TUJUAN PENELITIAN BATASAN ISTILAH

3. Upaya-Upaya apa saja yang selama ini telah dilakukan Badan Permusyawaratan Desa untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul dalam rangka optimalisasi kinerja Badan Permusyawaratan Desa dalam menyelenggarakan pemerintahan desa yang demokratis di Desa Wedelan , Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara?

C. TUJUAN PENELITIAN

Mengacu pada Rumusan masalah yang hendak diteliti di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam menyelenggarakan pemerintahan desa yang demokratis di Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara 2. Untuk mengetahui Hambatan-Hambatan apakah yang dihadapi Badan Permusyawaratan Desa dalam mengoptimalkan kinerjanya dalam menyelenggarakan pemerintahan desa yang demokratis di Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara 3. Untuk mengetahui Upaya-Upaya apakah yang selama ini telah dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang timbul dalam rangka optimalisasi kinerja Badan Permusyawaratan Desa dalam menyelenggarakan pemerintahan desa yang demokratis di Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini bagaimanapun juga diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Dengan kata lain manfaat teoritis berarti hasil penelitian memberikan kontribusi secara teoritis bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan secara praktis berarti hasil penelitian memberikan kontribusi dalam pengambilan kebijakan guna perbaikan kedepan.

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan tentang Kinerja BPD dalam menyelenggarakan Pemerintahan yang demokratis di Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. b. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat diigunakan sebagai informasi bagi penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap Kinerja BPD dalam menyelenggarakan Pemeritahan Desa yang demokratis di Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara b. Sebagai masukan Pemerintah Kabupaten Jepara dalam merumuskan kebijakan lebih lanjut mengenai Badan Permusyawaratan Desa agar dapat berfungsi lebih baik dalam mengoptimalkan Kinerjanya dalam menyelenggarakan Pemerintahan Desa yang demokratis di Kabupaten Jepara.

E. BATASAN ISTILAH

Untuk menyamakan persepsi terhadap isi penelitian ini, maka penulis memberikan batasan istilah sebagai berikut: 1. Badan Permusyawaratan Desa BPD Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya di singkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Desa. 2. Pemerintahan Desa Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasalkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Demokratisasi Desa Demokratisasi, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi masyarakat yang diartikulasikan dan diagregasi melalui BPD. Artikulasi adalah proses penyerapan aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa maupun pamong desa sedangkan agregasi adalah proses mengumpulan, mengkaji dan membuat prioritas aspirasi yang akan dirumuskan menjadi peraturan desa.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Desa Dilihat dari Sudut Pandang Politik dan Administrasi Pemerintahan

Desa dipahami sebagai suatu daerah kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa memiliki wewenang mengadakan pemerintahan sendiri. Pengertian ini menekankan adanya otonomi untuk membangun tata kehidupan desa bagi kepentingan penduduk, dalam pengertian ini terdapat kesan yang kuat bahwa kepentingan dan kebutuhan masyarakat desa, hanya dapat diketahui dan disediakan oleh masyarakat desa dan bukan pihak luar Irwan dkk, 2007 : 14. Keberadaan desa secara yuridis formal diakui dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, menurut ketentuan ini desa diberi pengertian sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (Studi Tentang Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

27 261 148

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Menyelenggarakan Pemerintahan Desa yang Demokratis (Studi Kasus Di Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara”.

0 0 1