Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata drainase berasal dari kata drainage yang artinya mengeringkan atau mengalirkan. Drainase didefenisikan sebagai sarana dan prasarana yang dibangun sebagai usaha untuk mengalirkan air hujan dan limbah domestik dari satu tempat ke tempat lain pada suatu kawasan. Kelebihan air dapat disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi atau dari akibat durasi hujan yang lama, dan juga dapat diakibatkan oleh meluapnya air sungai. Kecamatan Lawe Sigala-gala adalah salah satu dari 16 kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, Nanggroe Aceh Darussalam NAD, Indonesia. Kecamatan Lawe Sigala-gala berbatasan dengan Kecamatan Semadam di sebelah utara, Kecamatan Babul Makmur di selatan. Kecamatan ini merupakan daerah resapan air. Kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 20.872 jiwa. Luasnya adalah 4.032 Ha dan kepadatan penduduknya adalah 1,5 . Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kondisi dimana setiap tahun pada musim penghujan air meluap dari saluran drainase, sehingga sering terjadi genangan yang mengganggu aktivitas masyarakat. Berdasarkan identifikasi, genangan-genangan yang terjadi di Kecamatan Lawe Sigala-gala disebabkan karena semakin kecilnya luasan aliran drainase di daerah hilir sungai sehingga air tidak dapat mengalir yg diakibatkan oleh besarnya air yang mengalir dari daerah hulu sungai dan kapasitas saluran drainase yang tidak mampu menampung akumulasi air hujan. Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah

Dalam tugas akhir ini, perumusan yang diidentifikasi adalah masalah bahwa Kecamatan Lawe Sigala-gala memiliki daerah tangkapan air catchment area yang besar, tetapi dapat diperkirakan kemungkinan terjadinya banjir yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi. Oleh sebab itu dalam kajian ini penulis akan menganalisa Erosi dan Sedimentasi untuk Perkuatan Tebing dan Normalisasi Sungai Lawe Sigala-gala di Kabupaten Aceh Tenggara, apakah masih dapat menahan banjir, serta membuang air yang berasal dari daerah tangkapan air pada kondisi banjir curah hujan tinggi.

1.3 Pembatasan Masalah