68
Tabel 3. Struktur Data Hasiltangkap
Field Field Name
Type Field size Dec
Keterangan 1
No N
Long integer Nomer urut hasil tangkap
primary key
2 Tanggal_setting
D Short date
Tanggal dilakukannya setting
3 Jenis_ikan
C 20
Jenis ikan yang tertangkap 4
Panjang_rata N
Decimal 8
Panjang rata_rata ikan jenis diatas yang tertangkap
5 Jumlah_ekor
N Long_integer
Jumlah ikan yang tertangkap
5.4.2 Rekayasa sistem aplikasi
Program aplikasi sistem informasi ini dinamakan Sistem Informasi Penangkapan. 1 SIP. 1. Program aplikasi ini mempunyai lima menu utama, yaitu:
1 tampilan menu utama;
2 entry
input data DPI,
input data perbekalan
, input data hasil tangkap; 3
analisis; 4
laporan; 5
cetak laporan; dan 6
ruang informasi.
5.4.2.1 Algoritma analisis data blok model
Pada program SIP. 1 ini terdapat tiga bagian analisis data, yaitu analisis badai
Gambar 19, analisis daerah penangkapan Gambar 20 dan analisis perkiraan
perbekalan Gambar 21. Analisis daerah penangkapan diguanakan untuk memperkirakan daerah penangkapan ikan yang paling efisien untuk operasi
penangkapan. Daerah penangkapan ikan yang paling efisien dipilih dengan mencari tingkat keuntungan maksimum. Tingkat keuntungan berbeda dengan perkiraan
keuntungan. Tingkat keuntungan hanya digunakan untuk membandingkan dua atau lebih daerah penangkapan yang lebih menguntungkan untuk operasi penangkapan
ikan.
69
Model tingkat keuntungan akan dijelaskan sebagai berikut:
Tk = Tp – Bo Keterangan:
Tk = Tingkat keuntungan operasi penangkapan rupiah
Tp = Total produksi rupiah
Bo = Total biaya operasi rupiah
Sedangkan rumus untuk mencari total produksi Tp adalah : Tp
= S
Hi N
Ti P
× ×
× ]
[ Keterangan:
P[Ti] = Peluang dari tertangkapnya ikan
P[Ti] diduga dengan nilai hook rate N
= Jumlah pancing yang digunakan mata pancing Hi
= Harga ikan rupiah S
= Jumlah rata-rata setting dalam satu daerah penangkapan ikan
Total biaya operasi Bo didapatkan dari : Bo
= total jumlah BBM rupiah + total jumlah logistik rupiah Bo
= 2
Kl D
Kb J
× +
× Keterangan:
J = Jarak daerah penangkapan ikan mil
Kb = Rata-rata BBM yang dihabiskan per mil rupiahhari
D = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai daerah penangkapan hari
Kl = Rata-rata logistik yang di habiskan per hari rupiahhari
70 Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai daerah penangkapan dihitung dari :
D =
24 2
V J
Keterangan: V
= Kecepatan Knot Bo
= 24
2 2
Kl V
J Kb
J +
× Bo
= 24
2 V
Kl Kb
J +
Dengan demikian maka Tk menjadi : Tk = Tp – Bo
Tk =
24 2
] [
V Kl
Kb J
S Hi
N Ti
P +
− ×
× ×
P[Ti] diduga dengan nilai hook rate Tk
= 24
2 V
Kl Kb
J S
Hi N
Hr +
− ×
× ×
Keterangan: Hr = Hook rate
Rincian algoritma dari masing- masing analisis akan dijelaskan sebagai berikut: 1
Algoritma analisis badai gambar 19 : a.
mulai b.
masukkan ketinggian awan badai dari radio fax c.
