Unila : 1 Orang+ Jumlah : 3 Orang 46 Tri Andrisman, Hukum Acara Pidana, Uiversitas Lampung, Bandar Lampung, 2010, hlm.14.