Pengembangan infrastruktur meliputi: a.
Perencanaan operasional b.
Pengendalian kebutuhan bahan c.
Kualitas dan pelayanan kepada konsumen d.
Produktivitas dan tenaga kerja e.
Penggunaan teknologi manajemen
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai industri terutama tentang kelayakan usaha telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Disini akan dicantumkan
beberapa hasil penelitian sebagai bahan acuan dan perbandingan dalam penelitian ini, diantaranya adalah:
Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Arifin adalah Analisis Kelayakan Usaha Industri Kecil pada tahun 2005. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prospek usaha industri kecil kerajinan rotan di kecamatan Jeumpa kabupaten Bireuen yang berkaitan dengan adanya gangguan keamanan yang
mengakibatkan berkurangnya pendapatan para pengusaha industri kecil dan mengetahui faktor permasalahan yang sedang dihadapi oleh para pengusaha
kerajinan rotan di kecamatan Jeumpa. Analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan bisnis. Data yang digunakan data primer yaitu langsung wawancara
dari pemilik usaha. Berdsarkan hasil perhitungan analisis kelayakan usaha maka kerajinan rotan memiliki PNV, IRR dan Net BC memiliki prospek yang
cukup baik untuk dikembangkan walaupun usaha tersebut memiliki investasi yang cukup kecil.
Penelitian yang dilakukan oleh Budi Raharjo tahun 2008 tentang Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Industri. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha industri mebel di kecamatan Suruh kabupaten Semarang. Hasil dari peneitian ini adalah
kelayakan usaha didapatkan hasil NPV = Rp 452.950.625,43, BCR=1,55 dan IRR=18,7 serta hasil SWOT menunjukkan industri ini memiliki keunggulan
dalam produktivitas dan sumber daya dan memiliki kelemahan dalam hal kurangnya peralatan, modal dan teknologi serta kurangnya promosi produk
sehingga pemasaran kurang maksimal. Penelitian lainnya yaitu dilakukan oleh Nashrul Imam tahun 2010
tentang Profit dan Strategi Pengembangan Industri Mebel di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
mekanisme produksi dan pemasaran, kendala dalam produksi dan pemasaran serta strategi pengembangan industri kecil mebel tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian, usaha mebel di kecamatan Suruh memiliki keunggulan dan dalam produktivitas dan sumber daya, dan memiliki kelemahan dalam hal kurangnya
peralatan, modal dan teknologi serta kurangnya promosi produk sehingga pemasaran kurang maksimal. Industri mebel ini memiliki peluang pasar yang
cukup tinggi dan perhatian yang baik dari pemerintah dan memiliki ancaman dalam hal persaingan dengan industri mebel wilayah lain.
Beberapa penelitian terdahulu kaitannya dengan penelitian ini adalah penelitian terdahulu yang pertama mengenai kelayakan usaha kerajinan rotan,
yang kedua analisis kelayakan usaha dan strategi pengembangan industri
mebel dan yang ketiga tentang profil dan strategi pengembangan dibandingkan dengan penelitian ini mencakup semua analisis yang ada pada ketiga
penelitian terdahulu yaitu mengenai profil, kelayakan usaha dan strategi pengembangan dan sama-sama mengenai industri kecil.
2.6 Kerangka Berpikir