x = ketinggian awan badai Jika x 1002 meter maka “peringatan akan adanya badai, siapkan ABK,
batalkan operasi”. Jika x 1002 meter maka tampilkan pesan “kondisi masih terkendali”
71
Gambar 19. Diagram Alir Analisis Badai
2 Algoritma penentuan DPI yang paling efisien gambar 20 :
a. mulai
b. masukkan kebutuhan rata-rata perbekalan per hari dalam rupiah
c. masukkan kebutuhan rata-rata BBM per hari dalam rupiah
d. masukkan kebutuhan rata-rata perbekalan per hari dalam rupiah
e. masukkan jumlah mata pancing yang digunakan dalam mata pancing
f. masukkan kecepatan rata-rata kapal dalam Knot
g. masukkan harga ikan rata-rata per ekor dalam rupiah
h. masukkan jarak lokasi DPI.
i. apakah masih adalagi hookrate yang belum dimasukkan?
j. jika ya, kembali ke baris 2, jika tidak lanjutkan.
k. masukkan data hookrate.
l. apakah masih adalagi hookrate yang belum dimasukkan?
m. jika ya, kembali ke baris 5
mulai
Ketinggian awan badai
dari Radiofax
Periksa ketinngian
awaan badai H
Tampilkan di layar: “Hentikan
operasi. Arahkan kapal menjauhi
arah gerak badai.” Tampilkan di
layar: ”Kondisi masih terkendali,
teruskan operasi. Pantau terus
pergerakan awan di radar. ”
selesai H 1002 m
H 1002 m
72 n.
hitung tingkat keuntungan dengan rumus Tk =
24 2
V Kl
Kb J
S Hi
N Hr
+ −
× ×
× Keterangan:
Tk = Tingkat keuntungan operasi penangkapan rupiah
N = Jumlah pancing yang digunakan mata pancing
Hi = Harga ikan rupiah
S = Jumlah rata-rata setting dalam satu daerah penangkapan ikan
J = Jarak daerah penangkapan ikan mil
Kb = Rata-rata BBM yang dihabiskan per mil rupiahhari
Kl = Rata-rata logistik yang di habiskan per hari rupiahhari
V = Kecepatan Knot
Hr = Hook rate
o. cari nilai maksimum Tk
p. tampilkan DPI dengan nilai Tk maksimum.
q. selesai.
73
Gambar 20. Diagram Alir Analisis Daerah Penangkapan Ikan
3
Algoritma perkiraan jumlah perbekalan
:
1 Algoritma pemasukan data:
a. masukkan kode operasi penangkapan
b. masukkan blok lokasi DPI
Hr= hookrate J=Jarak fishing
ground
Ada lagi ?
Hitung tingkat keuntungan Tk
Tk = 24
2 V
Kl Kb
J S
Hi N
Hr +
− ×
× ×
Cari nilai Tk Maximum
Tampilkan DPI dengan Tk
maximum mulai
tidak ya
Ada lagi ?
ya tidak
Selesai
V=Kecepatan kapal
N=Jumlah pancing
Hi=Harga ikan Kb=Kebutuhan
BBM per hari Kl=Kebutuhan
logistik per hari
Jumlah fishing ground
74 c.
masukkan data BBM, Umpan, Es, dan perbekalan lainnya yang telah dihabiskan dalam operasi tersebut satu persatu dalam satuan kilogram.
d. simpan dalam database.
2 Algoritma pengolahan data dengan metode moving average perhitungan
rata-rata bergerak gambar 21 : a.
masukkan blok lokasi DPI tempat opersi yang ingin diramalkan. b.
sortasi data perbekalan berdasarkan blok lokasi c.
ambil data 2 tahun terakhir d.
hitung rata- ratanya per jenis perbekalan e.
tampilkan rincian hasil perkiraan pada form laporan f.
tampilkan grafik perbekalan 9 operasi terakhir dan fluktuasinya pada blok DPI tersebut.
Gambar 21. Diagram Alir Analisis Perkiraan Perbekalan
mulai
Masukkan kode DPI
Kode DPI
9 operasi terakhir
Hitung rata-rata perbekalan
selesai cetak di laporan
perkiraan perbekalan
75
5.4.2.2 Pembuatan Tampilan Interface design