18 memadai. Informasi yang dibutuhkan dalam operasi penangkapan jumlahnya sangat
besar dan komplek, jika ditangani oleh manusia akan menyita banyak tenaga dan lamban sehingga dibutuhkan sebuah sistem informasi dengan alat bantu komputer .
Perkembangan sistem informasi sangat pesat. Hal ini terkait erat dengan perkembangan komputer dan teknologi informasi yang sedang mengalami revolusi.
Penangkapan ikan di negara maju telah terlebih dahulu menggunakan sistem informasi secara luas dalam mendukung kegiatan operasi penangkapan ikan, tetapi di
Indonesia sistem informasi masih belum digunakan secara luas di bidang penangkapan ikan. Penelitian tentang aplikasi sistem informasi pada bidang
perikanan kebanyakan masih terbatas kepada bidang perikanan yang masih umum, oleh karena itu penelitian tentang sistem informasi penangkapan ikan pada alat
tangkap tuna longline penting untuk dilakukan.
1.2 Tujuan
Merancang sebuah sistem informasi yang digunakan dalam sebuah kegiatan operasi penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap tuna longline di PT
Tuna Indo Prima 3, Muara baru.
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan membantu tugas kapten kapal tuna longline
membuat keputusan dalam kegiatan operasi penangkapan ikan.
19
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Unit Penangkapan Longline
Unit penangkapan merupakan kesatuan unit penangkapan ikan tuna yang terdiri dari kapal, alat tangkap, dan nelayan. Kapal longline biasanya berbentuk panjang dan
ramping, umumnya penampang melintang kapal berbentuk āVā bottom, dengan demikian akan mempunyai kemampuan yang besar dalam membelah ombak dan daya
perlawanan air terhadap kapal lebih kecil. Kelincahan kapal longline sangat ditentukan oleh ukuran utamanya, panjang L, lebar B, dalam D, dan nilai
perbandingan LB, LD, dan BD Ayodhyoa, 1981. Alat penangkapan longline terdiri dari main line tali utama, branch linetali
cabang, float pelampung, floating lights lampu- lampu pelampung, flag bendera, dan pole tiang bambu. Keseluruhan daya apung pelampung harus lebih
besar dari total gaya berat seluruh bagian longline dalam air Nomura and Yamasaki, 1975.
2.2 Konsep Dasar Sistem
Sistem merupakan seperangkat unsur yang teratur dan terdiri dari unsur yang dapat dikenal, saling melengkapi karena menyatunya maksud, tujuan atau sasaran
Davis,1985. Dent and Blackie 1979 diacu oleh Haluan 1987, menyebutkan bahwa penelitian sistem mencakup analisis komponen dan hubungannya, serta proses
sintesis yang mungkin membentuk sistem baru atau mengefisiensi sistem lama. Hal yang penting dalam sistem adalah menentukan batas sistem, agar dapat
mengerti fungsi sistem tersebut. Pendekatan sistem memberikan metode yang logis untuk penanganan masalah dan merupakan alat yang memungkinkan untuk
mengidentifikasi, menganalisis, mensimulasi, serta mendesain sistem secara keseluruhan Eriyatno, 1998.
20
2.2.1 Karakteristik sistem
Menurut Jogiyanto 1999, suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat- sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen- komponen components, batasan sistem
boundary, lingkungan luar sistem environment, penghubung interface, masukan input, pengeluaran output, pengolah process dan sasaran objectives atau tujuan
goal. Berikut adalah penjelasan singkat karakteristik sistem tersebut. 1
Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian bagian dari subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2 Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
3 Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat mengutungkan dan merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan harus tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.
4 Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem
dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung ini memungkinkan sumberdaya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran dari
suatu subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lain melaui suatu penghubung. Penghubung suatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem
lain dan membentuk satu kesatuan. 5
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal
input . Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
21 6
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau untuk suprasistem. 7
Pengolah sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8 Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.
2.2.2 Klasifikasi sistem
Menurut Davis 1985, sistem diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Berikut ini diuraikan beberapa jenis sistem.
1 Sistem fisik dan abstrak
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi. Sistem abstrak adalah suatu susunan yang teratur
dari gagasan atau konsep yang saling tergantung, misalnya sistem Teologi.
2 Sistem deterministik dan probabilistik
Sistem deterministik beroperasi dalam cara yang dapat diramalkan secara tepat. Interaksi antar bagian diketahui secara pasti sehingga keadaan sistem selanjutnya
dapat disebutkan secara tepat tanpa kesalahan, misalnya progaram komputer.
3 Sistem terbuka dan sistem tertutup Suatu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber
daya disebut sistem terbuka. Sistem pemanas contohnya , mendapatkan mendapatkan input pemanas dari listrik, dan menyediakan panasnya bagi gedung atau ruangan yang
dipanasinya. Dengan menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan dengan lingkungannya adalah sistem tertutup. Sistem tertutup
hanya terdapat dalam laboratorium yang dikontrol secara ketat.
22
2.2.3 Pengembangan sistem
Pengembangan sistem systems development dapat berarti menyusun sistem yeng baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada Jogiyanto, 1999. Perubahan pembukuan dari manual menjadi komputerisasi menurut Tugiman 1996 diacu dalam Armando
2003 menyebabkan terjadinya beberapa perubahan, seperti: 1
dokumen dari bentuk kertas menjadi visual; 2
sebagian besar data yang akan dianalisa tersimpan dalam file yang berupa disket, pita magnetik atau tape; dan
3 cara pemeriksaan secara tradisional atau manual memerlukan banyak waktu dan
tenaga, sebaliknya pemeriksaan dengan cara komputerisasi jauh lebih efisien.
2.3 Analisis sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan- permasalahan, hambatan- hambatan yang dapat terjadi dan kebutuhan- kebutuhan yang
diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikannya. Eriyatno 1998 menguraikan proses analisis sistem mencakup 6 tahap kegiatan yaitu :
1 analisis kebutuhan merupakan permulaan kajian sistem dengan menyatakan
kebutuhan-kebutuhan yang ada, baru kemudian dilakukan tahap pengembangan dilakukan tahap pengembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
dideskripsikan; 2
identifikasi sistem, merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus
dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut; 3
formulasi masalah; 4
pembentukan alternatif sistem; 5
determinasi dari realitas fisik, sosial, politik, dan 6
penentuan kelayakan ekonomi dan keuangan finansial.
23
2.4 Sistem Informasi Manajemen